Friday, December 31, 2021

Jawaban Pendidikan Anak Dalam Keluarga

 

1.    Al-ummu madrosatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq. Demikian bunyi sebuah syair arab. Artinya; ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik. Bayi itu terlahir suci tak bernoda bagai kertas putih yang siap diberi warna. Dari tangan ibu lah yang akan membantunya menorehkan warna dalam kehidupan nya.  Sekolah pertama ini yang akan menentukan nasib anak-anak kita ke depan. Tugas ibu tidaklah mudah.  Karenanya Allah SWT sudah menyiapkan pahala besar bagi seorang Ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya dengan baik. Olehnya sejak dini sebelum menjadi seorang ibu, banyak hal yang harus dipersiapkan secara mental dan pengetahuan. Jangan kita mengandalkan orang tua kita yang masih hidup untuk mengurusi anak kita. Ali bin Abi Thalib, kw mengatakan, “ didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya”. Hal ini benar adanya, mengingat sekarang ini serbuan modernisasi dan sikap hidup hedonisme yang merajalela yang akan menenggelamkan siapa saja yang tidak memiliki bekal hidup yang kuat. Apakah kita akan menyerahkan kepada babysitter untuk merawat dan mendidik anak kita?. Bukan..bukan itu yang akan memenuhi bekal anak kita ke depan.

2.    Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat dan semakin canggih. Dengan adanya hal tersebut maka arus informasi akan dengan mudah dan cepat masuk ke seluruh wilayah di manapun berada dan dapat diakses oleh siapapun tanpa mengenal usia termasuk anak-anak. Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi informasi tersebut akan memiliki dampak baik yang positif maupun negatif. Khususnya bagi anak-anak dengan adanya arus informasi tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar dan potensial terutama informasi yang negatif.

3.    Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat ini saling memengaruhi dan saling bergantung satu dengan lainnya. Karena itu, peningkatan kualitas sekolah tidak akan berarti banyak manakala tidak diiringi peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat. Untuk itu, kesamaan tujuan, program pembentukan anak, dan lain-lain harus saling mendukung dan melengkapi antara ketiganya sehingga bisa selaras, sejalan, dan bersinergi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan agar terjadi sinergi antara ketiganya adalah sebagai berikut. Pertama, adanya komunikasi antara orang tua dan sekolah dalam pelaksanaan proses pendidikan baik itu di rumah maupun di sekolah yang dilakukan minimal sebulan sekali sebagai langkah evaluasi program di sekolah dan di rumah. Kedua, bersama-sama orang tua dan sekolah melakukan kontrol sosial terhadap masyarakat, membuat dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi perkembangan anak-anak. Melakukan kontrol dan kritik terhadap berbagai media yang menayangkan hal-hal yang tidak sehat bagi anak-anak. Ketiga, sekolah dan orang tua serta masyarakat menciptakan lingkungan yang membangun motivasi anak untuk terus berkarya dengan mendukung setiap kegiatan positif mereka atau mengadakan lomba-lomba yang merangsang kreativitas anak. Kerja sama yang baik antara semua komponen inilah yang akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas yang pada akhirnya manusia-manusia Indonesia yang akan lahir berikutnya adalah generasi-genarasi yang tangguh yang mampu membawa perubahan dan bahkan memimpin perubahan dunia ke arah yang lebih baik. 

4.    Fungsi rekreatif, Keluarga haruslah dapat memberikan ketenangan, kenyamanan jiwa, dan suasana damai dalam keluarganya. Tidak harus selalu berpesta pora atau berekreasi diluar rumah, akan tetapi lebih pada rekreasi yang dapat dirasakan dan dihayati seluruh anggota keluarga, jauh dari keributan dan pertentangan.

Fungsi religius

Keluarga berfungsi religius artinya keluarga berkewajiban dalam memperkenalkan dan mengajak anaknya serta anggota keluarga lainnya untuk hidup beragama sesuai keyakinan yang dianut. Oleh karenanya, orang tua hendaknya menciptakan kehidupan keluarga yang religius

Fungsi edukatif

Keluarga merupakan salah satu tanggung jawab terpenting yang dipikul oleh orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama kali diserap dan diterima oleh anak. Ayah dan ibulah yang berperan aktif dalam memberikan pendidikan dalam keluarga bagi anak-anaknya.

5.    Manusia merupakan makhluk sosial dan makhluk yang diberikan akal. Dengan diberikannya akal maka manusia memiliki kemampuan untuk bertindak sesuai dengan logika dan memberikan manfaat bagi alam sekitarnya. Hal tersebut merupakan kelebihan manusia yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Akan tetapi selain memiliki kelebihan berupa akal tersebut, manusia juga memiliki kelemahan yaitu berupa hawa nafsu. Dengan memiliki hawa nafsu maka manusia akan berbuat di luar logika dan akan merusak keadaan bahkan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pendidikan, maka manusia diharapkan kembali ke fitrahnya dan menggunakan akal logikanya agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya dan dapat berhubungan sosial dengan sesamanya.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive