Thursday, November 23, 2017

Pertanyaan Seputar Konsep Kesehatan Pada Anak

1.      Konsep kesehatan dasar anak
Menurut batasan WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi :

Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual :
• Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
• Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,  misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
• Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Ciri Anak Sehat dilihat dari Fisik, Psikis dan Soialisasi
Menurut Dep Kes RI (1996 : 12) ciri-ciri anak sehat :
a.       Rambut bersih dan mengkilap, tidak kotor, tidak kusam, tidak berketombe, tidak ada kutu.
b.      Mata bersih dan bersinar, tidak merah, tidak bengkak, tidak gatal dan tidak nyeri/ sakit.
c.       Telinga bersih dan sehat tidak bau, tidak keluar cairan dari lubang telinga dan tidak ada keluhan sakit telinga.
d.      Hidung bersih, tidak ada ingus, tidak mudah berdarah (mimisan).
e.       Rongga mulut bersih, nafas tidak bau, gusi tidak murah berdarah, tidak ada sariawan.
f.       Gigi geligi bersih, tidak berlubang, tidak ada keluhan sakit gigi.
g.      Bibir dan lidah nampak segar, bersih, tidak pucat, tidak kering dan tidak pecah-pecah.
h.      Leher berkulit bersih, tidak bersisik, tidak ada benjolan, tidak ada bercak putih (gatal,panu,kadas).
i.        Tangan bersih, kuku pendek bersih, kulit bersih tidak bersisik. Tidak ada luka, tidak ada bisul tidak ada borok.
j.        Badan bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak ada bercak putih, tidak ada luka atau bisul, tidak ada benjolan.
k.      Kaki bersih, kuku pendek dan bersih, kulit tidak bersisik, tidak ada bercak putih, tidak ada luka atau borok.

Disamping itu ciri Fisik anak sehat yaitu:
a.       Tumbuh Proposional (berat badan , tinggi badan dan umur)tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus
b.      Tahapan perkembangan tidak terlambat kemampuan motorik,kognitif,afeksi, sosialisasi dan kemandirian anak sesuai dengan umurnya.
c.       Tampak anktif/ gesit dan gembira tidak lesu, tidak murung dan tidak pemarah.
d.      Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak cenggeng dan tidak rewel.Anak tidak mempunyai masalah kejiwaan.
e.       Tidak menderita penyakit seperti batuk, mencret, infeksi telinga, dan infeksi kulit.
2.      Anatomi dan fisiologi anak
A. Sistem Pernapasan
            Kuncup paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada minggu ke 4 kehamilan. Perkembangan kuncup ( budding ) dan pembentukan cabang ( Branching ) membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus berlangsung sampai awal masa kanak – kanak, meskipun percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan postnatal.
            Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut menipis. Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang akhir bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan – gangguan lain. Saat lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru – paru terisi udara.
            Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar. Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored breathing ). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
            Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4.
            Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.

B. Sistem Kardiovaskuler
            Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek sputum ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.

            Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks. Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
            Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. Tekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah memanjang dan menebal dalam berespons terhadap tekanan yang meningkat.

C. Sistem Integumen
            Kulit, yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3 lapisan ( Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan ). Kulit mempunyai 4 fungsi utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
            Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari invasi bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Selanjutnya, karena pelekatan yang longgar antara dermis dan epidermis, kulit bayi dan anak – anak cenderung mudah melepuh.

D. Sistem Pendengaran
            Tiga bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang bersamaan dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu deformitas pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan organ lain dalam tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira pada minggu ke lima kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar minggu ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke 9 kehamilan.
            Neonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon terhadap suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius dapat membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera jelas setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat menyulitakan visualisasi membrane timpani.
            Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan refleks terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6 bulan atau lebih mencoba mencari sumber suara.

E. Sistem Penglihatan
            Mata mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir Mielinisasi serat – serat saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. Bayi baru lahir, bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang terbatas. Neonatus mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali cahaya dan gerakan, ditandai dengan refleks berkedip. Nistagmus yang tajam umum terjadi. Kemampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur 4  minggu, ketika bayi mampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah. Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah, walaupun strabismus menjadi jelas.
            Strabismus konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada umur 1 tahun. Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami diferensiasi pada umur 4 bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun. Perbedaan warna ada antara umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan pada bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50. iris biasanya dianggap berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada beberapa anak tidak sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12 minggu.
3.      Tumbuh kembang anak prenatal
Masa ini dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
a.       Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
b.       Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 12 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi deferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c.       Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 12 minggu sampai akhir kehamilan. Masa fetus terbagi atas 2 periode, yaitu:
1)     Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intera uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
2)     Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir persalinan. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri omega 3 (decosa hexanic acid) dan omega 6 (arachidonic acid) pada otak dan retina.
Periode yang paling penting dari masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkhohol, obat-obatan, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu mem[erhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkenbang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
a.         Menjaga kesehatan dengan baik
b.         Selalu dalam lingkungan yang menyenangkan
c.          Mendapt nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
d.         Memeriksa kesehatannya secara teratur kesarana kesehatan
e.          Memberi stimulasi dini terhadap janin
f.           Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya
g.         Menghindari stress baik fisik maupun psikis
h.         Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya
4.      Tumbuh kembang anak 0-6 tahun
Adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

A. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengandalian gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,keterampilan motorik,dan kontrol motorik.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan, makanan bergizi, masa pra lahir, pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan jenis kelamin, rangsangan dari lingkungan, dan pendidikan jasmani.

Karakteristik Perkembangan Motorik umur  0 - 1 tahun
Bermain dengan tangan
Menahan barang yang di pegangnya
Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan di depan mata
Mencoba merangkak
Berjalan jika di pegang/berpegangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 1-2 Tahun
Berjalan tanpa di bantu
Memegang krayon secara fungsional
Berlari dengan baik hanya sesekali jatuh
Bermain jongkok dengan seimbang tanpa di bantu tangan
Mendorong dan menarik benda yang cukup besar sambil berjalan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 2-3 Tahun
Menggunting secara fungsional tapi tidak lurus benar
Mulai memegang krayon atau pensil dengan jari telunjuk dan ibu jari
Mengayuh sepeda roda tiga
Memanjat berbagai benda dan rintangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 3-4 Tahun
Mengaduk air dengan sendok
Melompat turun dari ketinggian 6-8 inci
Melempar bola dari jarak 2 meter
Mampu memutar/membelok menghindari rintangan sambil berlari atau bersepeda roda tiga
Membuat suatu bangunan dengan berbagai macam balok
Berdiri tanpa jatuh dengan satu kaki selama 4-5 detik
B. Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan

Karakteristik Perkembangan Emosi umur 0 - 1 tahun
Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
Mempunyai pola tidur yang teratur
Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan orang dewasa
Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan
Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun
Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
Mulai suka bermain pura-pura sendian
Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
Mengungkapkan emosi melalui mimik  wajah
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun
Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
Berintraksi dengan orang dewasa  secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
 Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut
C. Perkembangan Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Apa yang telah dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya.

Ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
Adanya bimbingan dan pengajaran dari biasanya menjadi “model” bagi anak.. 
Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak.
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 0-1 Tahun
Mulai merespon dengan senyum
Memperhatikan wajah dan/atau suara orang dewasa
Secara visual memilih seseorang dari pada benda diam saat melihat wajah atau mendengar suara seseorang
Mulai menyesuaikan tanggapannya pada orang lain
Tersenyum dengan selektif, punya senyuman khusus untuk orang tua atau orang yang di kenalnya
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 1-2 Tahun
Berpartisipasi dalam permainan, misalnya mendorong mobil atau mengg
e
lindingkan bola bersama orang dewasa
Bermain dengan lebih terfokus dan terorganisir
Mulai dapat menerima aturan dari orang dewasa
Meminta perhatian  orang dewasa, menarik-narik orang dewasa untuk menunjukkan sesuatu
Memberi salam pada orang dewasa atau anak yang dikenalnya ketika di ingatkan
Karaktristik Perkembangan Sosial Anak Umur 2-3 Tahun
Mulai mengerti bagaimana perilaku berhubungan konsekuensi
Berbagi benda-benda dengan anak lain ketika di minta
Membuat salah satu pilihan yang di tawarkan
Berpartisipasi dalam kegiatan tertentu pada sebagian besar waktunya
Karakkteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 3-4 Tahun
Suka bersajak , memainkan jari, menyanyi lagu sederhana bersama teman-temannya
Berusaha membantu kegiatan bersih-bersih
Bermain permainan dalam kelompok kecil
Suka dengan cerita  pendek
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 4-5 Tahun
Dapat bermain sedikitnya satu permainan di atas meja dengan pengawasan orang dewasa
Dapat menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
Dapat mempertunjukkan suruhan sederhana
Tidak mengganggu teman dengan sengaja
Dapat memilih kegiatan sendiri
Karaktertistik Perkembangan Sosial Anak Umur 5-6 Tahun
Dapat bermain 2 atau 3 permainan di atas meja
Dapat bermain bersama dengan 2 atau 3 anak sedikitnya selama 20menit
Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat
Ingin mengerjakan sesutu sendiri
Dapat bermain pura-pura tentang profesi tertentu
D. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal. 

Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang berbeda beda.

Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
Lebih banyak bersuara dari pada nangis
Mulai mengucapkan hurup-hurup hidup saat menengis
Menirukan suara saat di timang dengan mendekut
Bersuara atau berteriak tidak senang sebagai cara lain dari pada menangis
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
Menirukan suara celotehan atau kata-kata yang di kenalnya
Menyampaikan keinginan/kebutuhan dengan bersuara
Mempunyai 20 kosa kata funsional menggunakan kata depan
Menggunakan 2 kombinasi kata untuk membentuk kalimat
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
Menggunakan kata-kata jamak yang taratur
Menggunakan kombinasi 3 kata untuk membentuk kalimat
Menjawab pertanyaan sederhana “apa”
Mengulang kalimat yang terdiri dari lima kata
Mengidentifikasi kejadian sederhana saat di tanya
Menggunakan kalimat dengan 4 kata
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
Menyebutkan nama depan dan nama belakangkangnya
Menyebutkan 3 kejadian/peristiwa umum
Menceritakan pengalaman sederhana
Mulai mengajukan pertanyaan yang terencana
Konsisten dalam menggunakan kalimat lengkap
Bertanya dengan menggunakan variasi kata: siapa, apa, di mana dsb
Berderita dengan menggunakan gambar
Mampu menjawab pertanyaan”jika....lalu apa?”
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun  
Dapat menggunakan kata sambung tapi
Dapat mendefinisikan kata-kata yang sederhana
Dapat menceritakan perbedaan suatu benda
Dapat menyebutkan kota asalnya
Karakteristik Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
Dapat berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
Dapat melakukan percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
Dapat menggunakan kata-kata yang menunjukkan keurutan
Dapat menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
Dapat menyebutkan nam orang tuanya.
E. Perkembangan Kodnitif
Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir.

Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia 0-1 Tahun
Mengetahui secara visual objek objek yang di letakka 8-10 inci di depan matanya
Melihat cahaya
Menghitung 3  buah benda
Mengikuti isyarat tubuh orang dewasa
Karakteristik Perkembangan Kognisi Anak Umur 1-2 Tahun
Menirukan isyarat-isyarat yang baru
Mengenai dan menamai atau menunjukkan pada gambar yang mewakili benda tertentu
Memahami 2 kata depan
Mangingat tempat mainan di letakkan
Memperlihatkan ketertarikan dan ingin tahu pada sekitarnya dengan dengan membongkar sesuatu
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 2-3 Tahun
Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana
Tertarik untuk dibacakan cerita
Dapat menunjuk anggota tubuh
Dapat mengelompokkan warna
Dapat mengerti konsep besar/kecil,sedikit/banyak
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun
Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
Dapat mengelompokkan benda berdasarkan bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau kalimat yang kosong
Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 4-5 Tahun
Dapat memperoleh informasi tentang sesuatu yang nyata melalui buku
Dapat mencoba untuk menceritakan kembali suatu cerita berdasarkan ingatannya
Dapat menunjukkan bentuk lingkaran,bujur sangkar,segitiga,persegi panjang.
Karakteristik perkembangan kognitif anak umur 5-6 tahun
Berusaha membaca dengan memperhatikan gambar
Dapat membaca beberapa kata-kata yang dilihatnya
Dapat membaca cerita sederhana dengan bersuara
Dapat membedakan fantasi dan realita
5.      Jenis-jenis penyakit menular dan cara pencegahannya
1. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.
Media Penularan
Flu dapat ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita berdekatan dengan orang yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangatlah besar. Perantara udara adalah media penularan flu yang paling cepat.
Cara Pencegahan 
Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat.Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker ditempat umum, terutama bagi yang menderita influenza.

2. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat. Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini. Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus menerus.
Penularan
TBC adalah penyakit yang menyerang pernapasan. Maka penularannya pun melalui pernapasan. Berdekatan dengan penderita TBC dapat memungkinkan kita untuk tertular. Selain itu, ketika penderita TBC batuk pun, bisa jadi itu merupakan  sarana penularan TBC.
Selain itu, penggunaan barang pribadi secara bergantian dengan penderita TBC aktif, seperti gelas dan sendok pun dapat menjadi jembatan penularan TBC.
Cara Pencegahan
Mengurangi kotak dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun, gunakanlah masker untuk melindungi pernapasan kita. Serta hindari penggunaan barang pribadi yang bergantian dengan penderita TBC aktif.
Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur.
3. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia.  Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli.
Kondisi lingkungan, terutama sanitasi air yang tidak bersih merupakan salah satu faktor besar dalam penyebaran penyakit ini.
Penularan
Melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik
Melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang dgunakan
Melalui saluran air. Terutama jika sanitasi air di lingkungan sekitar masih buruk.
Lingkungan yang tidak bersih atau sedang dalam kondisi seperti banjir yang tidak memungkinkan memiliki air bersih.
Cara Pencegahan
Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
Membuang tinja pada tempatnya dan membersihkan dengan baik
Mencuci seluruh bahan makanan sebelum masuk proses pemasakan
Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
4. Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa gatal. Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.

Penularan   :
Cacar air dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Seperti berjabat tangan, atau bersentuhan langsung dengan gelembung bintik yang pecah.
Cacar air juga dapat menular melalui udara. Misalnya, saat penderita cacar bernapas, bersin, atau batuk dan terhirup oleh udara ke arah kita, kita dapat tertular cacar air.
Melalui barang pribadi penderita, seperti pakaian
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi cacar air
Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
Mengkonsumsi makanan bergizi
Menghindari sumber penularan cacar air
5. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella.Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap hingga membuat pendeita menggigil. Biasanya demam terjadi di malam hari dan mereda, kemudian akan naik lagi di malam berikutnya. Gejala yang lain dapat berupa  sakit kepala, sakit di bagian perut, denyut jantung menurun, sampai kehilangan nafsu makan.

Penularan

Melalui makanan yang tercemar bakteri salmonella. Ini bisa terjadi karena sumber makanan yang tidak sehat ataupun pembersihan yang tidak baik sebelum bahan makanan tersebut dimakan. Bahkan pada sebagian kasus, ada yang disebabkan menempelnya lalat pada makanan yang sebelumnya hinggap di tinja atau kotoran milik penderita tifus. Akhirnya lalat tersebut menjadi perantara penularan tifus.
Melalui tangan dan kuku yang tidak bersih, sehingga tanpa kita sadari bakteri salmonella yang bisa saja terdapat pada tangan dan kuku kita masuk ke dalam mulut.
Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring dan gelas dan peralatan makan lainnya. Untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa bahaya air minum isi ulang wajib diwaspadai.
Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka bekas operasi, terjauth, atau luka lainnya.
Tifus juga dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih.
Cara Pencegahan

Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
Membersihkan luka dan segera mengobatinya
Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
Menjaga daya tahan tubuh.
Memakan makanan untuk penyakit tifus.
6. Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan paramixovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.

Penularan
Campak menular melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
Cara Pencegahan
Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.

