Friday, December 31, 2021

Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam meningkatkan Mutu Pendidikan

 


1. Faktor Pendukung

Setiap sekolah pasti mempunyai tujuan tersendiri dalam upaya pencapaian mutu pendidikan. Dalam rangka menuju ke arah tersebut, diperlukan berbagai kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Salah satunya adalah sistem yang akan digunakan dalam sebuah lembaga tersebut, apabila kita sudah memiliki sitem yang baik, maka semuanya akan dapat diberdayakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolahnya (Sulistyorini, 2009:38). Diantara faktor pendukungnya antara lain:

a)      Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sitem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Dengan  demikian kurikulum sangat mendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum merupakan tolak ukur dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

b)     Manejemen pendidikan

Manajemen pendidikan adalah aplikasi prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Untuk menjalankan organisasi pendidikan diperlukan Manajemen pendidikan yang efektif.

Sekolah harus dikelola dengan  Manajemen efektif  yang mengembangkan potensi peserta didik, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang mengakar pada karakter bangsa. Dengan kata lain, salah satu strategi yang menentukan mutu    pengembangan SDM di sekolah. untuk kepentingan bangsa dimasa depan adalah peningkatan kontribusii manajemen pendidikan yang berorientasi mutu (quality oriented) (syafaruddin, 2002:18). Manajemen sangat penting dalam suatu organisasi. Tanpa Manajemen yang baik, maka sesuatu yang akan kita gapai tidak akan tercapai dengan baik.           Apapun organisasi, senantiasa membutuhkan Manajemen organisasi yang baik. Sebaik apapun rencana kita untuk meningkatkan mutu pendidikan jika hanya rencana tanpa aksi, maka mutu yang kita harapkan hanyalah sebuah impian. Dengan adanya Manajemen yang efektif dan efesien, maka sangat menunjang dalam pengembangan lembaga pendidikan yang dapat tercapainya secara optimal, efektif, dan efesien.

c)      Sarana dan prasarana

Sarana pembelajaran merupakan sesuatu yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar setiap hari, setiap sekolah diharapkan mampu memenuhi sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa. Anak didik tentu akan belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu  lembaga dapat memenuhi segala kebutuhannya. Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, maka masalah yang dihadapi anak didik dalam belajar relatif sedikit dan hasil belajar anak didik akan lebih baik.

d)     Sumber daya manusia

Menjadi seorang manajer memiliki tugas terpenting dalam meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya yaitu dengan meningkatkan sumber daya manusia dalam pendidikan. Adapun sumber daya manusia dalam pendidikan meliputi:

1)          Guru

Seorang guru dalam penerapan di sekolah guru dituntut untuk selalu memperkaya pengetahuan dan keterampilan, serta harus kaya dengan metode-metode pembelajaran yang sekiranya tidak membuat siswa bosan. Seorang guru harus bisa memperkaya diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya. Sangat salah jika guru mengajar hanya terpaku dengan buku pelajaran saja, tanpa memperkaya dengan metode yang bervariasi.

Kualitas para guru dapat diketahui dari tingkat profesionalisme mereka dalam merealisasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas mengajar para peserta didik. Seorang guru yang baik adalah mereka yang memenuhi persyaratan kemampuan profesional yang baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar atau pelatih. Disinilah letak pentingnya standar mutu profesional guru untuk menjamin proses belajar mengajar dan hasil belajar yang bermutu (Rohmad, 2004:35).

2)          Siswa

Siswa merupakan suatu komponen penting dalam sistem pendidikan, yang kemudian diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Siswa bukanlah orang dewasa dalam arti bahwa ia belum bisa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri secara biologi, psikologis, pedagogis dan sosiologis. Jika tidak ada siswa, hanya ada seorang guru maka tidak akan mungkin terjadi proses belajar mengajar di sekolah. Begitu juga sebaliknya, jika hanya ada siswa tidak ada guru, maka proses belajar mengajarpun tidak akan berjalan. Jadi komponen pendidikan dengan yang lain saling mendukung.

Siswa memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda. Maka dari itu, guru harus mempersiapkan siswanya dalam menerima pengetahuan yang sistematis, berencana dan berkesinambungan antara satu tingkat dengan tingkat yang lain, semakin baik persiapan mereka semakin baik pula mutu dan kemampuan mereka dalam menerima pelajaran.

3)          Dana

Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah masa pendanaan. Dana memainkan peran dalam pendidikan. Keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di setiap lembaga pendidikan, karena dana secara tidak langsung mempengaruhi kualitas lembaga terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang lain. dengan adanya dana yang memadai, maka pencapaian mutu pendidikan akan berjalan sesuai yang diinginkan.

2. Faktor Penghambat

a)        Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebagai puncak pemimpin di sekolah, dia memiliki peran yang strategis dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu baik itu yang berhubungan dengan input, proses, dan output dalam pendidikan. Kepala sekolah dapat menjadi faktor penghamat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini dapat terjadi apabila kepala sekolah tidak memiliki komitmen yang jelas dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

b)        Tenaga Pendidik (Guru)

Guru maupun tenaga kependidikan sangat penting keberadaannya karena tanpa guru dan tenaga kependidikan, sebuah lembaga pendidikan akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatannya. Maka dalam hal ini tentu harus mendapat perhatian yang maksimal dan bahkan kompetensi dan profesionalisme sebagi tenaga kependidikan yang harus dikembangkan terus. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dapat menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah apabila mereka tidak dapat menjalankan fungsi dan peranannya sesuai dengan arahan dari kepala sekolah.

c)        Peserta Didik

Peserta didik merupakan dari input pendidikan yang tidak kalah pentingnya dari input pendidikan yang lain, maka harus mendapatkan penanganan yang tidak bisa dilihat sepele. Peserta didik juga dapat menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini karena salah satu faktor penting dalam lembaga pendidikan adalah peserta didik. Apabila peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik maka mutu pendidikan yang diharapkan tidak akan tercapai. Kepala sekolah beserta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang lain perlu mengarahkan dan membimbing peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sekolah.

d)       Dana

Dana memainkan peran dalam pendidikan. Keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di setiap lembaga pendidikan, karena dana secara tidak langsung mempengaruhi kualitas lembaga terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang lain. dengan adanya dana yang memadai, maka pencapaian mutu pendidikan akan berjalan sesuai yang diinginkan. Faktor dana juga dapat menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Setiap kegiatan dan program yang telah direncanakan kepala sekolah memerlukan dana untuk merealisasikannya. Apabila dana yang dibutuhkan tidak tersedia maka akan menghambat terlaksananya program atau kegiatan tersebut.


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive