Monday, January 8, 2018

PENGENDALIAN KUALITAS ATAU QUALITY CONTROL

1.       Pengertian pengendalian kualitas atau qualitycontrol
Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan proses produksi, dimana pada pengendalian kualitas ini dilakukan pemeriksaan atau pengujian kualitas ini dilakukan pemeriksaan atau pengujian atas karakteristik kualitas yang dimiliki produk guna penilaian atau kemampuan proses porduksinya yang dikaitkan dengan standar spesifikasi  produk, kemudian mengadakan analisa lebih lanjut atas hasil pengujian atau pemeriksaan yang dilakukan akan didapatkan sebab-sebab terjadinya penyimpangan untuk diambil langkah perbaikan dan pencegahan proses produksi dikemudian hari.
Untuk itu dalam setiap proses produksi maka diperlukan pengawasan di dalam pelaksaan sesuatu pekerjaan supaya kalau terjadi hal-hal yang tejadi mendadak maka akan cepat diketahui sehingga dapat diarahkan kepada jalan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Beberapa definisi tentang pengendalian kualitas dari badan dan tokoh industri di dunia, sebagai berikut:
 I.      Standar Industri Jepang atau Japan Industry Standard (JIS):
Pengendalian kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu system tentang metode produksi yang secara ekonomis memproduksi barang-barang atau jasa-jasa yang bermutu yang memenuhi kebutuhan konsumen.
II.      A.V.Feigenbaum
Pengendalian kualitas adalah suatu system yang efektif untuk mengkoordinir usaha-usaha pembinaan dan perbaikan kualitas yang dilakukan berbagai kelompok dalam suatu organisasi sehingga mampu memproduksi barang yang dapat memenuhi kepuasan konsumen dengan biaya ekonomis.
III.      J.M.Juran
Pengendalian kualitas adalah keseluruhan cara dan usaha dalam menetapkan dan mencapai spesifikasi mutu, cara dan usaha tersebut dilaksanakan dengan memakai teknik-teknik statistik.
IV.      W.E.Deming
Penerapan pengendalian kualitas statistik dalam seluruh tahap produksiuntuk menghasilkan produk seekonomis mungkin yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
V.      Kaoru Ishikawa.
Pelaksanaan pengendalian kualitas adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi dan memberikan jasa produk bermutu yang paling ekonomis, paling berguna dan selalu memuaskan konsumen.
Sesuai dengan definisi tersebut maka pengendalian kualitas bersifat merencanakan, mengembangkan dan memberi perlakuan terhadap produk dan proses sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen dan dapat mempertahankan taraf kualitas yang telah diterapkan.
Dalam hal kualitas maka semua prosedur untuk mencapai kualitas yang diinginkan bias dimasukan dalam pengendalian kualitas. Menurut Feigenbaum pengendalian kualitas dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
a)         Menentukan standar.
b)         Menilai kesesuaian sifat-sifat produk yang dibuat dengan standar yang ditentukan.
c)         Mengambil tindakan yang diperlukan jika stadar tersebut tidak tercapai.
d)        Merencanakan perbaikan dan mengadakan pengembangan terus-menerus untuk menilai standar yang telah diterapkan, misalnya memperbaiki standar ongkos, tenaga kerja dan keandalan produk
Dengan adanya pengendalian kualitas maka diharapkan muculnya penyimpangan proses dapat dikurangi dan proses dapat diarahkan pada tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu fungsi pengendalian kualitas ini dilaksanakan, tetapi harus juga dilakukan sebelum dan sesudah pekerjaan selesai. Pengendalian kualitas dapat dikatakan efektif apabila dapat menekan seminimum mungkin sampai batas minimum penyimpangan terhadap rencana.
Jadi inti dari pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas produk selama dalam proses pembuatan sampai produk jadi untuk mencegah adanya produk yang tidak memenuhi kualitas yang telah ditetapkan, dan bukannya untuk memperbaiki mutu setelah produk selesai diproses.

2.1.1. proses perencanaan dan pengendalian kualitas
perencanaan dan pengendalian kualitas membutuhkan interaksi berkelanjutan dari pelanggan, operasi dan bagian lain dari organisasi. Pelanggan menentukan keinginan melalui fungsi pemasaran, engineering mewujudkan keinginan ini kedalam rancangan produk dengan bantuan modifikasi pelanggan memenuhi keinginan kemampuan produksi.
Tahapan-tahapan dalam perencanaan dan pengendalian kualitas , yaitu :
1.      Tentukan standar kualitas.
2.      tentukan bagaimana mengukur tipe standar tersebut.
3.      tentukan program pemeriksaan
4.      temukan dan perbaiki penyebab mutu rendah
5.      lakukan dengan perbaikan.

2.       pengendalian kualitas terpadu
pengendalian kualitas terpadu menurut A.V. Feigenbaum yaitu suatu system yang efektif untuk memadukan pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas, dan upaya perbaikan kualitas berbagai kelompok dalam sebuah organisasi agar pemasaran, kerekayasaan, produksi dan jasa dapat berada pada tingkatan yang paling ekonomis dan pelanggan mendapat kepuasan penuh.
Dapat ditarik kesimpulan dari definisi diatas bahwa pengendalian kualitas terpadu merupakan suatu system yang mengintegrasikan usaha-usaha pengembangan disemua lini produksi, pemeliharaan dan perbaikan, kualitas yang melibatkan berbagai unsur dalam organisasi perusahaan, sehingga dapat dimungkinkan pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen serta dapat memberikan suatu pelayanan kepada konsumen secara ekonomis.

2.2.1. konsep pengendalian kualitas terpadu
konsep yang mendasari dilaksanakan pengendalian kualitas terpadu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Dalam menjalankan usahanya perusahaan harus mengutamakan kualitas karena kualitas produk diberikan hari ini akan mempengaruhi kuantitas permintaan dikemudian hari.
2.      perusahaan harus memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan, yaitu dengan cara memberikan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan, purna jual yang memadai, dan lain-lain.
3.      pengendalian diperlukan terhadap proses-proses yang menyangkut segala aspek produksi karena masalah yang timbul biasanya terjadi dalam proses bukan setelah produk tersebut selesai dibuat setelah proses berakhir. Yang dimaksud dengan pengendalian disini adalah pengawasan seluruh aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang secar ekonomis.
4.      pengendalian dilakukan berdasarkan pada data-data yang sesuai dengan fakta dan opini-opini yang tidak perlu. Untuk menganalisa dan menyimpulkan dapat digunakan metode statistik.

2.2.2.     sarana penunjang pengendalian kualitas terpadu
untuk menunjang keberhasilan pengendalian kualitas terpadu digunakan metode statistik dasar yang disebut “tujuh alat”. Metode ini merupakan teknik yang sederhana untuk menganalisa suatu permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan.
Teknik-teknik tersebut adalah :
1.      Diagram sebab akibat atau fishbone
Diagram sebab akibat ini berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas hasil. Prinsip yang di pakai untuk membuat diagram ini adalah sumbang arang  (brainstorming).
Pada umumnya adalima faktor utama yang perlu diperhatikan dalam penyusunan diagram sebas akibat, yaitu :
a.          manusia
b.         bahan.
c.          Lingkungan.
d.         Metode.
e.          Mesin
2.      Diagram  pareto
Diagram pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan garis yang menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan. Diagram pareto dimaksudkan untuk menemukan atau mengetahui penyebab utama yang merupakan kunci dalam menyelesaikan masalah dan perbandingnya terhadap keseluruhan.
Kegunaan dari diagram antara lain:
a.          menujukan masalah utama
b.         menyatakan perbandingan masing-masing masalah terhadap keseluruhan.
c.          Menunjukan perbandingan masing-masing masalah sebelum dan setelah perbaikan.
3.      .Bagan pengendalian
Bagan kendali merupakan grafik dengan mencantumkan batas maksimum dan batas minimum dari penyebaran data yang merupakan batas daerah pengendalian. Bagan ini menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak dapat menunjukan penyimpangan, meskipun adanya penyimpangan itu akan terlihat pada peta kendali.
Jenis peta kendali yang sering digunakan dibagi dua kategori:
a.      Peta kendali variable
b.      Jika pengendalian berdasarkan karateristik mutu yang dapat diukur, maka digunakan bagan kendali stewart untuk X dan R. di bawah ini adalah keterangan yang berhubungan dengan peta X dan R:
1)                      X menunjukan variabelitas nilai rata-rata proses.
2)                      R menunjukan setiap variabelitas dispersi proses.
Bagan kendali ini umumnya berguna untuk menunjukan variabelitas dalan nilai yang sama, sehingga dapat digunakan sebagai metode yang sangat efektif untuk memeriksa ketidaknormalan dalam proses.
Bagan X dan R dapat digunakan untuk berbagai tujuan antara lain:
1.         Pemeriksaaan spesifikasi
2.         Bahan masukan untuk pengambilan keputusan
c.      Peta kendali atribut.
Pada pengendalian proses jenis ini, produk hanya dapat dinyatakan berdasarkan karakteristik yang tidak terukur  misalnya jumlah cacat, ketidaksesuaian dan lain-lain.
Bagan kendali untuk mengendalikan proses ini ada 4 buah yaitu :
1)            Bagan kendali  p
Digunakan untuk penegndalian mutu berdasarkan jumlah produk ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi.
2)            Bagan kendali np
Digunakan untuk pengendalian mutu berdasarkan jumlah bagian ditolak. Bagan np digunakan untuk jumlah cacat buka pada persentase produk cacat.
3)            Bagan kendali c
Digunakan untuk pengendalian yang berdasarkan ketidaksesuaian dalam satu barang. Penggunaan bagan C jauh lebih terbatas, misalkan:
a)    Jumlah paku keling yang tidak sesuai pada sayap pesawat terbang atau badan pesawat.
b)   Jumlah ketidaksempurnaan permukaan dalam segulung kertas berlapis atau selembar film foto.
4)            Bagan kendali u

Digunakan untuk menyatakan banyaknya ketidak sesuaian per satuan (c/n) dimana c adalah jumlah ketidaksesuaian yang ditemukan dan n adalah jumlah butir, jumlah atau standar centimeter persegi, apapun yang digunakan untuk membuat daerah kesempatan konstan bagi kemunculan ketidaksesuaian.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive