Tuesday, March 19, 2019

PENDEKATAN & METODE PEMECAHAN MASALAH PLSBT



Ciri masyarakat akademis adalah berpikir ilmiah, melalui pendekatan dan metode berpikir tertentu. Berpikir ilmiah bertujuan untuk memahami alam dan manusia secara objektif (menurut apa adanya, tapi tidak menurut apa seharusnya), sistematis, lebih persis, terbuka untuk diuji kembali. 
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Ilmu berasal dari bahasa Arab ”ilm” yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Sains, menurut kamus Webster New Worlds Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan.
Ilmu secara harfiah tidak terlalu berbeda dengan science. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme-positivisme sedangkan ilmu melampauinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika.
Ilmu harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Obyeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.
Ilmu juga harus didasarkan pada metode tertentu. Metode adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Metode berasal dari kata Yunani ”Metodos” yang berarti cara, jalan. Secara umum berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Ilmu juga bersifat universal. Artinya kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).  

Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan dalam pemecahan masalah terdiri dari pendekatan monodisiplner (hanya dengan satu disiplin ilmu) dan interdispliner (pendekatan dengan berbagai ilmu yang serumpun yang relevan secara terpadu, misalnya ilmu-ilmu yang merupakan rumpun ilmu kealaman), multidisipliner (banyak ilmu dalam rumpun yang sama), transdisipliner (pemecahan masalah dengan menggunakan keilmuan yang dikuasai dan yang relevan selain keahliannya, lintas ilmu dalam rumpun yang sama, dan krosdisipliner (pemecahan masalah dengan dua atau lebih ilmu dalam dua atau lebih rumpun ilmu yang relevan).
Kriteria dalam menetapkan masalah
a.    Apakah masalah ini berguna untuk dipecahkan ?
b.    Apakah terdapat kepandaian yang diperlukan untuk pemecahan ini ?
c.    Apakah masalah itu sendiri menarik untuk dipecahkan ?
d.    Apakah masalah ini memberikan sesuatu yang baru ?
e.    Apakah untuk pemecahan masalah tersebut dapat diperoleh data yang secukupnya ?
f.     Apakah masalah itu terbatas sedemikian rupa sehingga jelas batas-batasnya dan dapat dilaksanakan pemecahannya ?

Metode pemecahan masalah PLSBT
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah diantaranya :
  1. Metode riset adalah : a method of study by which through the careful and exhaustive investigation of all acertainable avidence bearing upon depinable problem, we reach solution to that problem.
  2. Metode pemecahan masalah (problem solving method) : metode yang menawarkan dan menempuh tahapan tertentu dalam memecahkan masalah.
  3. Metode inkuiri (inquiry method): metode yang lebih menekankan kepada penyelidikan terhadap suatu masalah.  Ketiga metode ini pada dasarnya mencakup lima tahapan pemecahan masalah, yakni merasakan ada masalah, merumuskan masalah, menentukan anggapan dasar jawaban sementara, mengumpulkan data dan menguji jawaban sementara, serta membuat kesimpulan dan rekomendasi.

Contoh Penerapan pendekatan dan metode pemecahan masalah
Kasus Tim Sukses UN dan ”DOA” (Dorongan Amplop) di dunia pendidikan.
Analisis pemecahannya dapat dilakukan dengan mengkaji dari beberapa aspek yaitu :
a.    Agama
      Bila ditinjau dari sisi agama, ada beberapa kemungkinan. Pertama, berpahaman menjadi tim sukses itu tidak berdosa karena ”membantu” siswa untuk lulus. Kedua, tahu itu dosa, tapi tidak berdaya. Padahal bila dilakukan, hal itu menjadi dosa kolektif.
b.    Hukum positif
      Penerapan kebijakan sebaiknya diiringi dengan pengawasan yang tepat dan penerapan sanksi bagi yang melanggarnya.
c.    Ekonomi
      Kemungkinan pelaku yang menjadi tim sukses ini terdesak faktor ekonomi, sehingga mengorbankan keyakinan dan nuraninya karena kebutuhan ekonomi.
d.    Psikologi
      Sekolah tertentu akan mempertahankan prestise, tidak mau kalau siswanya banyak yang tidak lulus. Oleh karena itu, dengan adanya tim sukses ini agar para siswanya lulus UN.
Adapun di antara solusinya :
  1. Mengingatkan kembali bahwa saling tolong menolong yang dianjurkan agama hanya dalam kebaikan bukan keburukan dan kecurangan. Sebagaimana tercantum dalam QS, 5:2 berikut :
”........... Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

  1. Pemerintah tidak menjadikan UN sebagai satu-satunya standar kelulusan, sehingga tidak menjadikan beban sekolah agar berusaha dengan berbagai cara agar para siswanya lulus.
  2. Pemerintah menerapkan sanksi tegas bagi Dinas Pendidikan sekolah, atau guru yang terlibat dalam tim sekolah UN.



Pertanyaan-Pertanyaan :
  1. Salah satu ciri masyarakat akademis adalah berpikir ilmiah. Bagaimana cara untuk mewujudkan berpikir ilmiah dalam masyarakat ?
  2. Apakah dengan berpikir ilmiah suatu masalah akan dapat diselesaikan ?
  3. Dalam kehidupan ini kita sering menemukan masalah. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan masalah ?
  4. Apa kriteria bahwa sesuatu itu dapat disebut masalah ?
  5. Banyak sekali permasalahan di dalam masyarakat, bagaimana cara untuk memecahkan masalah tersebut ?
  6. Terdapat beberapa macam pendekatan untuk memecahkan suatu masalah, bagaimana kita tahu akan menggunakan jenis pendekatan yang mana dalam memecahkan suatu masalah ?
  7. Mana yang lebih baik antara pendekatan monodisipliner atau multidisipliner ? Mengapa ?
  8. Metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ada beberapa jenis. Metode yang bagaimana yang tepat untuk memecahkan masalah ?
  9. Apa kriteria atau indikator yang dapat menunjukkan bahwa suatu metode tertentu tepat dan sesuai untuk memecahkan suatu masalah ?
  10. Dalam tahapan pemecahan masalah, terdapat tahapan menentukan anggapan dasar dan jawaban sementara. Bagaimana menentukan anggapan dasar dan jawaban sementara tersebut untuk memecahkan suatu masalah ?
  11. Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin memudahkan berbagai aktivitas manusia. Tetapi dilain pihak banyak juga menimbulkan masalah yang diakibatkan kemajuan IPTEK tersebut. Masalah-masalah apa saja yang ditimbulkan dari kemajuan IPTEK tersebut ?
  12. Kadangkala suatu masalah berkaitan antara satu bidang dengan bidang yang lainnya dan seringkali saling  terkait. Bagaimana kita dapat memilah masalah tersebut untuk dicari pemecahannya ?





DAFTAR PUSTAKA

 



Depdikbud. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi.  Jakarta: Depdikbud

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.  Jakarta: Depdiknas

Martiningsih, Blogspot.com/2007/12/Macam-macam Pembelajaran. Terdapat di Http.goggle.com. Html-7/7 k

Rahayu, P. (2007). Profesional Guru. Makalah seminar Pendidikan: UPI

Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasionalndar. (2001). Pembelajaran Tidak Hanya Berupa Tes Pada AkFormatif atau sumatif)
Suriasumantri, Jujun S. (1999). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Syah, Muhibin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Wasliman, Iim. (2006). Mengangkat Citra Guru Melalui Penguasaan Kompetensi. Dalam Mimbar Pendidikan,  No. 3 Tahun XXV 2006

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive