Menurut Sumantri (2005:145) aktivitas pengembangan
keterampilan motorik halus anak usia TK bertujuan untuk melatihkan kemampuan
koordinasi motorik anak. Koordinasi antara tangan dan mata dapat dikembangkan
melalui kegiatan permainan membentuk atau memanipulasi dari tanah
liat/lilin/adonan, memalu, menggambar, mewarnai, menempel dan menggunting,
memotong merangkai benda dengan benda (meronce).
Pengembangan keterampilan
motorik halus akan berpengaruh terhadap kesiapan anak dalam menulis
(pengembangan bahasa), kegiatan melatih koordinasi antara tangan dengan mata
yang dianjurkan dalam jumlah waktu yang cukup meskipun penggunaan tangan secara
utuh belum mungkin tercapai. Kemampuan daya lihat juga merupakan kegiatan
keterampilan motorik halus lainnya, melatihkan kemampuan anak melihat kiri dan
kanan, atas bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.
Kemudian Saputra dan
Rudyanto (2005:115) menjelaskan
tujuan dari pengembangan motorik halus yaitu “mampu memfungsikan otot-otot
kecil seperti gerakan jari tangan, mampu mengkoordinasikan kecepatan mata
dengan tangan, mampu mengendalikan emosi”.
Pengembangan motorik halus
dilakukan agar otot-otot kecil seperti jari tangan dapat berfungsi dengan baik.
Selain itu pengembangan motorik halus dilakukan agar terjadi koordinasi yang
baik antara kecepatan mata dengan tangan serta emosi dapat dikendalikan dengan
baik.
Sedangkan menurut Sumantri
(2005:146) tujuan pengembangan
motorik halus di usia 4-6 tahun adalah anak mampu mengembangkan kemampuan
motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan, mampu
menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari seperti
kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda, mampu mengkoordinasikan
indra mata dan aktivitas tangan serta mampu mengendalikan emosi dalam
beraktivitas motorik halus.
Begitu pula halnya seperti
diungkapkan oleh Depdiknas (dalam Sumantri 2005:146) secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia
TK (4-6 tahun) adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya
dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan
menulis.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
gerakan motorik halus anak tidak terlalu membutuhkan tenaga yang kuat, namun
lebih terpaku pada koordinasi mata dan tangan yang lebih cermat. Hal tersebut
memungkinkan anak untuk dapat mengurus dirinya sendiri misalnya menyisir
rambut, menggosok gigi, mengancingkan baju dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment