Sunday, November 26, 2017

MAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya. Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul.
Perkembangan emosi yang terganggu. Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat membentuk kepribadiannya, dan membentuk perkembangannya menjadi manusia yang sempurna.
Perilaku yang ditunjukkan oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.  Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.
Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu.
Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan baru yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan sosioemosional pada usia dini, sehingga berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal dalam memberikan bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan emosinya dengan baik.
Untuk maksud tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas tentang : Pengertian perkembangan emosi dan perkembangan sosial anak; karakteristik perkembangan sosioemosional anak Usia 3-6 tahun (usia prasekolah) ; faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan sosioemosional anak; metode pengembangan sosioemosional anak; dan evaluasi perkembangan sosioemosional anak di Taman Kanak-kanak.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-kanak ?
2.      Bagaimana Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Taman Kanak-kanak ?
3.      Bagaimana Karakteristik Perkembangan Karakter Anak Usia Taman Kanak-kanak ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui karakteristik sosial emosional anak usia taman kanak-kanak.
2.      Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial anak usia taman kanak-kanak.
3.      Untuk mengetahui karakteristik perkembangan karakter anak usia taman kanak-kanak.
BAB 2
PEMBAHASAN



2.1.  Karakteristik Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-kanak
Ada yang memandang anak sebagai makhluk yang sudah terbentuk oleh bawaannya, atau memandang anak sebagai makhluk yang dibentuk oleh lingkungannya. Ada ahli lain yang menganggap anak sebagai miniatur orang dewasa, dan ada pula yang memandang anak sebagai individu yang berbeda total dari orang dewasa. Beberapa ahli dalam bidang pendidikan dan psikologi memandang periode usia dini merupakan periode yang penting yang perlu mendapat penanganan sedini mungkin.
Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Menurut Hurlock (1978 : 13) perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar.
A.    Ciri utama reaksi emosi pada anak
1.      Reaksi emosi anak sangat kuat
2.      Reaksi emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya
3.      Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya
4.      Reaksi emosi bersifat individual
5.      Keadaan emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan

B.     Bentuk reaksi emosi pada anak
1.      Amarah yang terdiri dari amarah yang impulsif dan marah yang terhambat.
2.      Takut
Menurut Hurlock reaksi emosi yang berdekatan dengan teori takut ada 4 yaitu :
a.       Syhness / malu
b.      Embamosment
c.       Khawatir
d.      Cemas/anxiety
3.      Cemburu
4.      Ingin tahu
5.      Iri hati
6.      Senang/gembira
7.      Sedih
8.      Kasih sayang

2.2 Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Taman Kanak-kanak
A. Karakteristik dan Ciri Tingkah Laku Sosial
Ciri-ciri tingkah laku sosial :
1.      Periode Bayi
1-6 bulan         : anak sudah mampu membedakan dan mengikuti suara, membedakan objek dan benda, memperlihatkan tingkah laku, mulai bereaksi dengan suara yang ramah
6 bln – 1 thn    : memegang benda, mengikuti suara-suara, bisa bermain, mengenal larangan
13 – 18 bln      : memperlihatkan minat kepada orang dewasa
2 tahun                        : bermain bersama sebagai alat untuk hubungan sosial
2.      Periode pra sekolah
a.       Membuat kontak sosial dengan orang di luar rumah
b.      Mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
c.       Hubungan dengan orang dewasa
d.      Hubungan dengan teman sebaya
e.       Mulai bermain bersama, memilih teman untuk bermain
3.      Periode usia sekolah
Pola perilaku dalam situasi sosial pada awal masa kanak-kanak
a.       kerja sama
b.      persaingan
c.       kemurahan hati
d.      hasrat akan penerimaan sosial
e.       simpati
f.       empati
g.      ketergantungan
h.      sikap ramah
i.        meniru
j.        perilaku kelekatan
B. Tahapan Penerimaan Sosial
            Menurut Hurlock mengemukakan tahapan penerimaan sosial :
1.      A reward – cost stage
2.      A normative stage
3.      An emphatic stage

2.3. Karakteristik Perkembangan Karakter Anak Usia Taman Kanak-kanak
a. Fase usia 0-2 tahun
Erickson mengungkapkan (Santrock, 2005) bahwa usia 0-2 tahun merupakan masa krisis pertama yaitu fase trust mistrust. Fase usia 0-2 fase menyerap kasih dan perhatian dari lingkungan yang akan mendasari kepercayaan diri, kepedulian dan kepercayaan terhadap lingkungan.
b. Fase Usia 3 tahun
Pada masa ini anak mengalami egosentris. Ciri perkembangannya :
1.      Anak senang melanggar aturan
2.      Anak tidak mau diatur
3.      Anak senang memantaskan diri
4.      Anak sering kali memaksakan keinginannya
5.      Anak mengharapkan hadiah (pujian) dan menghindari hukuman

c. fase pertama (umur 4,5 – 6 tahun)
1.      Anak-anak lebih penurut
2.      Anak sudah bisa diajak kerja sama agar terhindar dari hukuman orang tua
3.      Anak sudah dapat menerima pandangan orang lain terutama orang dewasa
4.      Bisa menghormati otoritas orang tua/guru
5.      Menganggap orang dewasa maha tahu
6.      Senang mengadukan teman-temannya yang nakal
7.      Anak-anak pada fase ini sangat mempercayai orang tua/guru
8.      Anak mampu memahami alasan-alasan

d. Fase kedua (Usia 6,5 – 8 tahun) 
1.      Anak merasakan hak sebagai orang dewasa
2.      Tidak lagi berpikir bahwa orang dewasa bisa memerintah anak-anak
3.      Mempunyai potensi bertindak kasar akibat menurunnya otoritas orang tua/guru dalam pikiran mereka
4.      Mempunyai konsep keadilan yang kaku, yaitu balas-membalas
5.      Memahami perlunya berperilaku baik agar disenangi orang lain.
6.      Sering membanding-bandingkan dan minta perlakuan adil
7.      Mengerti betapa pentingnya “Cinta dalam melakukan sesuatu”



















BAB III
KESIMPULAN


Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung menjadi anak yang mudah bergaul.
Emosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Perkembangan emosi ini mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5 tahun. Fase usia 0-2 fase menyerap kasih dan perhatian dari lingkungan yang akan mendasari kepercayaan diri, kepedulian dan kepercayaan terhadap lingkungan







DAFTAR PUSTAKA


Kartono, Kartini. (1986).  Psikologi Anak. Bandung : Alumni.

hurlock, Elizabeth. B. (1978). Child Development, Sixth Edition. New York : Mc.Graw Hill, Inc.

Maxim, George. W. (1985). The Very Young Guiding Children from Infancy through the Early Years, Second Edition.California : Wodsworth Publishing Company.

Munandar, Utami, (1995). Dasar-dasar Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Rachmawati, Yeni, & Kurniati, Euis. (2003). Strategi Pengembangan Kreativitas Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta. Dikti.

Roopnaire, J. L & Johnson, J.E. (1993). Approaches to Early Childhood, Education, 2nd Edition. New York : Merril.

Santrock, J.W, & Yussen, S.R. (1992). Child Development, 5 th Ed. Dubuque, IA,Wm, C.Brown.

Solehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP UPI.

Sukmadinata, Nana S. (1995). Psikologi Pendidikan.Bandung.

Yusuf, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : Rosda Karya.










 







No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive