Friday, December 31, 2021

KECERDASAN INTERPERSONAL PADA USIA DINI

 

KECERDASAN INTERPERSONAL

Kecerdasan interpersonal atau bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau menguntungkan.

Sumber lain mendefinisikan bahwa Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan orang lain. Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, temperamen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara. Isyarat dari orang lain juga masuk dalam inteligensi ini.

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak. Kecerdasan Sosial merujuk pada spektrum yang merentang dari secara instan merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya. Orang yang kuat dalam inteligensi interpersonal biasanya sangat mudah bekerja sama dengan orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain bagi mereka menyenangkan dan sepertinya keluar begitu saja secara otomatis. Mereka dengan mudah mengenali dan membedakan perasaan serta apa yang dialami teman dan orang lain.

Komunikasi baik verbal maupun non verbal dengan orang lain relative mudah.Kebanyakan orang sangat peka terhadap teman, terhadap penderitaan orang lain, dan mudah berempati. Banyak dari mereka suka memberikan masukan kepada teman supaya maju. Maka, mereka kebanyakan dapat berperan sebagai komunikator, sebagai fasilitator dalam pertemuan atau perbincangan masalah yang penting. Mereka juga dengan mudah menjadi penggerak massa karena kemampuannya mendekati massa. Bila menjadi pemimpin, orang ini biasanya disukai karena pendekatannya yang baik kepada para anggota, mengerti dan menghargai perasaan orang lain. Orang-orang seperti Mahatma Gandhi (tokoh penggerak kedamaian dan kebebasan India), Ronald Reagan (presiden AS yang mantan actor), Ibu Theresa (pejuang kaum miskin) kadang dikelompokkan sebagai yang mempunyai inteligensi interpersonal tinggi.

Siswa yang mempunyai inteligensi interpersonal tinggi mudah bergaul dan berteman. Meskipun sebagai orang baru dalam suatu kelas atau sekolah, ia dengan cepat dapat masuk ke dalam kelompok. Ia mudah berkomunikasi dan mengumpulkan teman lain. Bila dilepas seorang diri, ia akan dengan cepat mencari teman. Dalam konteks belajar, ia lebih suka belajar bersama orang lain, lebih suka mengadakan studi kelompok. Siswa ini kadang mudah berempati dengan teman yang sakit atau punya masalah dan kadang mudah untuk ikut membantu. Dalam suatu kelas, bila guru memberikan pekerjaan atau tugas secara bebas, siswa-siswa yang mempunyai inteligensi interpersonal akan dengan cepat berdiri dan mencari teman yang mau diajak kerjasama.

Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan interpersoanal yang tinggi yaitu:

a.         Mampu mengembangkan dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif, Mampu berempati dengan orang lain atau memahami orang lain secara total,

b.        Mampu mempertahankan relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan senantiasa berkembang semakin intim/ mendalam/penuh makna

c.         Mampu menyadari komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan kata lain sensitif terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya.

d.        Mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya

e.         Memiliki keterampilan komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan menulis secara efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya.

Judul Permainan          : “Meminta Uang”

Tujuan                         : Merangsang kepekaan melihat perspektif orang

  lain dan kepekaan simpati

            Cara bermain               :

a.       Jelaskan 3 peran yang akan dimainkan anak yakni anak, bapak dan ibu. Anak berpura-pura meminta uang kepada Ayah. Ayah berpura-pura menanyakan untuk apa uang itu, lalu memberi kepada anak, dan ibu berpura-pura menasihati anak agar tidak jajan sembarangan.

b.      Biarkan anak memilih perannya sendiri dan mengelompok menurut perannya itu. Berikan kesempatan untuk berunding.

c.       Persilahkan kelompok 1 mulai, beri kesempatan mereka sesuai ekspresi mereka masing-masing. Beri tepuk tangan setelah kelompok 1 selesai mempergunakan perannya.

d.      Beri kesempatan kelompok 2 dan selanjutnya hingga semua anak mendapat giliran dan apapun hasilnya beri tepuk tangan pada mereka.

 

 


 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive