Thursday, March 21, 2019

Apresiasi Prosa Anak Usia Dini


1. Pengertian Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi yang berulang didalam /akhir lirik),irama dan kemerduan bunyi (meliputi menggambarkan keriangan, bernuansa ketertekanan batin, kebekuan dan kesedihan suara yang sebenarnya).Prosa juga pemaparan pemikiran dan perasaan melaui bntuk paragraf demi paragraf.
Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose. Kata ini sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas, tidak hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai karya sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti artikel, esai, dan sebagainya. Agar tidak terjadi kekeliruan, pengertian prosa ini dibatasi pada prosa sebagai genre sastra. Prosa menurut KBBI adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yg terdapat dalam puisi).
Kajian kesusastraan sering mengistilahkan prosa sebagai fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). Prosa yang sejajar dengan istilah fiksi (arti rekaan) dapat diartikan karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Tokoh, peristiwa dan latar dalam fiksi bersifat imajiner. Hal ini berbeda dengan karya nonfiksi. Dalam nonfiksi tokoh, peristiwa, dan latar bersifat faktual atau dapat dibuktikan di dunia nyata (secara empiris).
       jenis-jenis prosa terdiri dari:
1.    Prosa lama: prosa lama umumnya tidak diketahui nama pengarangnya. Prosa lama merupakan warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Prosa lama berisi petuah atau nasehat dalam kehidupan sehari-hari. Yang termasuk ke dalam jenis prosa lama antara lain: Dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat, dan hikayat.
2.    Prosa baru: prosa baru adalah prosa yang diciptakan pada masa sekarang. Umumnya prosa baru diketahui secara pasti nama penulis aslinya. Yang termasuk ke dalam jenis prosa baru antara lain: novel, roman, biografi, dan cerpen.

2. Unsur-unsur Prosa
Unsur-unsur dalam suatu prosa terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Struktur prosa, yang dalam hal novel, cerpen, atau yang lainnya, dibentuk oleh unsur-unsur intrinsik berikut: tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya.
1. Tema
Tema adalah inti atau ide pokok sebuah verta. Tema merupakan pangkal tolak pengarang. Dalam menyampaikan ceritanya. Tema cerpen/novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.
2. Alur
Alur marupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubingan sebab akibat.
Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut:
a. Pengenalan situasi cerita
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.
b. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, petentangan, atau pun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju pada adanya konflik
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, atau pun keterlibatan berbagai situasi yang meyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
d. Puncak Konflik
Bagian ini disebut juga sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
e. Penyelesaian
Sebagai akhir dari cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokoh-tokohnya setelah megalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, novel yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian.
3. Latar
Latar (setting) tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam cerpen, novel, atau pun bentuk prosa laiinya, kadang-kadang tidak disebutkan secara jelas latar belakang tokoh itu. Yang ada hanya penyebutan latar secara umum. Misalnya, di tepas hutan, dï sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh tersebut, pengarang dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
a. penggambaran langsung oleh pengarang
b. penggambaran fisik dan perilaku tokoh
c. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
d. penggambaran tata kebahasaan tokoh
e. pengungkapan jalan pemikiran tokoh
f. penggambaran oleh tokoh lain
5. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang membawakan cerita. Posisi pengarang dalam menyampaikan ceritanya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.
b. Sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan diktatis yang hendak disampaikan pegarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, alamat dala cerpen akn disimpan rapi dan disembunyikan oleh pengarangnya dalam keseluruhan cerita. Karena itu, untuk menemukannya, tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, melainkan harus menghabiskannya sampai tuntas.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana  tertentu yang mampu meperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Bahasa dapat pula digunakan pengarang adalah untuk menandai karakter seorang tokoh.
Karakter jahat dan bijak dapat digambarkan dengan jelas melalui kata-kata yang digunakannya. Demikian pula dengan tokoh anak-anak dan dewasa, dapat pula dicerminkan dari kosakata atau pun struktur kalimat yang digunakan tokoh-tokoh yang bersangkutan.
Sedangkan yang termasuk dalam unsur ekstrinsik sebuah karya sastra prosa adalah Nilai-nilai kehidupan tersebut antara lain adalah nilai sosial, moral, ekonomi, kejiwaan, politik, filosofis, dll.
1.  Nilai Sosial
     Sifat terus terang adalah baik, tetapi jika salah menempatkan akan menimbulkan hal negatif
2.  Nilai Kejiwaan
     Mendalami jiwa orang lain adalah penting, karena dengan begitu kita bisa bergaul dengan masayarakat secara lebih baik.

3.  Nilai Moral
     Sifat kejujuran sangat penting dan sangat mulia di hadapan Tuhan.
4.  Nilai Ekonomi
     Tidak mudah berputus asa, gaga satu pekerjaan, cari pekerjaan yang lain.
5.  Nilai Politik
     Perjuangan membela kepentingan banyak orang dengan cara berjuang secara sungguh-sungguh.
6.  Nilai Filosofi/Religius
     Sebagai pemeluk agama Islam yang kuat,

3. Jenis-jenis Prosa Anak Usia Dini
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya prosa terdiri atas prosa fiksi dan nonfiksi.
1. Prosa fiksi
Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/ imajinatif. Prosa fiksi berbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng. Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik, yaitu: tema, alur/plot, penokohan, latar, amanat, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa.

2. Prosa nonfiksi
Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah, yang termasuk karangan semi ilmiah ialah: artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, dan pidato.
 

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive