Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori
oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Kedua ahli menggambarkan gagasannya
bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan
kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Gaya kepemimpinan managerial grid
dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton. Dalam pendekatan managerial
grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal yakni produksi di satu pihak dan
orang-orang di pihak lain. Managerial Grid menekankan bagaimana manajer
memikirkan produksi dan hubungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan
kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa banyak produksi harus
dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan bawahan. Model Kepemimpinan Kontinum
(Otokratis-Demokratis). Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard
(1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa
cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan
perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya
yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya
dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari
adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena
pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang
tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan
hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat
antara lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada
pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu,
orientasi utama dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.
Perilaku demokratis; perilaku
kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang yang berawal dari
bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan
dalam melaksanakan kepemimpinannya berusaha mengutamakan kerjasama dan team
work untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat
dan bahkan kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan
keputusan kelompok. amun, kenyataannya perilaku kepemimpinan ini tidak mengacu
pada dua model perilaku kepemimpinan yang ekstrim di atas, melainkan memiliki
kecenderungan yang terdapat di antara dua sisi ekstrim tersebut. Tannenbaun dan
Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) mengelompokkannya menjadi tujuh
kecenderungan perilaku kepemimpinan. Ketujuh perilaku inipun tidak mutlak
melainkan akan memiliki kecenderungan perilaku kepemimpinan mengikuti suatu
garis kontinum dari sisi otokratis yang berorientasi pada tugas sampai dengan
sisi demokratis yang berorientasi pada hubungan.
No comments:
Post a Comment