Menurut Sutjihati Somantri (2005: 107 )
anak tunagrahita sedang disebut juga embisil.
Kelompok ini memiliki IQ 51-36 pada skala Binet
dan 54-40 menurut skala Weschler (Wisc). Anak terbelakang mental sedang
bisa mencapai perkembangan MA sampai lebih 7 tahun. Anak tunagrahita sedang
dapat di didik mengurus diri sendiri, melindungi diri sendiri dari bahaya seperti menghindari kebakaran,
berjalan di jalan raya, berlindung dari hujan dan sebagainya.
Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara akademik seperti belajar
menulis, membaca dan berhitung walaupun anak tunagrahita sedang masih dapat
menulis secara sosialnya misalnya menulis namanya sendiri, alamat rumahnya dan
lain-lain. Masih dapat di didik
mengurus diri seperti mandi, berpakaian, makan, minum, mengerjakan pekerjaan
rumah tangga dan sebagainya. Dalam
kehidupan sehari-hari, anak tunagrahita sedang membutuhkan pengawasan yang
terus menerus. Anak tunagrahita sedang juga masih dapat bekerja di tempat kerja
terlindung (Sheltered Workshop)
(Maria J. Wantah, 2007: 18).
Berdasarkan batasan tersebut, maka dapat diambil pengertian bahwa anak
tunagrahita sedang adalah anak yang masih dapat diberi respon dengan latihan
aktivitas yang sederhana, dapat mengurus diri,
dapat
7
melindungi diri dari bahaya dan dapat bekerja ringan tetapi
tetap dalam pengawasan karena tanpa pengawasan akan bekerja secara asal.
Endang Rochyadi (2005: 116)
mengemukakan perhatian anak tunagrahita sedang dalam belajar tidak dapat
bertahan lama mudah berpindah ke obyek lain yang terkadang sama sekali tidak
menarik atau tidak bermakna. Sehingga mengganggu aktifitas belajarnya, bahkan
anak sendiri tidak menyadari apa yang dilakukannya. Rendahnya perhatian anak
dalam belajar akan menghambat daya ingat.
Berdasarkan dari berbagai pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita sedang mudah beralih perhatiannya
ke hal yang dianggapnya lebih menarik dan keterbatasannya dalam kemampuan
intelektualnya sehingga kemampuan dalam bidang akademik sangat bersifat
sederhana. Demikian juga berkaitan dengan pembelajaran matematika yang
mengalami hambatan atau kesulitan dan lambat beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment