Thursday, January 25, 2018

Makalah Tentang Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri,bertanggungjawab,kreatif,berilmu,sehat dan berakhlak mulia baik dilihat dari aspek jasmani maupun ruhani.Manusia yang berakhlak mulia,yang memiliki moralitas tinggi sangat dituntut untuk dibentuk atau dibangun.Bangsa Indonesia tidak hanya sekedar memancarkan kemilau pentingnya pendidikan,melainkan bagaimana bangsa Indonesia mampu merealisasikan konsep pendidikan dengan cara pembinaan,pelatihan dan pemberdayaan SDM Indonesia secara berkelanjutan dan merata.Ini sejalan dengan Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah “... agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.
Melihat kondisi sekarang dan akan datang,ketersediaan SDM yang berkarakter merupakan kebutuhan yang amat vital.Ini dilakukan untuk mempersiapkan tantangan global dan daya saing bangsa.Memang tidak mudah untuk menghasilkan SDM yang tertuang dalam UU tersebut.Persoalannya adalah hingga saat ini SDM Indonesia masih belum mencerminkan cita-cita pendidikan yang diharapkan.Misalnya untuk kasus-kasus aktual,masih banyak ditemukan siswa yang menyontek di kala sedang menghadapi ujian,bersikap malas,tawuran antar sesama siswa,melakukan pergaulan bebas,terlibat narkoba,dan lain-lain.Di sisi lain,ditemukan guru,pendidik yang senantiasa memberikan contoh-contoh baik ke siswanya,juga tidak kalah mentalnya.Misalnya guru tidak jarang melakukan kecurangan-kecurangan dalam sertifikasi dan dalam Ujian Nasional (UN).kondisi ini terus terang sangat memiluksn dan menghawatirkan bagi bangsa Indonesia yang telah merdeka sejak tahun 1945.Memang masalah ini tidak dapat digeneralisir,namun setidaknya ini fakta yang tidak boleh diabaikan karena kita tidak menginginkan anak bangsa kita kelak menjadi manusia yang tidak bermoral sebagaiman saat ini sering kita melihat tayangan TV yang mempertontonkan berita-berita seperti pencurian,perampokan,pemerkosaan,korupsi,dan penculikan yang dilakukan tidak hanya oleh orang-orang dewasa,tapi juga oleh anak-anak usia belasan.
Mencermati hal ini,saya mencoba memberikan beberapa gagasan untuk penguatan mutu karakter SDM sehingga mampu membentuk pribadi yang kuat dan tangguh.Pembahasan ini akan mengacu pada peran pendidikan,terutama pendidik sebagai kunci keberhasilanimplementasi pendidikan karakter di sekolah dan lingkungan baik keluarga maupun masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikn merupakan hal terpenting untuk membentuk kepribadian.Pendidikan itu tidak selalu berasal dari pendidikan formal seperti sekolah atau pergiruan tinggi.Pendidikan informal dan non formalpun memiliki peran yang sama untuk membentuk kepribadian,terutama anak atau peserta didik.Dalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 kita dapat melihat ketiga perbedaan model lembaga pendidikan tersebut.Dikatakan bahwa Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.Sementara Perndidikan Non  Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.Satuan Pendidikan Non Formal terdiri atas lembaga kursus,lembaga pelatihan,kelompok belajar,pusat kegiatan belajar masyarakat,dan majelis taaklim,serta satuan pendidikan yang sejenis.Sedangkan Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.Kegiatan Pendidikan In Formal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan secara mandiri.
Memperhatikan ketiga jenis pendidikan di atas,ada kecenderungan bahwa pendidikan formal,pendidikan informal dan pendidikan non formal yang selama ini berjalan terpisah satu dengan yang lainnya.Mereka tidak saling mendukung untuk peningkatan pembentukan kepribadianpeserta didik.Setiap lembaga pendidikan tersebut berjalan masing-masing sehingga yang terjadi sekarang adalah pembentukan pribadi peserta didik menjadi parsial.misalnya anak bersikap baik di rumah,namun ketika keluar rumah atau berada di sekolah ia melakukan perkelahian antar pelajar,memiliki keterkaitan bergaul dengan WTS atau melakukan perampokan.Sikap-sikap seperti ini merupakan bagian dari penyimpangan moralitas dan perilaku sosial pelajar (Suyanto dan Hisyam,2000:194)
Oleh karena itu,ke depan dalam rangka membangun dan melakukan penguatan peserta didik perlu menyinergiskan ketiga komponen lembaga pendidikan.Upaya yang tepat dilakukan salah satunya adalah pendidik dan orang tua berkumpul bersama mencoba memahami gejala-gejala anak pada fase negatif,yang meliputi keinginan untuk menyendiri,kurang kemauan untuk bekerja,mengalami kejenuhan,ada rasa kegelisahan,ada pertentangan sosial,ada kepekaan emosional,kurang percaya diri,mulai timbul minat pada lawan jenis,adanya perasaan malu yang berlebihan,dan kesukaan berkhayal (Mappiare dalam Suyanto dan Hisyam,2000: 186-87).
Dengan mempelajari gejala-gejala negatif yang dimiliki anak remaja pada umumnya,orang tua dan pendidik akan dapat menyadari dan melakukan upaya perbaikan perlakuan sikap terhadap anak dalam proses pendidikan formal,non formal dan informal.
 Pendidikan informal bagi integrasi bangsa salah satu faktor terpenting karena pendidikan informal (keluarga) akan membentuk sikap yang melekat bagi diri Seorang anak . seorang anak yang berkepribadian otomatis akan  membentuk keluarga yang berkepribadian juga dan akan secara pengaruh  membentuk negara yang berkepribadian dan berakar pada unsur kesatuan bangsa. Disinilah keluarga memegang peranan penting bagi integrasi bangsa.

Bab III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pendidikan merupakan hal terpenting untuk membentuk kepribadian.Pendidikan itu tidak selalu berasal dari pendidikan formal seperti sekolah atau pergiruan tinggi.Pendidikan informal dan non formalpun memiliki peran yang sama untuk membentuk kepribadian,terutama anak atau peserta didik.
Pendidikan informal bagi integrasi bangsa salah satu faktor terpenting karena pendidikan informal (keluarga) akan membentuk sikap yang melekat bagi diri Seorang anak . seorang anak yang berkepribadian otomatis akan  membentuk keluarga yang berkepribadian juga dan akan secara pengaruh  membentuk negara yang berkepribadian dan berakar pada unsur kesatuan bangsa. Disinilah keluarga memegang peranan penting bagi integrasi bangsa.
Dengan demikian kita sebagai pendidik yang akan mencetak para generasi bangsa sebaiknya memberikan arahan pendidikan bukan hanay di sekolah tetapi juga pendidikan keluarga sehingga para orang tua seyogyanya memberikan pendidikan kpada anak aadalah pendidikan yang bermakna dan berkharakter sehingga akan memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan Negara  dalam memberikan benih- benih persatuan dan kesatuan bangsa.

Saran
Dengan rendah hati kami merasa banayk kekurangan dalam pengembangan materi pengaruh pendidikan keluarga bagi integrasi bangsa oleh karena itu saran dan kritik yang membangun bagi semua pembaca agar bersama-sama memberikan pendidikan yang baik karena pendidikan akan berlaku seumur hidup bagi kelangsungan seorang  anak didik, dan demi kesempurnaan penulisan di kemudian hari.


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive