Tuesday, January 23, 2018

JENIS-JENIS PERMASALAHAN ANAK DAN PENANGANAN




A.  ASPEK EMOSIONAL

·        Penakut
Setiap anak memiliki rasa takut, namun jika berlebihan dan tidak wajar maka perlu diperhatikan. Rasa takut anak TK biasanya terhadap hewan, serangga, gelap, dokter atau dokter gigi, ketinggian, monster, lamunan, sekolah, angin topan, dll.
Cara menanganinya dengan melalui kegiatan aktifitas dengan penuh tantangan agar anak bebas dari rasa takutnya selain itu juga dapat pula dilakukan untuk Memanfaatkan imajinasi anak untuk menumbuhkan keberanian
·        Agresif
Agresif adalah tingkah laku menyerang baik secara fisik maupun verbal atau melakukan ancaman sebagai pernyataan adanya rasa permusuhan. Perilaku tersebut cenderung melukai anak lain seperti menggigit, mencakar, atau memukul. Bertambahnya usia diekspresikan dengan mencela, mencaci dan memaki.
Cara menanganinya dengan melalui :
Bermain peran
Belajar mengenal perasaan
Belajar berteman melalui permainan beregu
Beri penguatan jika anak berperilaku tepat dengan temannya
Perbanyak kegiatan yang menggunakan gerakan motorik
·        Pemalu
Pemalu adalah reaksi emosional yang tidak menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif terhadap dirinya.
Cara menanganinya dengan melalui :
Melibatkan anak pada kegiatan yang menyenangkan
Belajar bergabung melalui permainan
Mengajar cara mulai berteman
Dorong anak berpartisipasi dalam kelompok
B. ASPEK BAHASA
·        Berbohong
Ø  melakukan kebohongan
Ø  melakukan kecurangan,
Cara menanganinya : Ajarkan nilai-nilai moral yang berlaku di lingkungan melalui cerita pendek yang dapat dengan mudah dipahami dan diingat oleh anak Anda. Berikan umpan balik tentang dampak perilaku bohong anak Anda terhadap dirinya dan orang lain. Jelaskan pada anak Anda tentang bagaimana cara Anda mengetahui dengan pasti ketika Ia berbohong, sehingga anak Anda akan sadar atas perbuatannya dan berusaha untuk tidak mengulanginya kembali. Cari tahu penyebab kenapa anak Anda berbohong, apakah Ia sedang ingin mendapatkan perhatian orang lain, untuk menghindari rasa malu atau menghindari hukuman, dan sebagainya agar dapat mencegah munculnya perilaku berbohong anak di kemudian hari.

·        Mencuri dalam hal ini mengambil barang tanpa izin yang punya
·        Merusak, ditampilkan dalam bentuk tingkah laku sengaja merusak mainan teman.

Cara menanganinya dengan Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan. Sedangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakan apa yang tidak boleh dilakukan dengan nada bicara yang tidak menekan dan jelas, sehingga anak dapat memahaminya dengan baik. Hindari kata-kata negatif seperti “Jangan” atau “Tidak boleh”. Lebih baik gunakan kalimat positif, mencuri dan merusak mainan teman itu tindakan yang yang dilarang oleh Allah, dan berdosa. Allah tidak menyukai anak yang suka berbuat dosa.
C.   ASPEK BAHASA
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Untuk anak usia TK, keterampilan yang diutamakan adalah mendengar dan berbicara.

·        Masalah berbahasa yang dialami anak usia Taman Kanak-kanak berawal dari ketidakmampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang di sekelilingnya. Permasalahan tersebut salah satunya juga disebabkan berbedanya budaya di sekitar kita yang tidak membiasakan orang untuk mengekspresikan perasaannya karena hal itu dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Kebudayaan tersebut mengakibatkan anak-anak kita tidak mampu mampu mengutarakan isi hatinya dengan kalimat-kalimatnya.

Cara menanganinya dengan melalui pemberian bahasa pertama yakni bahasa ibu,pada masa fase bayi,dimana bahasa ini anak mudah mengenal bahasa,dimana anak dapat mendengar dan mudah memahami bahasa lisan.ketika anak sudah bisa mengenal dan paham arti bahasa ibunya, maka perkenalkanlah bahasa budaya sekitar sedikit-demi sedikit,agar anak tidak kacau dalam berbahasa.

·        kemudian bicaranya juga belum jelas serta ada juga yang mengalami masalah gagap. Ketidakmampuan anak dalam berbahasa sangat mempengaruhi kemampuan bicara anak pada tahap perkembangan selanjutnya yang bisa dimungkinkan juga mempengaruhi hubungan sosial mereka dengan orang lain.

Cara menanganinya : Gagap bicara pada anak bisa diatasi dengan Usahakan saat bicara posisi kita sejajar dengan anak, dalam suasana tenang dan santai, sabar mendengarkan dia bicara, dan jangan terlalu memperhatikan kegagapannya, Menenangkan hati anak, Membiarkan anak memakai tangan kirinya untuk melakukan semua aktivitasnya, Jangan memotong pembicaraan anak sewaktu anak belum selesai berbicara walaupun bicaranya terputus-putus, Melakukan terapi bicara.

·        Kuarang mengerti perkataan orang tua dan guru
Cara menangani : Memahami Anak Sebagai Pribadi yang Berkembang,Memahami anak sebagai pribadi yang berkembang yang dimaksudkan di sini adalah setiap anak mempunyai tahapan demi tahapan dalam berkembang. Sudah tentu, tahapan perkembangan anak sangat berbeda dengan cara berpikir dan memahami segala sesuatu yang dimiliki orangtuanya. Dalam hal ini, orangtua tidak bisa memaksakan kehendak terhadap anaknya agar mengikuti cara berpikir dan memahami sesuatu sebagaimana orangtuanya. Jika memang orangtuanya menghendaki sang anak melakukan apa yang menjadi harapannya hendaknya disesuaikan dengan tahapan perkembangan sang anak.
D.  ASPEK FISIK MOTORIK

·        Malnutrisi (Kurang gizi)

Cara menanganinya : Anak yang mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya. Dibutuhkan kombinasi antara pengaturan pola makan dan asupan makanan serta kepedulian orang tua untuk melihat adanya tanda- tanda kekurangan gizi pada anak. Dengan pemberian program “4 sehat 5 sempurna”.

·        Obesitas (Kelebihan Berat Badan)

Cara menanganinya : Ada banyak faktor yang dapat memicu obesitas, salah satunya adalah faktor keturunan, Jika anak malas bergerak maka lemak akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk. Seiring dengan perkembangan IPTEK anak zaman sekarang cenderung malas bergerak, olah raga juga bukan menjadi kebiasaan hidup mereka. Anak yang mengalami obesitas umumnya memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dari faktor kesehatan, obesitas juga memicu berbagai penyakit, seperti darah tinggi dan diabetes. Cara terbaik yang bias dilakukan ialah dengan mengatur pola makan anak dan rajin mengajak anak untuk berolahraga

·        Ketidakmampuan mengatur keseimbangan

Cara menaganinya : Anak- anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga terkesan gerakannya ragu- ragu dan tampak canggung. Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan dengan sistem vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan di dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa terus oleh anak sampai saat mereka sekolah dan akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam hal membaca dan menulis.

·         Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik

Cara menanganinya : Salah satu perkembangan motorik pada anak yang perlu diperhatikan adalah kemampuan bereaksi yang semakin cepat, koordinasi mata-tangan yang semakin baik, dan ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh secara keseluruhan. Namun, ada anak yang lambat dalam bereaksi. Koordinasi gerakannya juga tampak kacau sehingga sering kali disebut “ceroboh” dan menjadi bahan ejekan temannya. Hal yang menyebabkan masalah tersebut ada 2 yaitu karena anak kurang diberi kesempatan untuk berlatih dan ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam syaraf motoriknya. Untuk alasan yang terakhir ini orang tua perlu mengkonsultasikannya dengan dokter.

·         Belum bisa mewarnai dengan rapi

Cara menanganinya : Salah satu cara untuk melatih motorik halus anak ialah dengan member gambar menarik untuk diwarnai. Biasanya anak akan menyukai kegiatan ini dan bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam warna yang disediakan.bagi beberapa anak pekerjaan mewarnai memang bukan pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika hasilnya dibandingkan dengan temannya yang lebih bagus. Hal yag perlu diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk mewarnai, cobalah melatih kesabarannya dalam menyelesaikan satu pekerjaan hingga tuntas, sebelum beralih ke pekerjaan lain.

E.      ASPEK KOGNITIF
·        Anak tidak mampu memahami prespektif atau cara berpikir orang lain (egosentris), seperti ketika menggambar anak menunjukkan gambar ikan dari sudut pengamatannya.

Cara menanganinya dengan melalui pemberian obyek yang nyata pada anak karena anak masih berfikir secara abstrak.

·        Anak belum mampu berpikir kritis tentang apa yang ada dibalik suatu kejadian, seperti anak tidak mampu menjawab alasan mengapa menyusun balok seperti ini dll.

Cara menangani : Berpikir kritis, menjadi kebutuhan individu sejak dini agar mereka mampu menjalani segalanya secara benar. Berpikir kritis adalah kemampuan dan kesediaan untuk membuat penilaian terhadap berbagai pernyataan dan mengambilkan keputusan yang didasarkan pada alasan dan fakta yang memiliki dukungan yang baik, bukan berdasarkan emosi atau anekdot. Berfikir kritis itu bisa muncul dari seseorang yang selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tanpa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi seseorang tak akan pernah bisa berfikir kritis. Karena pada dasarnya berpikir kritis itu adalah suatu cara untuk memberdayakan ketrampilan atau strategi kognitif dalam mencapai tujuan tertentu.maka dari itu para guru dan orang tua memberikan pejelasan,manfaat maupun tujuan pada anak mengenai obyek yang dibuatnya sendiri.agar anak lebih mudah paham tentang obyek yang dibuatnya.

·        Anak sulit berimajinasi


Cara Menangani : upaya seorang guru Taman kanak-kanak untuk mengatasi anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar. Strategi yang diterapkan guru tersebut anatara lain: memberikan kebebasan kepada anak untuk menggambar sesuatu sesuai dengan minat anak, mengajak anak keluar kelas, kemudian meminta anak untuk bercerita dan menggambarkan apa yang ditemukan di lapangan.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive