1.
Kegiatan pembelajaran
matematika untuk anak usia dini (termasuk anak usia TK) merupakan pembelajaran
matematika terpadu yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan potensi anak dan peningkatan kualitas praktik-praktik
pembelajaran matematika anak usia dini di lapangan. Pembelajaran
matematika di taman kanak-kanak menurut (NCTM) tidak terlepas dari 2 hal
penting yaitu: Content / materi dan
proses. Ada 5 konten pembelajaran matematika menurut NCTM mencakup
bidang-bidang pengetahuan tentang bilangan, aljabar, geometri, pengukuran dan
probabilitas / analisis data
2.
Tahap
Perkembangan anak dalam pengembangan matematika untuk anak usia dini
1. Tingkat Perkembangan Mental Anak
Anak usia TK berada
pada tahapan pra-operasional kongkrit yaitu tahap persiapan kearah
pengorganisasian pekerjaan yang kongkrit dan berpikir intuitif dimana anak
mampu mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda didasarkan pada
interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri).
2. Masa Peka Berhitung Pada Anak
Anak usia TK adalah
masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung di jalur matematika,
karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan.
Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat
stimulasi/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangan-nya.
Apabila kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya
akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi
anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang
ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya.
3. Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan
Selanjutnya
Hurlock mengatakan
bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Anak yang mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya
segala kebutuhan baik fisik maupun psikis di awal perkembangannya diramalkan
akan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Piaget juga
mengatakan bahwa untuk meningkatkan perkembangan mental anak ke tahap yang
lebih tinggi dapat dilakukan dengan memperkaya pengalaman anak terutama
pengalaman kongkrit, karena dasar perkembangan mental adalah melalui
pengalaman-pengalaman aktif dengan menggunakan benda-benda di sekitarnya.
3.
Model
Pengembangan Matematika
a.
Melalui
Permainan
1. Bermain pola
Anak diharapkan dapat mengenal dan menyusun pola-pola yang terdapat
disekitarnya secara berurutan, setelah melihat dua sampai tiga pola yang
ditujukan oleh guru anak mampu membuat urutan pola sendiri sesuai dengan
kreativitasnya. Pelaksanaan bermain pola di kelompok A dan B dimulai dengan
menggunakan pola yang mudah/sederhana untuk selanjutnya pola menjadi yang
kompleks.
2. Bermain Klasifikasi
Anak diharapkan dapat mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan
jenis, fungsi, warna, bentuk pasangannya sesuai dengan yang dicontohkan dan
tugas yang diberikan oleh guru.
No comments:
Post a Comment