1. Pengertian Prosa
Prosa adalah karya sastra yang
berbentuk cerita bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi yang berulang didalam
/akhir lirik),irama dan kemerduan bunyi (meliputi menggambarkan keriangan,
bernuansa ketertekanan batin, kebekuan dan kesedihan suara yang
sebenarnya).Prosa juga pemaparan pemikiran dan perasaan melaui bntuk paragraf
demi paragraf.
Kata prosa diambil dari bahasa
Inggris, prose. Kata ini sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas, tidak
hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga
karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Agar tidak terjadi
kekeliruan, pengertian prosa ini dibatasi pada prosa sebagai genre sastra.
Prosa menurut KBBI adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yg terdapat
dalam puisi).
Kajian kesusastraan sering
mengistilahkan prosa sebagai fiksi (fiction), teks naratif (narrative text)
atau wacana naratif (narrative discourse). Prosa yang sejajar dengan istilah
fiksi (arti rekaan) dapat diartikan karya naratif yang menceritakan sesuatu
yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh,
peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya
nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau
dapat dibuktikan di dunia nyata (secara empiris).
jenis-jenis prosa terdiri dari:
1. Prosa lama: prosa lama umumnya
tidak diketahui nama pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang
diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau nasehat
dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam jenis prosa lama antara
lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat, dan hikayat.
2. Prosa baru: prosa baru adalah
prosa yang diciptakan pada masa sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara
pasti nama penulis aslinya. Yang termasuk ke dalam jenis prosa baru antara
lain: novel, roman, biografi, dan cerpen.
2. Unsur-unsur Prosa
Unsur-unsur dalam suatu prosa
terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Struktur prosa, yang dalam
hal novel, cerpen, atau yang lainnya, dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik berikut:
tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya.
1. Tema
Tema adalah inti atau ide pokok sebuah verta. Tema
merupakan pangkal tolak pengarang. Dalam menyampaikan ceritanya. Tema
cerpen/novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik itu
berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan
sebagainya.
2. Alur
Alur marupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk
oleh hubingan sebab akibat.
Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam
bagian-bagian berikut:
a. Pengenalan situasi cerita
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para
tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.
b. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan berbagai masalah, petentangan, atau pun kesukaran-kesukaran bagi
para tokohnya.
c. Menuju pada adanya konflik
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan,
atau pun keterlibatan berbagai situasi yang meyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.
d. Puncak Konflik
Bagian ini disebut juga sebagai klimaks. Inilah
bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula,
ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.
e. Penyelesaian
Sebagai akhir dari cerita, pada bagian ini berisi
penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokoh-tokohnya setelah megalami
peristiwa puncak itu. Namun ada pula, novel yang penyelesaian akhir ceritanya
itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan
menggantung, tanpa ada penyelesaian.
3. Latar
Latar (setting) tempat, waktu, dan suasana terjadinya
perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam cerpen, novel, atau
pun bentuk prosa laiinya, kadang-kadang tidak disebutkan secara jelas latar
belakang tokoh itu. Yang ada hanya penyebutan latar secara umum. Misalnya, di
tepas hutan, dï sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala
senja.
4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter
seorang tokoh tersebut, pengarang dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
a. penggambaran langsung oleh pengarang
b. penggambaran fisik dan perilaku tokoh
c. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
d. penggambaran tata kebahasaan tokoh
e. pengungkapan jalan pemikiran tokoh
f. penggambaran oleh tokoh lain
5. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang
membawakan cerita. Posisi pengarang dalam menyampaikan ceritanya dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai
tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
b. Sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan diktatis
yang hendak disampaikan pegarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Tidak
jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, alamat dala cerpen akn disimpan rapi
dan disembunyikan oleh pengarangnya dalam keseluruhan cerita. Karena itu, untuk
menemukannya, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, melainkan
harus menghabiskannya sampai tuntas.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada
atau suasana tertentu yang mampu meperlihatkan hubungan dan interaksi
antara sesama tokoh. Bahasa dapat pula digunakan pengarang adalah untuk
menandai karakter seorang tokoh.
Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan
jelas melalui kata-kata yang digunakannya. Demikian pula dengan tokoh anak-anak
dan dewasa, dapat pula dicerminkan dari kosakata atau pun struktur kalimat yang
digunakan tokoh-tokoh yang bersangkutan.
Sedangkan yang termasuk dalam
unsur ekstrinsik sebuah karya sastra prosa adalah Nilai-nilai kehidupan
tersebut antara lain adalah nilai sosial, moral, ekonomi, kejiwaan, politik,
filosofis, dll.
1. Nilai Sosial
Sifat terus terang adalah
baik, tetapi jika salah menempatkan akan menimbulkan hal negatif
2. Nilai Kejiwaan
Mendalami jiwa orang lain
adalah penting, karena dengan begitu kita bisa bergaul dengan masayarakat
secara lebih baik.
3. Nilai Moral
Sifat kejujuran sangat
penting dan sangat mulia di hadapan Tuhan.
4. Nilai Ekonomi
Tidak mudah berputus asa,
gaga satu pekerjaan, cari pekerjaan yang lain.
5. Nilai Politik
Perjuangan membela
kepentingan banyak orang dengan cara berjuang secara sungguh-sungguh.
6. Nilai Filosofi/Religius
Sebagai pemeluk agama Islam
yang kuat,
3. Jenis-jenis Prosa Anak Usia Dini
Prosa ialah karya sastra yang
berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan
bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya
prosa terdiri atas prosa fiksi dan nonfiksi.
1. Prosa fiksi
Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan
atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.
Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/ imajinatif. Prosa fiksi
berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng. Di dalam prosa fiksi,
terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik, yaitu: tema,
alur/plot, penokohan, latar, amanat, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa.
2. Prosa nonfiksi
Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan
rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi
faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi
disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk karangan semi ilmiah ialah:
artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru,
iklan, dan pidato.
No comments:
Post a Comment