1. Aspek sikap melalui pengamatan
Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan lembar
pengamatan atau daftar ceklis pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati
merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat
dilakukan analisis kompetensi.Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai
karakter bangsa.
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi
pokok harus menjadi bagian dari keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada
pencapaian standar kopetensi lulusan tentang sikap, yaitu “ Menghayati
dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya” dan
“Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan fokus utama pengembangan sikap
ilmiah merupakan bagian dari upaya pencapaian kedua sikap tersebut (religius
dan sosial). Guru Bahasa dan Sastra Indonesia perlu memetakan sikap yang
dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik
yang tersirat dari rumusan KI-3 dan KI-4.
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas
siswa pada saat pengamatan dilakukan.Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat
diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan praktik dan tugas projek. Berikut ini contoh aspek pengamatan
sikap sesuai dengan aktivitas siswa.
2. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur
melalui tes dan nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes
tertulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dll) dan/atau tes praktik.
Sedangkan bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas
membuat laporan tertulis.
Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan
nontes dirancang dan didesain dimulai dengan menyusun indikator pencapaian,
indikator soal, dan/ atau aspek penilaian nontes, hingga pedoman
penilaian/penskoran. Dalam menyusun indikator soal tes tertulis, perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) Indikator soal dinyatakan dengan kalimat pernyataan dengan memuat empat
unsur, yaitu subjek (siswa), kompetensi (dinyatakan
dengan kata kerja operasional), konten (isi, materi), dan derajat pencapaian
komeptensi
(2) Indikator yang baik dinyatakan dengan jelas dan tegas sehingga dapat
dibuat soalnya
(3) Pada soal uraian atau tes praktik, indikator menjadi pedoman dalam
mengembangkan rubrik penilaian dan pedoman peskoran/penilaian
Penilaian
pengetahuan melalui tugas sebaiknya ditekankan pada aspek yang relevan dengan
rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dapat dinilai melalui tugas antara lain: kelengakapan isi, kedalaman/keluasan
isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya digunakan format
penilaian berbentuk daftar ceklis atau menggunakan skala penilaian.Contoh
format penilaian tugas dapat dilihat pada lampiran RPP.
3. Aspek keterampilan melalui observasi
kinerja dan portofolio projek
Ada dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan
sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah
abstrak dan ranah konkret. Pada ranah abstrak cenderung pada
keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan
pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat.Sedangkan untuk ranah konkret cenderung pada kemampuan fisik
seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta dengan
bantuan alat.
Kompetensi aspek keterampilan dapat diukur melalui
pengamatan pada saat mereka bekerja dalam kelompok, berdiskusi, presentasi,
eksperimen, atau tugas projek.
Berikut ini contoh
pengamatan aspek keterampilan pada beberapa kegiatan.
Aspek keterampilan juga dapat dinilai berdasarkan
produk yang dihasilkan siswa yang didokumentasikan perkembangannya dalam bentuk
portofolio. Bentuk portofolio yang dapat digunakan antara lain
laporan tertulis, hasil tugas projek, dan lain-lain. Dalam merancang, mendesain,
dan melaksanakan penilaian aspek keterampilan, guru sebaiknya menetapkan fokus penilaian keterampilan.Berikut ini
beberapa aspek penilaian keterampilan melalui portofolio pada beberapa jenis.
No comments:
Post a Comment