Friday, December 31, 2021

PERBEDAAN DARI PENGGUNAAN BAHASA TULIS DAN BAHASA UCAP DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB

 


 

Bahasa merupakan lambang bunyi antaranggota masyarakat, berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2001: 1). Sebagai alat komunikasi, bahasa dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Secara umum bahasa merupakan sarana berpikir manusia yang diungkapkan dalam suatu ujaran. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari. Bahasa sebagai media penyampaian maksud karena bahasa memberikan kemungkinan yang sangat luas bila dibandingkan dengan cara-cara lain, misalnya gerak-gerik, isyarat-isyarat dengan bendera atau panji, asap, dan sebagainya. Oleh karena itu, bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem tanda atau sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang diujarkan dan mengandung makna.

Manusia mengungkapkan isi hati, pikiran, dan perasaannya dengan suatu alat yang dinamakan bahasa melalui proses pengujaran. Hasil pengujaran disebut ujar, yaitu kalimat atau bagian kalimat yang dilisankan (Kridalaksana 1993: 22). Pengungkapan isi hati, pikiran, dan perasaan melalui bahasa merupakan media yang sangat efektif untuk dapat dipahami oleh manusia. Bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi dalam prosesnya dihasilkan melalui ujaran secara lisan, dan selanjutnya diwujudkan oleh simbol atau lambang bunyi dalam bentuk bahasa tulisan. Oleh karena itu, bahasa merupakan suatu proses menyampaikan informasi yang diwujudkan dengan simbol-simbol secara arbitrari.

Hal ini semakin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala bentuk kegiatan masyarakat akan lumpuh tanpa adanya bahasa. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa baik formal maupun nonformal penting untuk ditingkatkan. Dalam era yang serba modern ini, seseorang tak mungkin berkembang tanpa kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan pikirannya dalam bentuk ujaran yang dapat dimengerti oleh orang lain.

Perkembangan bahasa dalam suatu peradaban mempunyai kaitan dengan fungsinya sebagai alat komunikasi. Semakin sering bahasa itu digunakan dalam komunikasi, maka semakin cepat bahasa itu berkembang. Tidak menutup kemungkinan suatu bahasa hilang karena ditinggalkan penuturnya. Hal itu juga yang memungkinkan bahasa-bahasa baru terbentuk. Bahasa merupakan sistem tanda atau sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi bahasa, tetapi dalam perkembangannya dikenal juga bahasa tulis sebagai bahasa sekunder. Kridalaksana (1983: 142) menyebutkan bahwa bahasa tulis atau ragam tulis merupakan variasi bahasa yang dipergunakan dengan media tulisan dan sampai kepada sasaran secara visual. Oleh karena itu, sebagai bahasa sekunder bahasa tulis dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas. Kita juga dapat memperoleh informasi dari masa lalu atau dari tempat yang sangat jauh melalui bahasa tulis ini, meliputi pengetahuan dan kebudayaan nenek moyang serta kebudayaan-kebudayaan yang lain.

Kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Proses penyampaian kebudayaan itu menggunakan bahasa sebagai sarana penyampaian informasi dari satu generasi ke generasi-generasi selanjutnya. Proses penyerapan ilmu pengetahuan dengan bahasa sangat efektif untuk mengetahui kebudayaan- kebudayaan nenek moyang pada zaman dahulu, berupa informasi yang dapat dipahami dari pengujaran kalimat-kalimat yang dilisankan.

Bahasa juga dapat mempengaruhi kebudayaan suatu bangsa. Kemampuan menyampaikan informasi melalui pemakaian bahasa membuat orang mampu menggunakan pengetahuan nenek moyangnya dan menyerap pengetahuan orang lain serta kebudayaan yang lain. Misalnya, bahasa Arab yang terserap ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa pada zaman dahulu banyak pedagang dari Arab yang berdagang di Indonesia, sehingga mempengaruhi terserapnya bahasa tersebut.

Bahasa Arab merupakan bahasa tertua di dunia, dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak diketahui dengan pasti, tetapi teks bahasa Arab tertua ditemukan dua abad sebelum Islam datang, yaitu yang dikenal dengan sebutan sastra jahiliah (Al-Adab al-Jahiii). Penyebaran bahasa Arab ke luar jazirah Arabia lebih kurang abad ke-7 masehi. Pada saat itu bahasa Arab menjadi bahasa resmi yang digunakan untuk sosialisasi agama, budaya, administrasi, dan ilmu pengetahuan.

