a.
Belajar
Belajar adalah perubahan, relatif permanen pada perilaku,
pengetahuan dan kemampuan
berfikir yang diperoleh
karena pengalaman. Pengalaman tersebut dapat diperoleh
dengan adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya (Sardiman, 2000). Sementara
itu Spears (dalam Sardiman, 2000) mengemukakan bahwa belajar adalah mengobservasi, membaca,
meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, dan mengikuti perintah.
b.
Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif,
afektif dan psikomotoris berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Nana Sudjana, 2005).
Nana Sudjana (2005) mengatakan bahwa hasil belajar
itu berhubungan
dengan tujuan instruksional dan pengalaman belajar
yang dialami siswa, sebagaimana yang ditunjukkan
dalam bagan di bawah ini :
Tujuan Instruksional
Pengalaman belajar Hasil belajar
Gambar 3. Hubungan Tujuan Instruksional,
Pengalaman Belajar, dan Hasil Belajar
Bagan ini menggambarkan unsur
yang terdapat dalam
proses belajar mengajar. Hasil belajar dalam hal ini berhubungan dengan tujuan instruksional
dan pengalaman belajar. Adanya tujuan instruksional merupakan
panduan tertulis akan perubahan perilaku
yang diinginkan pada diri siswa (Nana Sudjana, 2005), sementara pengalaman
belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan
mengobservasi, mengobservasi, membaca,
meniru, mencoba sesuatu
sendiri, mendengar, mengikuti
perintah (Spears dalam Sardiman, 2008).
Sistem pendidikan nasional dan rumusan tujuan pendidikan;
baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional pada umumnya menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, ranah
kognitif, afektif, dan psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
yakni: knowledge (pengetahuan), comprehension (pemahaman), aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah
dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah
afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek,
yakni: gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan
ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2005).
Menurut Hamalik (2008:155), hasil belajar didefinisikan
sebagai “suatu proses terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati
dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan”. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap
kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.
Hasil belajar merupakan
hasil kegiatan belajar
siswa yang menggambarkan ketrampilan atau penguasaan siswa terhadap bahan ajar. Hasil belajar biasanya
dinyatakan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru. Tes yang digunakan
untuk menentukan hasil belajar merupakan suatu alat untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 2009:256-259)
Hasil belajar dalam pendidikan, khususnya
dalam proses belajar
mengajar mempunyai beberapa fungsi, seperti yang diungkapkan oleh W.S. Winkel,
yang dikutip oleh Nana Sudjana
(2004:142) sebagai berikut:
1)
Hasil belajar sebagai indikator
kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
2)
Hasil belajar sebagai
lambang pemusatan hasrat
keingintahuan.
3) Hasil belajar
sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
4) Hasil belajar sebagai indikator
intern dan ekstern dari situasi institusi pendidikan.
5)
Hasil belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan pada kognitif, afektif
dan konatif sebagai
pengaruh pengalaman
belajar
yang dialami siswa baik berupa suatu bagian, unit, atau bab materi tertentu yang telah diajarkan. Dalam
penelitian ini aspek yang di ukur adalah perubahan pada tingkat
kognitifnya saja.
Syaiful Bahri Djamarah
(2003) menyatakan bahwa berhasil atau
tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu.
c.
Jenis-jenis hasil belajar
Bloom (dalam Yowanita
Dwi Irwanti, 2011) membagi hasil belajar dalam tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah
psikomotoris.
1)
Ranah kognitif
Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan (knowledge), pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi.
2)
Ranah afekif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti
perhatiaannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan
belajar, dan hubungan sosial.
3)
Ranah psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan
bertindak individu.
No comments:
Post a Comment