A.
PENDAHULUAN
Komunikasi
merupakan satu faktor yang menentukan kebahagiaan manusia, komunikasi juga
faktor paling penting untuk menjalin hubungan yang rapat dengan seorang manusia
lain. Manusia berkomunikasi karena ada beberapa tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan pertama, individu berkomunikasi dengan manusia lain adalah karena
individu tersebut hendak memahami orang lain. Individu hendaknya mengenali
siapa mereka, siapa diri mereka, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka
rasakan dan macam-macam lagi konteks kalimat berkenaan dengan dirinya. Menurut
Smith (1966), komunikasi manusia adalah satu rangkaian proses yang harus yang
digunakan manusia untuk berinteraksi, mengawali antara satu sama lain dan
memperoleh kepahaman. Komunikasi adalah bentuk interaksi secara lisan atau
bukan lisan di antara suami dan isteri, orangtua dan anak, dan dapat juga
interaksi dari semua anggota keluarga. Ini termasuk pernyataan sikap, nilai,
minat, kepercayaan, perasaan dan pemikiran dalam kehidupan hari-hari.
Komunikasi
efektif merupakan Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. Kita harus sadar akan
pentingnya komunikasi khususnya komunikasi efektif, agar segala sesuatu yang
kita tampilkan dan lakukan adalah komunikasi, maka penampilan dan segala
sesuatu yang kita lakukan merupakan pesan.
Komunikasi
guru dengan muridnya di kelas termasuk komunikasi antar pribadi. Guru sebagai
komunikator dan muridnya menjadi komunikan. Guru memiliki pesan dengan tujuan
tertentu yang disampaikan pada muridnya dengan umpan balik langsung. Dalam hal
ini komunikasi guru dan murid yang dimaksud adalah murid yang tergolong sebagai
anak berusia dini. Komunikasi tersebut penting karena anak berusia dini adalah
anak dalam masa emasnya. Sehingga stimulus yang diberikan pada anak usia 0
sampai 5 tahun tersebut maksimal diserap oleh otak anak.
Dalam
lima tahun pertama yang disebut dengan The Golden Years, seorang anak mempunyai
potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia
ini, 90% dari
fisik otak anak sudah terbentuk. Di masa-masa inilah anak seyogianya mulai
diarahkan. Saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali. (Hasan
2010 : 29) Guru
memiliki tantangan yang beragam saat menghadapi muridnya di
usia emas
tersebut, anak cenderung tidak mudah untuk diajak berkomunikasi.
Mereka
masih sulit untuk fokus, sehingga perlu strategi khusus untuk dapat berkomunikasi
dengan mereka, untuk dapat menyampaikan pesan dan diterima dengan baik. Komunikasi
yang efektif adalah satu hal penting yang mempengaruhi baik tidaknya proses
serta hasil dari pembentukan moral dan kepribadian anak. (Hasan 2010 : 35).
Komunikasi yang efektif antara guru dan murid di sekolah adalah ketika guru
dapat menyampaikan pesan kepada muridnya dan murid dapat menerima pesan
tersebut sehingga tujuan yang diinginkan guru tercapai.
Contohya
bila di dalam kelas guru memberi pesan kepada muridnya untuk mewarnai gambar
dan pesan tersebut dapat diterima murid kemudian mereka melakukan kegiatan
mewarnai gambar. Dalam keadaan tersebut telah terjadi komunikasi yang efektif,
yaitu pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik kemudian tercapailah
tujuan yang diinginkan komunikator dari komunikasi tersebut.
B. PEMBAHASAN
Istilah
komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa
yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa
definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi
adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi
(Astrid).
2. Komunikasi
adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi
adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi
adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi
adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Komunikasi
mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat,
Libat.
Niat menyangkut
:
1)
Apa yang akan
disampaikan
2)
Siapa sasarannya
3)
Apa yang akan dicapai
4)
Kapan akan disampaikan
Minat, ada dua
faktor yang mempengaruhi yaitu:
·
Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima
·
Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si
penerima stimulus
Pandangan,
merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran, menafsirkan
informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan
kerangka pikir seseorang.
Lekat,
merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
Libat,
merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya.
Untuk dapat
berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara
lain:
1.
Komunikator.
Pengirim
(sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media
tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi
2.
Komunikan.
Penerima
(receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami,
menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3.
Media.
Saluran
(channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi.
Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan,
gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4.
Pesan.
Isi komunikasi
berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap
kesinambungan komunikasi.
5.
Tanggapan.
Merupakan
dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai
dengan pesan yang diterima.
Komunikasi
merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer
melibatkan proses komunikasi.
1.
Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan
adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan
harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan
yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
2.
Simbol/ isyarat
Pada tahap ini
pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain.
Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan
anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3.
Media/penghubung
Adalah alat
untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb
4.
Mengartikan kode/isyarat
Setelah
pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka
si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan
tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya
5.
Penerima pesan
Penerima pesan
adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim
6.
Balikan (feedback)
Balikan adalah
isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk
verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer
atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan
pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan
atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh
penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung
pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan
dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat
dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima
pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan
sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat
untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan
membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara
komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7.
Gangguan
Gangguan bukan
merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh
dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya.
f.
Jenis-jenis komunikasi
Pada dasarnya
komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan
antara manusia atau kelompok
Jenis
komunikasi terdiri dari:
1.
Komunikasi verbal dengan kata-kata
Komunikasi
Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a.
Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.
b.
Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
c.
Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga
pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang
berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam
berkomunikasi.
d.
Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan
nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa
humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e.
Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara
singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah
dimengerti.
f.
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi,
artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
2
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non
verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal
memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk
komunikasi non verbal :
a.
Ekspresi wajah
Wajah merupakan
sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana
emosi seseorang.
b.
Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk
berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau
tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya
dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui
kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya
c.
Sentuhan adalah bentuk komunikasi
personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi
verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d.
Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang
berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur
tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
e.
Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang,
tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua
bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau
suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f.
Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas
pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi
seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai
upaya untuk menghilangkan stress
Komunikasi
sebagai proses memiliki bentuk :
1.
Bentuk Komunikasi berdasarkan
a.
Komunikasi langsung
Komunikasi
langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi
berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan
isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
A--------àß-----------B
b.
Komunikasi tidak langsung
Biasanya
menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima
penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu
misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya
2.
Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a.
Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan
sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa
yang baik harus :
Pesan
disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang
mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar
yang baik
Membentuk
kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
b.
Komunikasi kelompok
Adalah
komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan
dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ® ¬ ------Pengunjung puskesmas
c.
Komunikasi perorangan.
Adalah
komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ® ¬ ------Pasien
3.
Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a.
Komunikasi satu arah
Pesan
disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau
tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio.
A
------------------®
B
b.
Komunikasi timbal balik.
Pesan
disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal
balik.
C.
KESIMPULAN
Komunikasi
dalam lingkup pendidikan juga dapat diartikan sebagai kesiapan membicarakan dengan
terbuka setiap hal dalam lingkungan pendidikan baik yang menyenangkan maupun
yang tidak menyenangkan, juga siap menyelesaikan masalah-masalah dalam lingkungan
pendidikan dengan pembicaraan yang dijalani dalam kesabaran dan kejujuran serta
keterbukaan.
Enam
hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi efektif di lingkungan pendidikan
adalah respek, empati, audibel, rendah hati, tepat dan jelas.
Banyak
cara yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk menjadi komunikator efektif dalam
upaya memperbaiki kualitas relasi antar-guru dengan anak. Guru dapat
memperbaiki keterampilan komunikasi dengan melakukan hal-hal seperti, frekuensi
komunikasi, komunikasi jelas dan langsung, jadilah penyimak yang baik,
perhatikan pesan-pesan non verbal, dan berfikir positif.
DAFTAR
PUSTAKA
Tarmudji, Tarsis. 2004. Memahami
Psikologi Komunikasi. Semarang: UNNES Press.
http://www.coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdf
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-midwife-practices-d3/komunikasi-konseling-dalam-praktek-kebidanan/komunikasi-efektif
No comments:
Post a Comment