Sunday, December 16, 2018

Permasalahan dan Bimbingan bagi Anak



A.    Ragam Permasalahan Anak
Setiap anak memiliki karakteristik perkembanngan yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana perkembangan anak, juga perlu dipahami permasalahan-permasalahan apa yang dialami anak selama perkembangan.
Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku yang ditunjukkan anak ataupun keluhan-keluhan yang disampaikan oleh orang-orang disekitar anak.
1.      Permasalahan dalam Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan anak-anak pada masa ini berlangsung lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan masa bayi. Pada masa ini pertumbuhan relatif seimbang antara berat badan dan tingggi badan. Perkembangan fisik yang dialami anak akan memengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembngan motorik berarti perkembngan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot-otot yang terkoordinasi.
Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994) dalam perkembangan mungkin ditemukan beberapa hambatan pada naka diantaranya:
a.       Gangguan fungsi pancaindera
Gangguan pancaindera yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan pada indera penglihatan dan pendengaran.
b.      Cacat tubuh
Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau waajah.
c.       Kegemukan (obesitas)
Kegemukan selalu dianggap bahaya pada tingkat usia manapun. Kegemukan akan membahayakan kesehatan. Kegemukan seringkali kita temukan pada anak usia dini, dan orang tua kadangkjala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena nak tampak lucu dan menggemaskan.
d.      Gangguan gerak peniruan (stereotipik)
e.       Gejala yang tampak dari stereotopik adalah gerakan motorik kasar (gross motor movement) yang tidak wajar. Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi mempunyai akibat yang tidak baik dan seringkali berkepanjangan.

2.      Permasalahan dalam Perkembangan Kognitif
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak diantaranya; anak sulit mengerti bila dijelaskan sesuatu, lambat dalam mengerjakan sesuatu, atau keliru dalam mengerjakan persoalan, sulit berkonsentrasi. Permasalahan kognitif dapat pula menyangkut intelegensi rendah yang disebut retardasi mental (lemah mental). Lemah mental dibagi menjadi tiga golongan yaitu: ringan dengan IQ 50-70, sedang dengan IQ 35-49, dan berat dengan IQ 20-34.

3.      Permasalahan dalam perkembangan Bahasa
Ketidakmampuan anak berkomunikasi secara baik karena keterbatasan kemampuan menangkap pembiocaraan anak lain atau tidak mampu menjawab dengan benar. Selain itu, masalah perkembangan bahasa terkait dengan terbatasnya perbendaharaan kata nak, gangguan artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, l, f, z, s atau c.
4.      Permasalahan dalam Perkembangan Sosial
Beberapa masalah sosial yang sering dialami anak adalah: anak ingin menang sendiri, sok berkuasa, tidak mau menunggu giliran bila sedang bermain bersama, selalu ingin diperhatikan atau memilih-milih teman, agresif dengan cara menyerang orang atau anak lain, merebut mainan atau makana orang lain, merusak barang teman lain dan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungna baru.


5.      Permasalahan dalam Perkembangan Emosi
Beberapa masalah dalam perkembangan emosi anak yang sering ditemukan adalah perasaan takut, perasaan cemas,perasaan sedih, marah yang berlebihan, iri hati, cemburu dan mudah tersinggung. Untuk mengatasai permasalahan ini diperlukan deteksi dini berupa pemeriksaan secara psikologis. Pemeriksaan inidiperlukan untuk memahami fungsi yang  berhubungan denngan kemampuan berbicara dan berbahasa, seperti tingkat perkembangan sosial-emosional anak.

6.      Gangguan lamban Belajar
 Lamban belajar (sloe learner) adalah naka yang memiliki potensi intewlektual sedikit dibawah noermal, keterlambatan berbicara jika dibandingkan anak seusianya. Terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan patokan bahwa seorang anak mengalami lamban belajar yaitu: kesulitan dalam pengucapan kata, penguasaan jumlah kata yang minim, tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk  suatu kalimat, kesulitan untuk mempelajari dan mengenali angka, huruf dan nama-nama hari dalam seminggu, kegelisahan yang sangat ekstrem dan mudah teralih perhatiannya.

7.      Gangguan Kesulitan Belajar Spesifik
Gangguan yang secara nyata ada pada anak yang terkait tugas akademik khususnya, yang diduga disebabkan karena faktor disfungsi neurologis, bukan disebabkan karena faktor intelegensi, yaitu gangguan membaca (disleksia), gangguan matematik (diskalkkulia), gangguan menulis ekspresif (spelling dyslexia, speling disorder) dan gangguan belajar lainnya tidak spesifik.
 Beberapa gangguan matematika pendidiokan dan intelegewnsi anak dengan ciri:
a)      Linguistik (memahami istilah matematika, mengubah soal tulisan ke simbol matematika)
b)      Perseptual (kemapuan untuk memahami simbol dan mengurutkan kelompok angka)
c)      Matematik
d)     Atensional(mengkopi bentuk dengan benar , mengoperasikan simbol dengan benar)


B.     Bimbingan Permasalahan anak
Terkait dengan permasalahan anak, berikut beberapa bentuk bimbingan yang dapat dilakukan, baik oleh guru maupun orang tua dalam membantu mengatasi permasalahan anak.
1.      Periksalah
2.      Pahamilah
3.      Telatenlah
4.      Bangkitkan kepercayaan dirinya
5.      Kenali arah minatnya
6.      Meminimalisir stimulasi yang dapat mengacaukan pikiran dan konsentrasinya
7.      Merancang lingkungan rumah kondusif


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive