1. Faktor Pendukung
Setiap sekolah pasti mempunyai tujuan
tersendiri dalam upaya pencapaian mutu pendidikan. Dalam rangka menuju ke arah
tersebut, diperlukan berbagai kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Salah satunya adalah sistem yang akan digunakan dalam sebuah lembaga tersebut,
apabila kita sudah memiliki sitem yang baik, maka semuanya akan dapat
diberdayakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolahnya (Sulistyorini,
2009:38). Diantara faktor pendukungnya antara lain:
a) Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sitem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Dengan demikian kurikulum sangat mendukung untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum merupakan tolak ukur dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
b)
Manejemen pendidikan
Manajemen pendidikan
adalah aplikasi prinsip, konsep, dan teori manajemen dalam aktivitas
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efektif dan efesien.
Untuk menjalankan organisasi
pendidikan diperlukan Manajemen pendidikan yang efektif.
Sekolah harus dikelola
dengan Manajemen efektif yang
mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang mengakar pada karakter bangsa. Dengan kata lain,
salah satu strategi yang menentukan mutu pengembangan SDM di sekolah. untuk kepentingan bangsa dimasa depan adalah peningkatan kontribusii manajemen
pendidikan yang berorientasi mutu (quality oriented)
(syafaruddin, 2002:18). Manajemen
sangat penting dalam suatu organisasi. Tanpa Manajemen yang baik, maka sesuatu yang akan kita gapai tidak akan
tercapai dengan baik. Apapun
organisasi, senantiasa membutuhkan Manajemen
organisasi yang baik. Sebaik apapun rencana kita untuk meningkatkan mutu pendidikan jika hanya
rencana tanpa aksi, maka mutu yang kita harapkan hanyalah sebuah impian. Dengan adanya Manajemen
yang efektif dan efesien, maka sangat menunjang dalam pengembangan lembaga pendidikan yang dapat tercapainya
secara optimal, efektif, dan efesien.
c)
Sarana dan prasarana
Sarana pembelajaran merupakan sesuatu yang secara tidak
langsung berhubungan dengan proses belajar setiap hari, setiap sekolah diharapkan
mampu memenuhi sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan siswa. Anak didik tentu akan belajar lebih baik dan menyenangkan bila
suatu lembaga dapat memenuhi segala
kebutuhannya. Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, maka masalah
yang dihadapi anak didik dalam belajar relatif sedikit dan hasil belajar anak
didik akan lebih baik.
d)
Sumber daya manusia
Menjadi seorang manajer memiliki tugas terpenting dalam
meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya yaitu dengan meningkatkan sumber
daya manusia dalam pendidikan. Adapun sumber daya manusia dalam pendidikan
meliputi:
1)
Guru
Seorang guru dalam penerapan di sekolah guru dituntut untuk
selalu memperkaya pengetahuan dan keterampilan, serta harus kaya dengan
metode-metode pembelajaran yang sekiranya tidak membuat siswa bosan.
Seorang guru harus bisa memperkaya diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya.
Sangat salah jika guru mengajar hanya terpaku dengan buku pelajaran saja, tanpa
memperkaya dengan metode yang bervariasi.
Kualitas para guru dapat diketahui dari tingkat
profesionalisme mereka dalam merealisasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan tugas mengajar para peserta didik. Seorang guru yang baik adalah mereka
yang memenuhi persyaratan kemampuan profesional yang baik sebagai pendidik
maupun sebagai pengajar atau pelatih. Disinilah letak pentingnya standar mutu profesional
guru untuk menjamin proses belajar mengajar dan hasil belajar yang bermutu
(Rohmad, 2004:35).
2)
Siswa
Siswa merupakan suatu komponen penting dalam sistem
pendidikan, yang kemudian diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi
manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Siswa
bukanlah orang dewasa dalam arti bahwa ia belum bisa bertanggungjawab terhadap
dirinya sendiri secara biologi, psikologis, pedagogis dan sosiologis. Jika
tidak ada siswa, hanya ada seorang guru maka tidak akan mungkin terjadi proses
belajar mengajar di sekolah. Begitu juga sebaliknya, jika hanya ada siswa tidak
ada guru, maka proses belajar mengajarpun tidak akan berjalan. Jadi komponen
pendidikan dengan yang lain saling mendukung.
Siswa memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda.
Maka dari itu, guru harus mempersiapkan siswanya dalam menerima pengetahuan
yang sistematis, berencana dan berkesinambungan antara satu tingkat dengan
tingkat yang lain, semakin baik persiapan mereka semakin baik pula mutu dan
kemampuan mereka dalam menerima pelajaran.
3)
Dana
Faktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan
mutu pendidikan adalah masa pendanaan. Dana memainkan peran dalam pendidikan.
Keuangan merupakan masalah yang cukup mendasar di setiap lembaga pendidikan,
karena dana secara tidak langsung mempengaruhi kualitas lembaga terutama yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang lain. dengan
adanya dana yang memadai, maka pencapaian mutu pendidikan akan berjalan sesuai
yang diinginkan.
2. Faktor Penghambat
a)
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai puncak pemimpin di sekolah, dia
memiliki peran yang strategis dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu baik
itu yang berhubungan dengan input, proses, dan output dalam pendidikan. Kepala
sekolah dapat menjadi faktor penghamat dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah. Hal ini dapat terjadi apabila kepala sekolah tidak memiliki komitmen
yang jelas dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.
b)
Tenaga Pendidik
(Guru)
Guru maupun tenaga kependidikan sangat penting
keberadaannya karena tanpa guru dan tenaga kependidikan, sebuah lembaga
pendidikan akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatannya. Maka dalam
hal ini tentu harus mendapat perhatian yang maksimal dan bahkan kompetensi dan
profesionalisme sebagi tenaga kependidikan yang harus dikembangkan terus. Tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dapat menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah apabila mereka tidak dapat menjalankan fungsi dan peranannya sesuai
dengan arahan dari kepala sekolah.
c)
Peserta Didik
Peserta didik merupakan dari input pendidikan yang tidak
kalah pentingnya dari input pendidikan yang lain, maka harus mendapatkan
penanganan yang tidak bisa dilihat sepele. Peserta didik juga dapat menjadi
penghambat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini karena
salah satu faktor penting dalam lembaga pendidikan adalah peserta didik.
Apabila peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik maka mutu pendidikan
yang diharapkan tidak akan tercapai. Kepala sekolah beserta tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan yang lain perlu mengarahkan dan membimbing peserta didik
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sekolah.
d) Dana
Dana memainkan peran dalam pendidikan. Keuangan merupakan
masalah yang cukup mendasar di setiap lembaga pendidikan, karena dana secara
tidak langsung mempengaruhi kualitas lembaga terutama yang berkaitan dengan
sarana dan prasarana serta sumber belajar yang lain. dengan adanya dana yang
memadai, maka pencapaian mutu pendidikan akan berjalan sesuai yang diinginkan.
Faktor dana juga dapat menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah. Setiap kegiatan dan program yang telah direncanakan
kepala sekolah memerlukan dana untuk merealisasikannya. Apabila dana yang
dibutuhkan tidak tersedia maka akan menghambat terlaksananya program atau
kegiatan tersebut.
No comments:
Post a Comment