ASMA
Definisi
Asma:
Asma
adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible
dengan atau tanpa pengobatan.
Seperti
diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di
daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru,
satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu
lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi,
makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat
terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon
dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.
Infeksi
bisa terjadi dimana saja, kapan saja, termasuk pada penyandang asma karena asma
merupakan penyakit inflamasi kronik saluran pernapasan. Penyebab infeksi
biasanya karena adanya kuman, yang dapat berupa bakteri ataupun virus. Infeksi
pada asma terjadi pada permukaan dalam (mukosa) saluran napas karena adanya
virus influenza yang penyebarannya melalui udara.
Infeksi
yang terjadi karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri pnemococus, staphylococcus dan
streptococcus. Sebenarnya bakteri ini ada yang hidup normal dalam
tubuh, namun jika kondisi tubuh menurun bakteri tersebut akan berubah menjadi
jahat dan menyebabkan infeksi.
Terjadinya Infeksi
Infeksi
terjadi karena masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman tersebut akan menimbulkan
sakit di dalam tubuh yang berupa radang. Oleh karena itu, virus yang masuk ke
dalam tubuh penyandang asma sering menimbulkan serangan asma. Hal ini
dikarenakan protein-protein virus melalui mekanisme reaksi antigen, antibody
menyebabkan hipersensistif saluran napas sehingga timbul serangan asma.
Gejala
awal yang dapat diketahui bila terjadi infeksi pada asma adalah dengan adanya
dahak atau riak yang bertambah banyak atau berubah warna atau berbau. Dahak
sebelum terjadi serangan asma ataupun infeksi berwarna putih bening, sedangkan
bila terjadi infeksi pada serangan asma dahak berwarna kuning. Pada saat
seorang terkena infeksi lebih berat lagi maka dahak akan berubah menjadi hijau.
Penanggulangan Infeksi
Sebelum
terjadinya infeksi pada asma, biasanya terjadi serangan asma. Maka untuk
pencegahannya, serangan asma tersebut harus diobati segera dengan menggunakan
obat asma, seperti pelega napas atau anti inflamasi. Bila terjadi infeksi
diobati dengan antibiotik. Antibiotik ini akan membunuh kuman yang menyebabkan
infeksi dan bila kuman tersebut mati maka jaringan akan membaik kembali dan
serangan asma menjadi reda atau membaik. Hal itu dilakukan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
Jika infeksi
disebabkan oleh virus, untuk pengobatannya cukup dengan makanan
bergizi dan istirahat yang cukup, di samping obat asmanya harus lengkap yaitu
obat pelega dan anti inflamasi. Untuk mencegah penyebaran, sebaiknya
menggunakan masker karena virus ini menyebar melalui udara dan masuk melalui
saluran pernapasan. Dengan menggunakan masker, maka virus menyebar melalui
udara tidak melalui orang lain. Penanggulangan infeksi pada asma dapat
dilakukan dengan menjaga stamina dan keseimbangan tubuh sehingga tidak tertular
infeksi.
Faktor
pencetus yang menyebabkan serangan asma, kalau tidak dapat dihindari oleh
penderitanya akan menyebabkan serangan asmanya sulit diatasi dan asma itu
menjadi tidak terkontrol. Dengan asma yang tidak terkontrol ini, maka penderita
akan mudah terkena infeksi. Golongan asma apapun dapat terkena infeksi.
Tentunya, asma berat dan asma yang tidak terkontrol akan lebih mudah terkena
infeksi dibanding asma yang ringan ataupun sedang.
Pada
dasarnya, orang yang terkena infeksi harus mendapat gizi yang baik, istirahat,
serta vitamin yang cukup karena infeksi tersebut menyebabkan luka di dalam
tubuh. Penyembuhan dapat terjadi jika penyebab luka dibunuh dan jaringan yang
luka disupport agar cepat diganti dengan jaringan yang baru.
Bagaimana
cara mengetahui asma?
Saat anda mendatangi dokter anda untuk
konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga
anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?
Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru
anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka
memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.Test fungsi saluran
pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil
pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran
pernafasan yang merupakan indikasi asma.
Siapa
saja yang berisiko asma?
Asma
adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala
usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia
dibawah lima
tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para
ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian
besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi
tertentu.
Gejala Asma
Secara umum gejala asma adalah sesak napas,
batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik
dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu
subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya
rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita
asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat
mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang
menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma,
penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan
tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan
menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Gambar
dibawah ini adalah gambar penampang paru dalam keadaan normal dan saat serangan
asma.
Salah
satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat
serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak
napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia
sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan
lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain
(keluhan sesak pada asma adalah revesibel,
bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak
setiap waktu).
Faktor Pencetus Serangan
Asma
A.
Faktor penjamu, faktor pada pasien
- Aspek genetik
- Kemungkinan alergi
- Saluran napas yang memang mudah
terangsang
- Jenis kelamin
- Ras/etnik
- Bahan-bahan di dalam ruangan :
- Tungau debu rumah
- Binatang, kecoa - Bahan-bahan di luar ruangan
- Tepung sari bunga
- Jamur - Makanan-makanan tertentu, Bahan
pengawet, penyedap,
pewarna makanan - Obat-obatan tertentu
- Iritan (parfum, bau-bauan
merangsang, household
spray )
- Ekspresi emosi yang berlebihan
- Asap rokok dari perokok aktif dan
pasif
- Polusi udara dari luar dan dalam
ruangan
- Infeksi saluran napas
- Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu. - Perubahan cuaca
Bagaimana
asma diobati?
Pada dasarnya penanganan asma yang paling
efektif adalah dengan menghindari fa k tor-faktor pencetus asma dan menggunakan
obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma
secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan
seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma.
Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan
asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk
tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.
Bagaimana
asma dimonitor?
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan
menggunakan alat yang disebut �Peak
Flow Meter�. Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru
anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat
memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan
asma.
Infeksi
Pada Asma
Infeksi
bisa terjadi dimana saja, kapan saja, termasuk pada penyandang asma karena asma
merupakan penyakit inflamasi kronik saluran pernapasan. Penyebab infeksi
biasanya karena adanya kuman, yang dapat berupa bakteri ataupun virus. Infeksi
pada asma terjadi pada permukaan dalam (mukosa) saluran napas karena adanya
virus influenza yang penyebarannya melalui udara.
Infeksi
yang terjadi karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri pnemococus, staphylococcus dan
streptococcus. Sebenarnya bakteri ini ada yang hidup normal dalam
tubuh, namun jika kondisi tubuh menurun bakteri tersebut akan berubah menjadi
jahat dan menyebabkan infeksi.
Terjadinya Infeksi
Infeksi
terjadi karena masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman tersebut akan menimbulkan
sakit di dalam tubuh yang berupa radang. Oleh karena itu, virus yang masuk ke
dalam tubuh penyandang asma sering menimbulkan serangan asma. Hal ini
dikarenakan protein-protein virus melalui mekanisme reaksi antigen, antibody
menyebabkan hipersensistif saluran napas sehingga timbul serangan asma.
Gejala
awal yang dapat diketahui bila terjadi infeksi pada asma adalah dengan adanya
dahak atau riak yang bertambah banyak atau berubah warna atau berbau. Dahak
sebelum terjadi serangan asma ataupun infeksi berwarna putih bening, sedangkan
bila terjadi infeksi pada serangan asma dahak berwarna kuning. Pada saat
seorang terkena infeksi lebih berat lagi maka dahak akan berubah menjadi hijau.
Penanggulangan Infeksi
Sebelum
terjadinya infeksi pada asma, biasanya terjadi serangan asma. Maka untuk
pencegahannya, serangan asma tersebut harus diobati segera dengan menggunakan
obat asma, seperti pelega napas atau anti inflamasi. Bila terjadi infeksi
diobati dengan antibiotik. Antibiotik ini akan membunuh kuman yang menyebabkan
infeksi dan bila kuman tersebut mati maka jaringan akan membaik kembali dan
serangan asma menjadi reda atau membaik. Hal itu dilakukan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
Jika infeksi disebabkan oleh virus,
untuk pengobatannya cukup dengan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, di
samping obat asmanya harus lengkap yaitu obat pelega dan anti inflamasi. Untuk
mencegah penyebaran, sebaiknya menggunakan masker karena virus ini menyebar
melalui udara dan masuk melalui saluran pernapasan. Dengan menggunakan masker,
maka virus menyebar melalui udara tidak melalui orang lain. Penanggulangan infeksi
pada asma dapat dilakukan dengan menjaga stamina dan keseimbangan tubuh
sehingga tidak tertular infeksi.
Faktor pencetus yang menyebabkan serangan
asma, kalau tidak dapat dihindari oleh penderitanya akan menyebabkan serangan
asmanya sulit diatasi dan asma itu menjadi tidak terkontrol. Dengan asma yang
tidak terkontrol ini, maka penderita akan mudah terkena infeksi. Golongan asma
apapun dapat terkena infeksi. Tentunya, asma berat dan asma yang tidak
terkontrol akan lebih mudah terkena infeksi dibanding asma yang ringan ataupun
sedang.
Pada
dasarnya, orang yang terkena infeksi harus mendapat gizi yang baik, istirahat,
serta vitamin yang cukup karena infeksi tersebut menyebabkan luka di dalam
tubuh. Penyembuhan dapat terjadi jika penyebab luka dibunuh dan jaringan yang
luka disupport agar cepat diganti dengan jaringan yang baru.
OBAT
ASMA
Asma merupakan penyakit kronik saluran
napas yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu tertentu dan cukup lama.
Pada dasarnya pengobatan bagi penderita asma dibagi menjadi dua yaitu:
Pengobatan rutin �pengontrol asma�, obat jenis ini harus
digunakan setiap hari untuk mencegah kambuhnya serangan asma dan mencegah
bertambah beratnya penyakit.
- Pengobatan saat
serangan �pelega
napas�,
obat jenis ini harus segera digunakan bila timbul tanda tanda serangan
asma dini, seperti batuk, sesak, rasa berat didada atau penurunan fungsi
paru. Penggunaan obat ini dapat mencegah timbulnya serangan asma yang
berat. Bila serangan asma timbul dengan derajat berat dapat sampai
menimbulkan kematian, sedangkan bila segera diatasi asma tidak mengganggu
aktiviti dan produktiviti. Penderita asma dapat hidup normal layaknya
orang yang tidak menderita asma.
Obat asma terdapat dalam berbagai macam bentuk antara lain:
tablet, sirup puyer racikan atau injeksi. Dari hasil penelitian kedokteran,
obat asma dibuat dalam bentuk inhaler agar obat dapat langsung bekerja pada
sasaran yaitu saluran napas, karena gangguan pada penyakit asma yang utama
adalah pada saluran napas, dimana terdapat radang kronik dengan pengerutan
saluran dan sumbatan oleh dahak yang lengket. Dengan bentuk inhaler/hirup
manfaat obat dapat langsung segera dirasakan, sesak menjadi berkurang dalam
5-10 menit. Selain itu keunggulan lain dari obat inhaler adalah obat ini
menggunakan dosis yang sangat kecil (dalam microgram) sehingga efek samping
obat dapat dihindari.
No comments:
Post a Comment