6.      Ilmu gizi
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dampak globalisasi menuntut tenaga gizi yang handal dan profesional serta tanggap dalam mengantisipasi perkembangan masalah gizi baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sumberdaya manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia yang berkesinambungan dan mempunyai daya saing internasional.
Klasifikasi status gizi digunakan untuk memilah–milah nilai status gizi sedangkan garis pembatas (cut off points) digunakan untuk membedah(indikator) nilai status gizi. Klasifikasi status gizi bermacam – macam :
1.  Klasifikasi dengan satu indeks antropometri, yaitu B/U, T/U, LLA/U, dan LLA/T untuk gizi kurang ; serta B/T untuk seluruh spektrum keadaan gizi.
2. Klasifikasi dengan gabungan indeks antropometri, yaitu menurut Waterloo ( B/T dan B/U ) dan WHO     ( B/T, B/U, dan T/U ).
3. Klasifikasi dengan gabungan indeks antropometri dengan pemeriksaan fisis dan/ atau laboratorium, yaitu tatacara klasifikasi menurut Wellcome Trust Party     (B/U, edema) dan menurut Mc Larren (B/U, edema, serum protein).
4. Klasifikasi dengan indeks antropometri dalam bentuk rasio dan pangkat/ akar, yaitu indeks massa tubuh ( BMS = Body Mass Index) rasio berat (kg) terhadap tinggi (m) pangkat dua.(Arif mansjoer, Dkk : 576 – 577, 2000).
Faktor yang Memengaruhi Status Gizi
1.         Faktor Eksternal
a.       Pendapatan, masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso, 1999).
b.      Pendidikan, pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik.
c.       Pekerjaan, pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
d.      Budaya, budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan.
2.         Faktor Internal
a.       Usia, usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita.
b.      Kondisi Fisik, mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat.
c.       Infeksi, infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.

7.      Makanan
Zat makanan disebut juga biomolekul karena merupakan senyawa atau molekul kimia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dengan baik (bio = hidup; molekul = senyawa). Zat makanan tersebut dapat dikelompokkan menurut jumlah yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yaitu zat makanan makro dan zat makanan mikro. Zat makanan makro,yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, antara lain berupa karbohidrat, protein, lemak, dan air. Zat makanan mikro,
yaitu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, antara lain berupa vitamin dan mineral.

Karbohidrat (Hidrat Arang)
Saat lapar, tubuh terasa lemah dan tidak bertenaga sehingga menghambat aktivitas. Jangan biarkan rasa lapar berlarut-larut,segeralah makan agar tubuh kembali bertenaga. Karbohidrat merupakan salah satu zat makanan penghasil tenaga.

FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Sumber energi utama dan tidak dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ, yaitu otak,          lensa mata, dan sel saraf.
b.Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
c.Membantu proses penyerapan kalsium.
d.Bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
e.Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah merupakan komponen        asam nukleat (DNA, RNA).
Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

a.Monosakarida (Gula Sederhana)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat
diuraikan lagi menjadi senyawa gula yang lebih sederhana. Penamaan monosakarida tergantung dari jumlah atom C
penyusunnya. Jumlah atom C terendah yang masih termasuk dalam karbohidrat adalah 3 disebut triosa, tetrosa memiliki 4 atom C,pentosa memiliki 5 atom C (ribosa dan deoksiribosa), dan heksosadengan 6 atom C (glukosa, fruktosa, manosa, dan galaktosa). Padaumumnya monosakarida mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air.
Di antara monosakarida tersebut fruktosa dan glukosa merupakan monosakarida paling penting dalam tubuh. Fruktosa dan glukosa jumlah atom C dengan jumlah sama yaitu 6 buah. Namun, fruktosa mempunyai rasa lebih manis dibanding glukosa. Fruktosa ini banyak terkandung di dalam madu lebah.Glukosa banyak terdapat di dalam buah-buahan. Dalam keadaan normal, darah kita mengandung 70–100 mg glukosa per 100 ml darah.Jika kadarnya lebih tinggi dinamakan hiperglikemia. Sebaliknya,apabila kadar glukosa lebih rendah dinamakan hipoglikemia.
Galaktosa merupakan jenis monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya senyawa ini berikatan dengan glukosa dan membentuk laktosa. Galaktosa mempunyai rasa kurang manisdan kurang larut dalam air.

b.Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan antara proses hidrolisis oligosakarida dan polisakarida. Beberapa contoh disakarida seperti berikut.
1) Maltosa
Maltosa termasuk gula pereduksi dan dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang sedang berkecambah.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
2) Sukrosa (gula tebu)
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorghum, nanas,dan wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan
glukosa dan fruktosa.
3) Laktosa (gula susu)
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim
laktase, dihasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa (gula susu) merupakan gula pereduksi.
c.Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul monosakarida lebih dari 2, yaitu trisakarida yang terdiri dari tiga
molekul monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa yang terdiri atas tiga molekul monosakarida yang berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya, atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 pada fruktosa.

d.Polisakarida
Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya amilum,glikogen, dan selulosa.
1) Pati (amilum)
Pati merupakan makanan cadangan pada biji, akar, batang,dan umbi. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida, yaitu
amilosa dan amilopektin.Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan pankreas.
2) Glikogen
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot dan hati Vertebrata. Glikogen
sering dinamakan pati hewan (animal starch) karena berfungsi cadangan makanan.
3) Selulosa
Selulosa merupakan bagian pokok dinding sel tumbuhan.Selulosa tidak dapat dicerna oleh alat-alat pencernaan mamalia,
kecuali hewan Ruminansia.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat akan menimbulkan rasa kenyang dan menghasilkan tenaga untuk beraktivitas.Setiap 1 gram karbohidrat akan dioksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi 4,2 kalori. Konsumsi karbohidrat yang berlebihan akan diubah oleh hati menjadi glikogen dan lemak. Lemak inilah yang kemudian disimpan dalam tubuh sehingga mengakibatkan kegemukan atau obesitas.

2.Protein
Protein merupakan unsur penting dalam tubuh karena sebagai komponen utama pembentukan enzim yang berfungsi sebagai biokatalis.Protein juga merupakan komponen penyusun tubuh, seperti kuku dan rambut.
Fungsi  protein
a.Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh.
b.Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori.
c.Penyusun hormon, zat antibodi, dan organela lainnya.
d.Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Pada dasarnya protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang mengandung belerang (S) atau fosfor (P). Unsur-unsur ini tersusun dalam struktur dasar penyusun protein. Protein dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan makanan.

Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a.Protein hewani,
berasal dari hewan. Umumnya mengandung protein yang lengkap, terdapat pada ikan, daging, susu, telur, larva serangga, lebah, belalang, laron, kepompong, dan lain-lain.
b.Protein nabati,

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian. Pada umumnya protein nabati mengandung protein yang tidak lengkap, kecuali pada kacang-kacangan yaitu kedelai.

Secara umum, protein merupakan senyawa yang kurang stabil mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik. Dengan cara hidrolisis menggunakan asam atau enzim, protein akan menghasilkan asam amino.

Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino yang berjumlah 20 tadi dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan pada kemampuan tubuh dalam mensintesisnya.
Asam amino yang diperlukan tubuh dan tubuh tidak dapat memproduksinya disebut asam amino esensial. Asam amino ini diperoleh dari makanan. Sementara itu, asam amino yang dapat disintesis tubuh disebut asam amino nonesensial.

Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,2 kalori.
Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO).
Ada dua bentuk busung, yaitu kwashiorkor dan marasmus.

3.Lemak (Lipid)
Lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1 gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan ± 9,3 kalori.
Fungsi lemak  adalah
1. sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K),
2. pelindung alat-alat tubuh,                                                                                                                                                       3. penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan.

Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.

Lemak merupakan makromolekul. Jika dipecah (dihidrolisis), lemak akan menghasilkan 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol sehingga lemak juga dikenal sebagai trigliserida (3 asam lemak dan 1 gliserol).
Bentuk inilah yang diserap jonjot usus dan mengalami proses metabolisme. Satu molekul gliserol, selain mengikat 3 asam lemak juga dapat mengikat satu atau dua molekul asam lemak masing-masing disebut dengan monogliserida dan digliserida. Namun, pada lemak gliserol mengikat 3 asam lemak.
Asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan ikatan atom C penyusunnya. Berdasarkan ikatan atom C pada asam lemaknya, terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
a. Asam lemak jenuh,

jika ikatan yang terjadi pada gugus asam lemak berupa ikatan tunggal (C–C). Asam lemak ini sering ditemukan pada
lemak yang dihasilkan hewan. Lemak ini biasanya berwujud padat. Beberapa sumber lemak hewani dapat diperoleh dari daging, susu,keju, mentega, dan minyak ikan.

b. Asam lemak tak jenuh,

jika ikatan yang terjadi pada gugus asam lemak terdapat ikatan rangkap dua (C = C) atau tiga (C ≡ C). Lemak ini biasanya terdapat pada tumbuhan. Dalam suhu kamar biasanya berwujud cair sehingga sering disebut minyak. Minyak dengan ikatanrangkap jauh lebih bagus untuk kesehatan.

Contoh sumber lemak dari tumbuhan (lemak nabati), antara lain kelapa, kemiri, kacangkacangan, zaitun, dan avokad.

4.Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tidak menghasilkan energi dan berperan sebagai zat pengatur dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber utama vitamin, antara lain buah-buahn. Salah satu vitamin yangterdapat dalam buah-buahan adalah vitamin C.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan larut dalam air (vitamin B dan C).                                             walaupun sedikit tubuh kita membutuhkan vitamin. Secara umum vitamin berfungsi sebagai pengatur proses-proses kimia dalam tubuh.
5.Mineral
Seperti halnya vitamin, tubuh kita memerlukan sejumlah kecil mineral. Mineral yang diperlukan tubuh dalam bentuk garam atau unsur. Garam mineral mudah larut dan mudah diserap tubuh tanpa proses pencernaan. Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a.Makroelemen adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
b.Mikroelemen yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molebdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan makanan dari hewan dan tumbuhan
Kebutuhan gizi anak usia dini
Di usia 0 hingga 6 bulan, sumber gizi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI mengandung gizi yang sangat lengkap sehingga sudah mencukupi standar kebutuhan gizi bayi. Sementara bagi bayi di usia lebih dari 6 bulan memerlukan asupan makanan pendamping ASI sebagai tambahan sumber gizi bayi. Ada tiga komponen pokok dalam pemenuhan kebutuhan gizi bayi, yaitu sumber kalori, vitamin dan mineral. Hingga usia 12 bulan, bayi mengalami pertumbuhann yang sangat pesat. Kalori merupakan gizi untuk bayi yang sangat vital di masa ini. Kalori sangat diperlukan oleh tubuh bayi sebagai tenaga untuk melakukan aktifitas hariannya juga untuk menjaga metabolisme tubuhnya.

Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG) didefinisikan sebagai tingkat komsumsi energi dan zat-zat esensial, yang berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir dinilai cukup memenuhi kebutuhan gizi untuk pemeliharaan hampir semua penduduk sehat di suatu populasi. AKG ditetapkan untuk berbagai kelompok umur, gender, dan kondisi fisiologis tubuh tertentu, yaitu hamil dan menyusui.
AKG ditetapkan berdasarkan perkiraan kebutuhan normal rata-rata zat-zat gizi sesudah diabsorpsi; kemudian ditetapkan faktor penyesuaian untuk menutupi penggunaan (utilisasi) tidak sempurna, serta untuk menampung perbedaan-perbedaan dalam kebutuhan perorangan dan ketersediaan biologis (bioavailability) zat-zat gizi yang berasal dari bahan pangan berbeda.

Beberapa fungsi dari gizi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluh hidup adalah berfungsi untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari, mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain, berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).

Beberapa kelompok makanan yang bergizi untuk anak usia dini adalah seperti: Karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal (termasuk mie dan beras) serta kentang. Kelompok ini memberikan energi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. Berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.

Buah-buahan dan sayuran yang termasuk kelompok ini adalah buah-buahan dan sayuran. Baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng dan yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral yang penting.

Susu dan produk olahan susu yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yoghurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa vitamin dan mineral. Bayi Ibu memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali saji sehari, diminum maupun dimakan.

Protein yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang polong. Sebaiknya diberikan sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi bayi.

Lemak dan Minyak kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana.

  Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia.
        Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih. Sedangkan status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Contoh : Gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh
Menurut Supariasa (2001) penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu :
1.      Secara Klinis
Penilaian Status Gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama
untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Teknik penilaian status gizi juga dapat dilakukan secara klinis. Pemeriksaan secara klinis penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.     
        Pemeriksaan klinis terdiri dari dua bagian, yaitu:
a.         Medical history (riwayat medis), yaitu catatan mengenai perkembangan penyakit.
b.         Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati gejala gangguan gizi baik sign (gejala yang apat diamati) dan syimptom (gejala yang tidak dapat diamati tetapi dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
2.      Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Salah satu ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
3.      Secara Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurnag gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan rambut, mata, lidah, tegangan otot dan bagian tubuh lainnya.
4.      Secara antropometri
Merupakan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur antara lain : Berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri telah lama di kenal sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan maupun masyarakat. Antropometri sangat umum di gunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan  energi dan protein.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive