Thursday, December 6, 2018

TUJUAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF


            Adanya berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:


-          Memperjelas materi yang diberikan.
Pemanfaatan alat permainan edukatif dalam kegiatan belajar mengajar anak diharapkan   dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru. Sebagai contoh apabila guru ingin menjelaskan konsep warna-warna dasar seperti merah, biru, hitam, putih, kuning, dan lain sebagainya jika penyampaian kepada anak hanya secara lisan atau diceritakan, anak hanya sebatas mampu menirukan ucapan guru tentang berbagai warna tanpa tahu secara nyata bagaimana yang dimaksud warna merah, kuning dan sebagainya. Akan sangat berbeda jika guru memaaanfaatkan alat permainan edukatif misalnya dengan menggunakan lotto warna. Atau dalam permainan memancing ikan sebelum anak melakukan permainan guru memberi contoh memancing ikan berwarna merah, kuning, dan sebagainya lalu diikuti oleh anak. Dengan memanfaatkan alat permainan tersebut anak dapat secara langsung melihat, mengamati, membandingkan, memasangkan, dan mengenali berbagai warna.
-          Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangannya.
 Motivasi dan minat anak untuk bereksplorasi dan berksperimen merupakan faktor yang penting yang menunjang keberhasilan keberhasilan belajar anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan alat bermain edukatif.
-          Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain

Apabila kita melihan anak-anak TK yang sedang memainkan alat permainan tertentu dan mereka sangat tertarik untuk memainkannya,  mereka tampak sangat serius dan terkadang susah untuk diganggu dan dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi tersebut terjadi karena anak-anak merasa senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka gunakan. Alat permainan yang dirancang secara khusus dan dibuat dengan baik  akan menimbulkan perasaan senang anak dalam melakukan aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa senang dalam kegiatannya, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpakan guru kepundaknya. Anak mengartikan belajar dengan baik bahwa belajar ternyata tidak selalau dikesankan sebagai kegiatan yang membosankan bahkan menyebalkan tapi justru bermakna dan menyenangkan.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive