1. Pengertian Puisi
Secara etimologis istilah puisi
berasal dari bahasa Yunani yaitu poites, yang berarti pembangun, pembentuk,
pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun,
menyebabkan, menimbulkan, menyair. Adapun pengertian puisi menurut para ahli
antara lain yaitu:
ü Wirjosoedarmo,
Puisi bentuk karangan yang terikat oleh :
1) Banyak baris tiap
bait
2) Banyak kata dalam
tiap baris
3) Banyak suku kata
dalam tiap baris
ü Altenbernd,
Puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat
penafsiran ( menafsirkan) dalam bahasa berirama.
ü Samuel Taylor Coleridge,
Puisi adalah kata-kata terindah dalam susunan
terindah. Kata-kata yang tepatnya dan disusun sebaik-baiknya misalnya seimbang,
simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya.
ü Carlyle,
Puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.
ü Wordsworth,
Puisi yaitu perasaan yang imajinatif yaitu perasaan
yang direkakan dan diangankan.
ü Shelley,
Puisi merupakan rekaman detik-detik yang paling indah
dalam hidup kita.
Puisi adalah hasil karya sastra yang berupa ekspresi
pemikiran yang mampu membangkitkan perasaan, mengandung kata-kata yang
indah dan berirama.
2. Unsur-Unsur Puisi
1. Unsur Fisik
a. Diksi
(pemilihan kata)
Sebagai penyair harus cermat dalam memilih kata-kata
yang ditulis sangat dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam konteks
atau dalam hubungan dan irama. Kedudukan kata dalam konteks atau dalam hubungan
dengan kata yang lain serta kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu. Oleh
karena itu disamping memiliki kata yang tepat penyair juga mempertimbangkan
urutan katanya dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata tersebut. Kata-kata
yang dipilih hendaknya bersifat puisitis, yang mempunyai efek keindahan dan
berbeda dengan kata-kata yang biasa kita gunakan sehari-hari.
b. Pengimajian
Pengimajian dapat didefinisikan sebagai kata atau
susunan kata yang dapat mengungkapkan pengalaman imajinasi. Dengan daya
imajinasi yang diciptakan seorang penyair maka pada kata-kata puisi itu
seolah-olah tercipta sesuatu yang dapat didengar dilihat ataupun dirasakan
pembaca.
c. Kata kongkret
Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka
kata-kata harus diperkongkret jika penyair mahir memperkongkret kata-kata, maka
pembaca seolah-olah melihat, mendengar dan merasakan apa yang dilukiskan oleh
penyair.
d. Bahas figuratif
(Majas)
Majas (figuratif language) adalah bahasa yang
digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan, yakni secara
tidak langsung mengungkapkan makna. Majas digunakan penyair untuk menyampaikan
perasaan, pengalaman batin, harapan suasana hati, ataupun semangat hidupnya.
1. Perbandingan
Majas perbandingan atau perumpamaan (simile) adalah
peribahasa kiasan yang memperbadingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang lain
dengan menggunakan pembanding seperti bak, bagaikan, semisal, seperti, serupa,
dan kaya kata pembanding lainnya.
2. Metafora
Metafora juga nahasa kiasan yang mirip dengan majas
perbandingan, bedanya metafora tidak menggunakan kata-kata pembanding.
3. Alegori
Alegori adalah
majas yang mengiaskan sesuatu dengan hal lain atau kejadian lain.
4.
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan wujud
atau sifat manusia kepada benda atau konsep abstrak.
e. Rima / Ritma
Adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima berfungsi
untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan adanya rima itulah efek
bunyi makna yang dikehendaki penyair semakin indah dan makna yang
ditimbulkannya pun lebih kuat.
f. Tata Wajah (Tipografi )
Merupakan pembeda yang penting antara puisi dengan
prosa dan drama. Larik larik puisi tidak berbentuk paragraf, melainkan
bentuk bait.
2. Unsur Batin
a). Tema dan Amanat
Amanat merupakan bagian dari struktur batin puisi.
Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan
atau pokok pakiran itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehingga
menjadi landasan utama pengucapannya. Sedangkan amanat adalah suatu pesan yang
disampaikan penyair dalam puisinya.
b). Perasaan
Puisi merupakan karya sastra yang mewakili ekspresi
perasaan penyair. Bentuk ekspresi itu berupa kerinduan, kegelisahan,atau
pengagungan kepada kekasih alam atau sang khaliq.
c). Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi penyairmempunyai sikap tertentu
terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati,
mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada
pembaca.
1. Apresiasi
Puisi Anak Usia Dini
Apresiasi adalah tindak menghargai
suatu karya, dalam hal ini karya sastra yang berupa puisi. Bentuk penghargaan
tersebut bisa memiliki berbagai macam bentuk, mulai dari pembacaan, pengkajian,
atau bahkan sekedar pujian dan kritik. apresiasi adalah suatu tindakan mengenal,
mendalami, dan menghargai suatu karya sastra khususnya puisi dengan pemahaman
dan dasar pengetahuan yang jelas dan mendalam agar karya tersebut dapat
dipahami dan dinikmati seutuhnya.
Kegiatan apresiasi puisi pada anak
usia dini dapat dilakukan dalam bentuk perlombaan membaca puisi yang dilakukan
secara berkala dalam berbagai tingkat mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat
nasional. Selain itu apresiasi puisi pada anak usia dini dapat pula berupa
pembuatan atau penulisan puisi.
No comments:
Post a Comment