Bahasa Arab merupakan salah satu dari berbagai bahasa yang ada di dunia dan merupakan salah satu bahasa mayor yang digunakan di beberapa negara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa Alquran dan bahasa para penghuni surga. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Dalam firman Allah juga disebutkan bahwa Alquran diturunkan dalam bahasa Arab, yaitu,“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (Q.S. Yusuf: 2). Hal ini menunjukkan bahwa Alquran berjalan sesuai dengan bahasa Arab (ditulis dengan bahasa Arab). Bahasa Arab mencakup sejumlah kosakata yang terdiri atas tiga jenis kata, yaitu (1) isim, (2) fi’il, dan (3) harf. Masing-masing jenis kata tersebut memiliki ciri tersendiri.

Setiap jenis kata dapat diketahui berdasarkan ciri masing-masing melalui distribusi morfologis, distribusi sintaktis, dan makna leksikal-gramatikal sesuai dengan konteksnya masing-masing. Bahasa tulis mempunyai unsur-unsur pembentuk bahasa, di antaranya fon, fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Dalam penelitian ini dikhususkan pada unsur kata dengan alasan bahwa kata mempunyai persoalan yang kompleks baik pada kajian morfologi maupun sintaksis.

 Kata dalam sintaksis merupakan satuan terkecil dan dapat menduduki salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, dan keterangan). Dalam morfologi kata merupakan satuan terbesar, dibentuk melalui salah satu proses morfologi (afiksasi, reduplikasi, komposisi, akronimisasi, dan konversi) (Chaer 2008: 5). Oleh karena itu, kata merupakan unsur sentral pada morfologi maupun sintaksis. Kata merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau satu pengertian. Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, atau keterangan) dalam suatu kalimat. Dalam bahasa Arab kata adalah susunan huruf yang biasanya terdiri atas tiga huruf dan mempunyai suatu pengertian.

Proses pembentukan kata (proses morfologis) pada masing-masing bahasa mempunyai ciri berbeda-beda. Sama halnya dengan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Oleh karena itu, penelitian tentang perbandingan kosakata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab berdasarkan kala, jumlah, dan persona ini dirasa penting untuk dilakukan. Fi’il merupakan salah satu jenis kata yang mengandung morfem rangkap dalam bahasa Arab. Letak fi’il dalam kalimat dapat menentukan jenis kalimat tersebut. Apabila diletakkan di awal kalimat atau mendahului isim, maka kalimat itu dinamakan kalimat verbal (jumlah fi’liyah). Sebaliknya, apabila fi’il terletak sesudah isim, maka kalimat itu disebut kalimat nominal (jumlah isimiyah).

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Bahasa ini berasal dari bahasa Melayu tua, yaitu bahasa Melayu yang sampai sekarang masih dapat diselidiki sebagai peninggalan masa lampau (Aslinda, 2007: 1.3). Sejak tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia resmi digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Selain itu, Bahasa Indonesia juga dapat dikatakan sebagai bahasa pemersatu bangsa. Artinya, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan di dalam kegiatan berkomunikasi yang melibatkan banyak tokoh atau masyarakat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahasa Arab merupakan bahasa untuk berkomunikasi bangsa Arab di Timur Tengah. Berbicara mengenai sejarah lahirnya Bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi bangsa yang ada di Jazirah Arab juga tidak bisa dilepaskan dari bahasa lain yang terlebih dahulu sudah ada dan polular, yaitu bahasa akkad. Bahasa akkad adalah bahasa orang-orang Babilonia (Badudu, 1996: 20).

Bahasa Arab merupakan bahasa Alquran. Dalam bentuk itu Bahasa Arab digunakan semua penduduk Jazirah Arabia seribu tahun sebelum Islam datang (Badudu, 1996:21). Bahasa Arab berkembang dan mengambil kata-kata dari bahasa Persia, Mesir, dan Sanksekerta sehingga kebendaharaan dari Bahasa Arab semakin beragam. Diantara kedua bahasa tersebut terdapat perbedaan yang signifikan baik sebagai bahasa tulisan maupun bahasa ucap (lisan). Sebagai bahasa tulisan bahasa Indonesia dan bahasa Arab memiliki perbedaan yang nyata secara visual. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dengan huruf latin, sedangkan bahasa Arab merupakan bahasa Arab sendiri. Secara visual tampak terlihat nyata perbedaannya. Kosakata berdasarkan kala dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab mempunyai perbedaan pada proses pembentukannya. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat diketahui jika dilihat secara seksama bagaimana proses pembentukan pada masing-masing bahasa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Aslinda dan Leni S. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT. Refika Aditama.

 

Badudu. J.S. 1996. Inilah Bahasa Indonesia yang benar III. Jakarta:Gramedia.

 

Chaer, 2008. Kompas Bahasa: Pengantar Berbahasa Yang Baik dan benar. Surakarta: Widya Utama.

 

Keraf, G. 2001. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

 

Kridalaksana. 1993. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive