Masa anak merupakan masa terpenting dalam proses pembentukan dan
pengembangan kepribadian integratif, artinya pengembangan kepribadian yang
meliputi berbagai aspek fisik, psikis, spiritual, etika-moral, sehingga mereka
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun sosial
masyarakat. Tak dipungkiri, bahwa perkembangan kepribadian harus didukung oleh
kondisi fisik yang prima. Sebab kondisi fisik yang sehat, kuat dan cekatan
(terampil) akan mampu mendukung berbagai akivitas anak. Agar anak dapat bermain
lari kejar-kejaran, main sepakbola, loncat-loncatan, mengerjakan tugas
pekerjaan sekolah (PS) maupun pekerjaan rumah (PR) tak lain dan tak bukan, tentu
memerlukan kondisi fisik yang sehat dan prima.
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 4-6
tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau
wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenai
beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya).
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada
rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan
kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Selain
itu, berdasarkan hasil penelitian/kajian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum,
Balitbang Diknas tahun 1999 menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek
perkembangan anak yang masuk TK mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada anak
yang tidak masuk TK di Kelas I SD.
Diperkirakan bahwa
anak-anak yang mengulang kelas adalah anak-anak yang tidak masuk pendidikan
prasekolah sebelum masuk SD. Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak
dipersiapkan oleh orangtuanya memasuki SD. Adanya perbedaan yang besar antara
pola pendidikan di sekolah dan di rumah menyebabkan anak yang tidak masuk
pendidikan taman kanak-kanak (prasekolah) mengalami kejutan sekolah dan mereka
mogok sekolah atau tidak mampu menyesuaikan diri sehingga tidak dapat
berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pengembangan
seluruh potensi anak usia prasekolah.
Usia 4-6 tahun, merupakan masa
peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan
seluruh potensi anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi
fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.
Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin,
kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan
kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal.
Peran pendidik (orang tua,
guru, dan orang dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi
anak 4-6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan
bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dengan bermain anak
memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan,
berkreasi, belajar secara menyenangkan. Selain itu, bermain membantu anak
mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
No comments:
Post a Comment