A. Pengertian Lompat jauh
Lompat jauh
merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling
populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk
Olimpiade. Lompat jauh adalah suatu gerakan melompat ke depan atas dalam upaya
membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang
dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk
mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh
merupakan suatu gerakan melompat yang menggunakan tumpuan pada satu kaki untuk
mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk
mencapai jarak lompatan sejauh mungkin ke sebuah titik pendaratan atau bak
lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai ke batas terdekat dari
letak titik pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh.
B. Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh
adalah salah satu dari peristiwa-peristiwa asli pancalomba Olimpiade di Yunani
Kuno. Long Jump adalah satu-satunya dikenal melompat peristiwa dalam Olimpiade
Kuno tersebut. Semua peristiwa yang terjadi di Olimpiade pada awalnya
seharusnya bertindak sebagai bentuk pelatihan untuk perang. Lompat jauh muncul
mungkin karena mencerminkan persimpangan rintangan seperti sungai dan jurang.
Setelah menyelidiki penggambaran yang selamat dari peristiwa itu kuno percaya
bahwa tidak seperti hari acara modern, atlet hanya diperbolehkan berlari pendek
awal. Para atlet membawa beban di masing-masing tangan, yang disebut halteres
(antara 1 dan 4,5 kg).
Beban ini itu
mengayunkan maju sebagai atlet melompat untuk meningkatkan momentum. Hal ini
umumnya percaya bahwa baju hangat akan melemparkan berat di belakangnya di
udara untuk meningkatkan momentum ke depan, namun diadakan di seluruh halteres
durasi melompat. Berayun mereka dan kembali pada akhir melompat atlet akan
mengubah pusat gravitasi dan biarkan atlet untuk meregangkan kaki ke luar,
meningkatkan jarak. Melompat itu sendiri dibuat dari bater ( “apa yang menginjak
pada”). Kemungkinan besar papan sederhana ditempatkan di stadion lagu yang
telah dihapus setelah kejadian (Miller, 66). Para penerjun akan mendarat dalam
apa yang disebut skamma ( “menggali-up” area) (Miller, 66). Gagasan bahwa ini
adalah sebuah lubang yang penuh pasir adalah salah. Pasir di lubang melompat
adalah penemuan modern (Miller, 66).
Yang skamma
hanyalah daerah sementara untuk menggali kesempatan itu dan bukan sesuatu yang
tetap dari waktu ke waktu. Lompat jauh dianggap salah satu yang paling sulit
dalam acara yang digelar di Olimpiade sejak banyak keahlian diperlukan. Musik
ini sering dimainkan selama Philostratus melompat dan mengatakan bahwa
kadang-kadang pipa akan menyertai melompat sehingga dapat memberikan ritme
untuk gerakan kompleks dari halteres oleh atlet. Philostratos dikutip
mengatakan, “Peraturannya menganggap melompat sebagai yang paling sulit
kompetisi, dan mereka membiarkan jumper untuk diberikan keuntungan dalam irama
dengan menggunakan seruling, dan berat dengan menggunakan tali. ” (Miller, 67).
Paling menonjol dalam olahraga kuno adalah seorang pria bernama Chionis, yang
dalam mengadakan Olimpiade 656BC melompat dari 7,05 meter (23 kaki dan 1,7
inci).
Ada beberapa
argumen oleh para sarjana modern di lompat jauh. Beberapa telah berusaha untuk
menciptakan kembali sebagai triple jump. Gambar menyediakan satu-satunya bukti
untuk tindakan sehingga lebih baik diterima bahwa itu sama seperti hari ini
lompat jauh. Alasan utama beberapa ingin menyebutnya triple melompat adalah
adanya sumber yang mengklaim sana sekali adalah lima puluh lima kaki melompat
kuno yang dilakukan oleh seorang pria bernama Phayllos (Miller, 68).
Lompat jauh
telah menjadi bagian dari kompetisi Olimpiade modern sejak lahirnya Olimpiade
pada tahun 1896. Pada 1914, Dr Harry Eaton Stewart merekomendasikan “luas
berlari melompat” sebagai standar acara trek dan lapangan bagi perempuan.
Namun, hal itu tidak sampai 1928 bahwa perempuan diperbolehkan untuk bersaing
dalam event di tingkat Olimpiade.
C. Teknik Lompat
jauh
Ada 4 teknik yang harus dilakukan
dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu gerakan
dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat mungkin agar
memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan
dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh
kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan vertikal
ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan tergantung
dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet tersebut
untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus dilakukan
dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan
lari.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
• Jarak awalan
dalam cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri.
Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan maksimal,
jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter atau kurang
dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang mencapai kecepatan
maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus lebih jauh (kurang lebih
30-45 meter atau lebih dari itu).
• Posisi ketika
berdiri di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa
juga salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu
sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari perlahan-lahan
dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan hingga sesaat
sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
• Setelah
mencapai kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off)
gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah
dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga fokus
untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang
penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna. Dalam
teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan
menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan
vertikal.
Pada saat melakukan tumpuan, posisi
badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat, cepat dan aktif.
Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak goyang. Gerakan ayunan
lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan
tubuh.
Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan
dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
• Tolakan dalam
lompat jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
• Bagian telapak
kaki yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian
tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
• Sesaat sebelum
melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
• Sebaiknya
bertumpulah tepat di papan tumpuan.
• Kedua lengan
ikut diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
• Ayunkan kaki
dan angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.
3. Teknik
Melayang
Gerakan melayang dalam lompat jauh
dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan gerakan melayang,
keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu atlet
dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam melakukan teknik
melayang yaitu :
• Dengan sikap
jongkok
Dalam sikap ini, saat menumpu, kaki
ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan kaki tumpu.
Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
• Dengan sikap
menggantung
Dalam sikap ini, kaki ayun
dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul
oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu,
kedua lengan direntangkan ke atas.
4. Teknik
Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus
berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh
ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki
dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan
dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan saat
mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti
dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh ke
belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
D. Jenis-jenis
gaya dalam lompat jauh
Secara umum, ada 3 jenis gaya yang
dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
• Lompat Jauh
Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
Gaya jongkok merupakan jenis gaya
lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan gaya
jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan
menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang jongkok.
Saat melakukan gaya ini, tolakan
yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di udara,
posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi badan
condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur
pendaratan yang benar.
• Lompat Jauh
Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
Ada beberapa teknik yang harus
diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1. Lakukan awalan
dengan kecepatan maksimal dan lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan
tolakan.
2. Pada saat
badan di udara, usahakan badan melayang selama mungkin di udara serta dalam
keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di atas kepala, seperti memegang tali
saat berayun.
3. Pada saat
mendarat, usahakan mendarat dengan sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau
tangan jatuh ke belakang karena dapat merugikan atlet. Mendaratlah dengan
posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
• Lompat Jauh
Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Ada beberapa teknik yang harus
diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1. Lakukan awalan
dengan cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan
tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk mengubah
kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi kecepatan
vertikal.
2. Pada saat
badan melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke
atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan kaki
yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat gerakan
berjalan di udara.
3. Lakukan
pendaratan yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan
kedua kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan
pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
E. Arena
(lapangan) lompat jauh
Panjang lintasan lari hingga papan
lompatan atau papan tolak pada umumnya berukuran 40-45 meter dengan lebar
lintasan mencapai 1,22 meter. Sementara itu, papan lompatan memiliki panjang
1,22 meter dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm.
Di
antara papan lompatan dengan bak lompat terdapat jarak sepanjang 1 meter.
Sedangkan bak lompat memiliki panjang 9 meter dengan lebar 2,95 meter. Untuk
lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit 2,75 meter antara garis
tolakan sampai akhir tempat tolakan. Tempat pendaratan diisikan dengan pasir
dimana permukaan pasir harus sama tinggi atau datar dengan sisi atas papan
tolakan.
No comments:
Post a Comment