Monday, January 8, 2018

Berprestasi Dalam Berbagai Kehidupan

 

1. Prestasi dan Motivasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan. Pendapat lainnya mengatakan bahwa prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang darisatu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
Simpulan yang dapat diambil ialah seseorang dapat berprestasi apabila sudah melakukan sesuatu. Siswa dapat berprestasi apabila ia sudah melakukan tugas belajar. Dengan demikian,prestasi yang dijelaskn di sini adalah prestasi yang dijelaskan sebagai hasil belajar atau prestasi belajar.
Beberapa hal yang menyebabkan seorang siswa mempunyai prestasi rendah adalah sebagai berikut: 
  1. Pengetahuan/keterampilan yang diperlukan tidak dikuasi (kuadran I)
  2. Siswa tersebut sebenarnya mempunyai kemampuan yang diperlukan, tetapi tidak mau melakukannya karena berbagai sebab. Ia tidak mau melakukan mungkin karena topik tidak menarik, cara mengajar guru sulit dipahami, dan takut memikul resiko kegagalan. Hal itu berkaitan dengan motivasi siswa (kuadran II, III, dan IV)
Motivasi ialah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan terjadinya perilaku ke arah tujuan tertentu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi terhadap sesuatu apabila perilakunya menunjukkan minat, perhatian, ingin ikut serta, bekerja terus tidak berhenti sampai selesai.

2. Cara-Cara untuk Berprestasi
Sudah dijelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang apabila ia melakukan pekerjaan dari waktu ke waktu. Hasil kerja yang demikian itu dapat dilakukan dengan meningkatkan motivasi.
Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar ialah dengan meningkatkan empat kondisi motivasional, yaitu perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan.
  1. Perhatian
Perhatian seseorang muncul apabila didorong oleh rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu yang sudah ada pada setiap orang ini perlu dipelihara. Rasa ingin tahu ini bertujuan untuk mencapai tujuan positif. Rasa ingin tahu dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya mengajukan pertanyaan, membaca materi yang diajarkan dalam buku siswa, dan menghubungkan materi yang diajarkan dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Upaya demikian perlu selalu dibina agar waktu yang digunakan untuk menerima pelajaran dapat efisien.
Upaya terakhir untuk menggugah rasa ingin tahu adalah dengan menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya . hal itu juga merupakan kategori motivasi yang di sebut relevansi. Relavansi menunjukkan hubungan antara materi yang sedang diajarkan dan kebutuhan serta kondisi seseorang. Motivasi akan terpelihara apabila siswa percaya bahwa materi yang sedang di pelajari itu memenuhi kabutuhan pribadinya. Setiap pribadi memiliki kebutuhan untuk ingin berprestasi.
  1. Relevansi
Relevansi dapat ditimbulkan dengan menyakinkan diri kita bahwa materi yang sedang dikaji itu bermanfaat bagi kehidupan kitapada masa yang akan datang. Cara yang ditempuh adalah mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari materi itu, sebagaimana tugas pada kemudian hari, dan bagaimanakah contoh yang dapat diberikan agar diperoleh pemahaman yang bermakna.
  1. Percaya Diri
Percaya diri adalah merasa yakin akan potensi yang dimiliki untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif. Oleh karena itu, rasa percaya diri akan meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil.

Sehubungan dengan hal itu, percaya diri dapat diupayakan dengan jalan sebagai berikut:
  1. Peningkatan pengalaman sukses dengan jalan selalu mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya sebagai latiohan untuk menambah pemahaman dan keterampilan.
  2. Belajar materi secara bertahap, bagian demi bagian tidak sekaligus.
  3. Materi yang sedang dikaji dihubungkan dengan tujuan yang akan dicapai.
  4. Kriteria keberhasilan ditentukan atau ditargetkan dalam bentuk besarnya prestasi yang akan diperoleh.
  5. Pengembangan rasa percaya diri dengan menyakinkan bahwa apa yang sudah dilakukan itu merupakan aktivitas yang mendukung keberhasilan.
  1. Kepuasan
Kepuasan datang apabila seseorang berprestasi dan berhasil dalam mencapai tujuan. Pengalaman keberhasilan atau pengalaman sukses ini mendorong seseorang untuk berbuat seperti yang pernah dilakukan dengan cara yang lebih baik pula.
Untuk memperoleh kepuasan terhadap prestasi yang telah dicapai, seseorang tidak boleh mengabaikan pengalaman-pengalaman lain yang berdampak kegagalan. Dengan mengingat kembali dan mencari factor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan, seseorang dapat melakukan analisis perbuatan-perbuatan pada masa lampau yang berakibat kesuksesan atau berakibat kegagalan. Hal terpenting adalah seseorang tidak boleh terlalu lama tenggelamdalam menyesali kegagalannya.

Oleh karena itu, kegagalan jangan mengakibatkan orang menjadi patah semangat. Kegagalan harus menjadi cambuk agar tidak mudah menyerah. Kegagalan harus dipandang sebagai tantangan hidup yang harus diatasi.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive