Kecerdasan interpersonal atau bisa
dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan
mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi
menang-menang atau menguntungkan.
Sumber lain mendefinisikan bahwa
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan
orang lain. Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan
menjadi peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, temperamen orang
lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara. Isyarat dari orang lain juga masuk
dalam inteligensi ini.
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini
adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen,
suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak.
Kecerdasan Sosial merujuk pada spektrum yang merentang dari secara instan merasa
keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya. Orang yang
kuat dalam inteligensi interpersonal biasanya sangat mudah bekerja sama dengan
orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain
bagi mereka menyenangkan dan sepertinya keluar begitu saja secara otomatis.
Mereka dengan mudah mengenali dan membedakan perasaan serta apa yang dialami
teman dan orang lain.
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan untuk membangun suatu hubungan yang meliputi kepekaan sosial yang
ditandai dengan anak memiliki perhatian terhadap semua teman tanpa
memilih-milih teman, pemahaman sosial yang ditandai dengan anak dapat
menyelesaiakan konflik atau masalah walaupun dengan dibimbing guru, dan
komunikasi sosial yang ditandai dengan anak dapat mengemukakan pendapat kepada
teman tanpa didekati oleh teman terlebih dahulu. Penting meningkatkan
kecerdasan interpersonal pada anak sejak dini, pada dasarnya manusia tidak bisa
menyendiri karena banyak kegiatan dalam hidup anak ini terkait dengan orang
lain dan anak yang gagal mengembangkan interpersonalnya akan mengalami banyak
hambatan pada dunia sosialnya (Safaria,
2005: 13).
Anak yang mempunyai inteligensi
interpersonal tinggi mudah bergaul dan berteman. Meskipun sebagai orang baru
dalam suatu kelas atau sekolah, ia dengan cepat dapat masuk ke dalam kelompok.
Ia mudah berkomunikasi dan mengumpulkan teman lain. Bila dilepas seorang diri,
ia akan dengan cepat mencari teman. Dalam konteks belajar, ia lebih suka
belajar bersama orang lain, lebih suka mengadakan studi kelompok. Anak ini
kadang mudah berempati dengan teman yang sakit atau punya masalah dan kadang
mudah untuk ikut membantu. Dalam suatu kelas, bila guru memberikan pekerjaan
atau tugas secara bebas, Anak-Anak yang mempunyai inteligensi interpersonal
akan dengan cepat berdiri dan mencari teman yang mau diajak kerjasama.
Karakteristik anak yang memiliki
kecerdasan interpersonal yang tinggi yaitu:
a.
Mampu mengembangkan
dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif, Mampu berempati dengan orang
lain atau memahami orang lain secara total,
b.
Mampu mempertahankan
relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan
senantiasa berkembang semakin intim/ mendalam/penuh makna
c.
Mampu menyadari
komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan
kata lain sensitif terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya.
d.
Mampu memecahkan
masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling
penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya
e.
Memiliki keterampilan
komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif
dan menulis secara efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan
fisik yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya.
Contoh
Permainan
a. Judul
Permainan : “KUDA BERBISIK”
b. Tujuan : Merangsang kepekaan
melihat perspektif orang
lain
c. Alat
dan Bahan : -
d. Cara
bermain :
Buatlah 2
kelompok dengan jumlah anggota sama banyak. Masing–masing kelompok duduk ke
belakang (seperti KA) lalu guru membisikkan satu–dua kata ke masing – masing
kelompok pada barisan yang pertama. Misalnya pada kelompok A “ROTI BAKAR” dan
kelompok B”SUSU MANIS”. Tugas teman yang didepan membisikkannya pada teman
dibelakangnya begitu seterusnya sampai kebelakang dan anggota habis. Anggota
yang duduk dibelakang lapor keg uru hasil dia mendengar bisikan dari temannya.
Yang salah kelompoknya bisa diberi hukuman : menari,menyanyi atau yang lainnya
e. Manfaat
Bermain :
Dengan
melakukan permainan ini maka anak akan dapat meningkatkan saling komunikasi
antar temannya sehingga akan terjadi saling kepercayaan antar teman-temannya.
No comments:
Post a Comment