Sunday, November 19, 2017

Pertanyaan seputar Akuntabilitas Pendidikan

1.      akuntabilitas pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian yang bebas dan terus menerus terhadap pencapaian (hasil belajar) siswa ; dapat diartikan sebagai hubungan pencapaian siswa dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, dengan sumber-sumber yang telah diadakan, dan dengan cara-cara keahlian yang ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, untuk mencapai kemantapan akuntabilitas seharusnya ditetapkan apakah penyelesaian suatu tugas dapat secara objektif diperiksa dan dinilai.
Akuntabilitas membutuhkan aturan, ukuran atau kriteria, sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Dengan demikian, maka akuntabilitas adalah suatu keadaan performan para petugas yang mampu bekerja dan dapat memberikan hasil kerja sesuai dengan criteria yang telah di tentukan bersama sehingga memberikan rasa puas pihak lain yang berkepentingan. Sedangkan akuntabilitas pendidikan adalah kemampuan lembaga pendidikan (sekolah) mempertanggungjawabkan kepada publik segala sesuatu mengenai kinerja yang telah dilaksanakan.
2.      Prinsip-prinsip Akuntabilitas :
1.Sistem akuntabilitas daerah berkaitan dengan teori aksi
komprehensif yang mencakup unsur-unsur reformasi
berbasis standar, pemberdayaan sekolah dan kapasitas
sekolah dan dinas pendidikan dalam mencapai kinerja
tertinggi. Sistem akuntabilitas bertujuan untuk
meningkatkan pengajaran dan pembelajaran sehingga
setiap bagian dari sistem mengarahkan orientasi kerjanya
untuk mendukung pencapaian tersebut
2.Sekolah merupakan unit utama dari akuntabilitas. Pencapaian siswa merupakan faktor utama yang diukur, selain faktor lainnya. Sekolah sebaiknya akuntabel terhadap kinerja siswa. Perubahan kinerja dan tingkatan kinerja menjadi kerangka pengukuran utama dan unitunit fungsional lainnya juga harus akuntabel.
3.Seluruh siswa dinilai di setiap tingkat setiap tahunnya dengan menggunakan tes standar yang dirancang sedemikian rupa sejalan dengan muatan kurikulum yang berlaku, bersifat valid dan reliable. Pelaksanaan penilaian dilakukan secara jujur dan fair.
4.Akuntabilitas memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif, untuk sekolah maupun setiap orang di dalam sistem. Setiap hal mengenai sistem akuntabilitas, struktur, proses, informasi tentang penilaian, hasil penilaian, rating akuntabilitas dan sebagainya sebaiknya dikomunikasikan dalam bahasa yang mudah dipahami baik untuk staf dinas pendidikan, orang tua dan masyarakat.
3.      Akuntabilitas diperlukan agar terciptanya kepercayaan publik terhadap sekolah. Kepercayaan publik yang tinggi akan sekolah dapat mendorong partisipasi yang lebih tinggi pula terdapat pengelolaan manajemen sekolah. Sekolah akan dianggap sebagai agen bahkan sumber perubahan masyarakat. Slamet (2005:6) menyatakan: Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk mendorong terciptanya transparan dan akuntabilitas kinerja sekolah sebagai salah satu syarat untuk terciptanya sekolah yang baik dan terpercaya. Penyelenggara sekolah harus memahami bahwa mereka harus mempertanggu ngjawabkan hasil kerja kepada publik. Selain itu, tujuan akuntabilitas adalah menilai kinerja sekolah dan kepuasaan publik

4.      Langkah-langkah membangun akuntabilitas pendidikan sebagai berikut
a.         Tentukan tujuan program yang dikerjakan, dalam dalam perencanaan disebut misi atau tujuan perencanaan.
b.        Program dioperasionalkan sehingga menimbulkan tujuan-tujuan yang spesifik. Operasionalisasi program ini melahirkan tugas-tugas khusus dengan tujuannya masing-masing yang mudah diidentifikasi tentang apa saja yang harus dikerjakan.
c.         Kondisi tempat bekerja ditentukan.
d.        Otoritas atau kewenangan setiap petugas pendidikan ditentukan.
e.         Pelaksana yang akan menjalankan program ditentukan (orang yang dikontrak).
f.         Kriteria pelaksana performan yang dikontrak dibuat sejelas mungkin.
g.        Tentukan pengukur yang bersifat bebas, dalam hal ini pengukur adalah orang yang mengontrak itu sendiri.
h.        Pengukuran dilakukan sesuai dengan syarat pengukuran umum yang berlaku, yaitu secara insidental, berkala dan terakhir.
i.          Hasil pengukuran dapat dilaporkan kepada orang yang berkaitan.
5.      Cara menilai pengelola PAUD akuntabel atau tidak dilihat dari indikato-indikator berikut :
a.       Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah.
b.      Tumbuhnya kesadaran publik tentang hak untuk menilai terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dan
c.       Meningkatnya kesesuaian kegiatan-kegiatan sekolah dengan nilai dan norma yang berkembang di masyarakat.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive