Pencapaian suatu keterampilan dianggap dipengaruhi oleh banyak faktor.
Diikuti beberapa variasi yang mempengaruhi pola perkembangan motorik anak. menurut
Depdiknas (2008:6) perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh gizi, status
kesehatan, dan perlakuan motorik yang sesuai dengan masa perkembangannya. Lebih
lamjut dikatakan bahwa tahapan perkembangan motorik anak pra sekolah yaitu
tahap verbal kognitif, tahap asosiatif, dan tahap otomatisasi.
Menurut Mahendra (1998:25) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keterampilan motorik anak yaitu (1) faktor proses belajar, (2) faktor pribadi
dan (3) faktor situasional (lingkungan). Ketiga faktor inilah yang diyakini
telah menjadi penentu utama dari tercapainya tidaknya keterampilan yang
dipelajari.
Adapun definisi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembagan motorik juga
dikemukakan oleh Rahmatia (2008:18) yang menyatakan bahwa perkembangan fisik
anak dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam keluarga, jenis kelamin, gizi,
kesehatan, status sosial, ekonomi, dan gangguan emosional. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa tubuh secara langsung akan menentukan keterampilan gerak anak,
dan secara tidak langsung akan mempengaruhi cara anak dalam memandang dirinya
sendiri dan memandang orang lain.
Menurut Sujiono (2009:28) menyatakan bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak yaitu faktor tampilan dan faktor
lingkungan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa faktor tampilan paling sering berpengaruh
pada keterampilan gerak tertentu, faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh,
pertumbuhan fisik, kekuatan, danberat tubuh serta sistem syaraf.
Hurlock (1996:25)
menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju perkembangan motorik
yaitu faktor keturunan, kehamilan dan kelahiran, kondisi anak, dan motivasi.
1)
Faktor keturunan
Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan
kecerdasan mempunyai pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik.
Anak yang memiliki IQ tinggi menunjukkan perkembangan
motorik yang lebih cepat daripada anak yang memiliki IQ normal atau di bawah
normal.
2) Kehamilan dan kelahiran
Kondisi status gizi ibu dan lingkungan yang
baik saat ibu hamil mendorong perkembangan janin yang baik sehingga
perkembangan motorik anak juga akan baik. Kelahiran yang sukar terlebih lagi
kelahiran yang mengakibatkan trauma kepala akibat jalan lahir pada umumnya
menghambat perkembangan motorik. Anak dengan riwayat lahir prematur juga
memiliki perkembangan motorik yang lebih lambat daripada anak yang lahir
normal.
3) Kondisi anak
Status gizi anak yang baik pada dasarnya akan
mempercepat perkembangan motorik anak. Keadaan cacat fisik yang terdapat pada
anak, seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
4)
Motivasi
Adanya rangsangan,
dorongan, dan kesempatan anak untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan
mempercepat perkembangan motorik. Perlindungan orangtua yang berlebihan akan menghambat
berkembangnya kemampuan motorik. Perkembangan keterampilan motorik merupakan
faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan.
Hurlock (1956, dalam Yusuf, 2005:46) menyatakan ada beberapa alasan penting tentang
fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan anak, yaitu:
1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Misalnya anak merasa senang
dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar, dan memainkan
alat-alat mainan.
2) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
beranjak dari kondisi tidak berdaya (helplessness) pada bulan-bulan
pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang bebas atau tidak bergantung (indenpendence).
Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat
sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan dapat menunjang perkembangan rasa
percaya diri (self confidence).
3) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia
kelas-kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar,
melukis, dan baris-berbaris.
4) Melalui perkembangan motorik yang normal, anak
dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal
akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan
terkucil.
5) Perkembangan keterampilan motorik sangat
penting bagi perkembangan self consept atau kepribadian anak.
No comments:
Post a Comment