Penanggulangan pelanggaran disiplin kelas perlu dilaksanakan secara penuh
kehati-hatian, demokratis dan edukatif. Cara-cara penanggulangan dilaksanakan
secara bertahap dengan tetap memperhatikan jenis gangguan yang ada dan siapa
pelakunya, apakah dilakukan oleh individu atau kelompok. Langkah tersebut mulai
dari tahapan pencegahan sampai pada tahapan penyembuhan, dengan tetap bertumpu
penekanan substansinya bukan pada pribadi peserta didik. Disamping itu juga
harus tetap menjaga perasaan kecintaan terhadap peserta didik bukan karena rasa
benci atau emosional. Namun demikian perlu disadari benar bahwa disiplin di
kelas sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor lingkungan
siswa seperti lingkungan rumah. Oleh karena itu, guru juga perlu menjalin kerja
sama dengan orang tua siswa, agar kebiasaan disiplin di sekolah yang hendak
dipelihara itu semakin tumbuh subur.
Di bawah ini dikemukakan tiga jenis teknik pembinaan
disiplin kelas :
a. Teknik “Inner
Control”
Teknik ini sangat disarankan untuk digunakan guru-guru
dalam membina disiplin peserta didiknya. Teknik ini menumbuhkan
kepekaan/penyadaran akan tata tertib dan pada akhirnya disiplin harus tumbuh dan
berkembang dari dalam peserta didik itu sendiri (self dicipline) Dengan
kata lain peserta didik diharapkan dapat mengendalikan dirinya sendiri.
b. Teknik “External
control”
Teknik external control yaitu mengendalikan diri dari
luar berupa bimbingan dan penyuluhan. Teknik ini dalam menumbuhkan disiplin
cenderung melakukan “pengawasan” (yang kadang perlu diperketat dan kalau perlu
menjatuhkan hukuman terhadap setiap pelanggaran).
c. Teknik
“Cooperative control”
Dengan teknik ini, pembinaan disiplin kelas dilakukan
dengan bekerja sama guru dengan peserta didik dalam mengendalikan situasi kelas
ke arah terwujudnya tujuan kelas yang bersangkutan. Dimana guru dan peserta
didik saling mengontrol satu sama lain terhadap pelanggaran tata tertib.
Yang perlu diperhatikan oleh
guru dalam proses pembinaan disiplin kelas adalah perbedaan-perbedaan
individual peserta didik dalam kesanggupan mengadakan mawas diri (instropeksi)
dan pengendalian dirinya (self control). Karena itu teknik cooperative
control sangat dianjurkan untuk menetralisir teknik inner control (yang
menuntut kedewasaan) dan ekternal control (yang menganggap peserta didik
belum dewasa).
No comments:
Post a Comment