BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kegelisahan
sangat dihindari oleh semua umat manusia, Kecemasan moral adalah kecemasan yang
disebabkan oleh kemauan yang tidak terbendung, sehingga timbul perasaan negatif
dan sumbernya adalah dari dalam hati seseorang. Seseorang merasa gelisah karena
harapannya belum terpenuhi atau hasil kerja yang didapat tidak sesuai dengan
yang diharapkan.
1.2 TUJUAN
v Mengetahui
arti kegelisahan
v Mengatasi
kegelisahan yang terjadi pada diri manusia
v Memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi
kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan
kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan
berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,
bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Takut atau gelisah menurut istilah
biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda
utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya
secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau
konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau
sesuatu yang dicintainya.
Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam. Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.
Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia terancam.
A.
Faktor
terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1.
Ketidakmampuan
seorang dalamenghadapi kenyataan hidup.
2.
Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan.
3.
Situasi
budaya kita yang belum mapan betul.
4.
Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati
nuraninya sendiri.
5.
Adanya
perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6.
Karena sedang menunggu sesuatu.
7.
Faktor dari luar yang terjadi karena
lingkungan dimana ia tinggal dan masyarakat sekitarnya.
B.
Sebab-sebab
timbulnya rasa takut
1. Kurang
beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan
kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab bagi yang beriman tidak ada yang l
ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada kebesaran yang melebihi kebesaran
Allah.
2. Kurang
atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
Kurang yakin akan kekuatan diri
sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman yang dihadapinya terasa begitu
besar sebaliknya diri merasa kecil.
3. Karena
merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan
mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan didalam hatinya, oleh sebab itu
orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki keyakinan dan keberanian.
2.2 Penanggulangan
kegelisahan atau ketakutan
1. Menjelaskan kelainan yang
dideritanya, yakni mengungkapkan trauma dimasa lampau yang mungkin
mengakibatkan konflik dihatinya.
2. Psikoterapi, yakni memberikan
kepastian dan keyakinan bahwa sang penderita akan selalu dilindungi fan
dimengerti serta diberikan rasa simpati dan perhatian kepadanya.
3. Berupaya agar dirinya memasuki suatu
keadaan yang rileks.
4. Mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pemberian obat penenang
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gelisah
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
3.2 SARAN
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan seharusnya mampu
mengatur atau menjaga perasaan dari kegelisahan, contohnya seperti lebih
mendekatkan diri kepada Allah.
Karena gelisah tidak baik untuk diri kita.
No comments:
Post a Comment