Friday, March 15, 2019

KEBUN SHILA




           
            Seorang gadis kecil yang terbangun dari tidurnya. Gadis cilik itu bernama Ashila Tamara Jelita alias Shila.
            Pagi itu, Shila sedang menyirami tanamannya.  “Hmmmm…..bunga ini kuletakkan dimana, ya” gumam Shila. Tiba-tiba Bunda menghampiri Shila “Sebaiknya diletakkan di tanah sebelah rumah kita.” usul Bunda. “Oh iya! Terima kasih Bun.” Sahut Shila sambil meletakkan bunganya.
            Bunga-bunga Shila sangat segar. Shila menyiraminya dengan penuh gembira. Ayah Shila menghampiri Shila “Shila mau ikut ayah?” Tanya ayah. “Kemana yah?” Tanya Shila  balik. “Bagaimana kalau kita ke toko bunga, kamu pasti suka.” Ajak ayah. Shila setuju dengan ajakan ayahnya. Shila mengganti baju dan berangkat menuju ke toko bunga.
            “Shila mau beli bunga mawar merah dan kuning.” Pinta Shila. Ayah menggangguk, ayahpun mengambilkan kedua mawar tersebut. “Wah, bagus sekali jadi semakin semangat deh nyiramnya.” Gumam Shila. Ayah mengeluarkan uangnya dari dompet lalu memberinya ke kasir.
            Sesampainya di rumah, Shila langsung menaruhnya di kebun. Kebun Shila tampak sudah lengkap dengan kedua mawarnya yang barusan dia beli. “Shila…..” teriak Mesya (sahabat Shila). Mesya menghampiri Shila. “Hai Shila aku membawa satu bunga untuk kamu.” Ucap Mesya yang menghampiri Shila. “Bunga Krisan…”Shila terkejut karena bunga yang Mesya berikan adalah bunga tersayang Mesya. “Iya, Shila sebenarnya …..aku akan pindah.” Mesya menangis sambil memberikan bunganya. “Sudah jangan menangis.” Ucap Shila agar Mesya tidak menangis. Mesya pun pulang karena dipanggil ibunya untuk segera pindah.
            Di kamar Shila menangis karena sahabat yang selalu bersamanya telah pindah. Sambil memandang bunga krisannya Shila terus kepikiran  sahabatnya.”OK! hiks….aku gak boleh nangis terus, aku harus jaga bunga ini baik-baik dan jangan sampai mati!” Shila yang bersemangat untuk menjaganya walaupun banyak bunga yang harus Shila jaga.
            Hari semakin gelap, Shila menaruh bunga krisannya di kebun dan masuk ke rumahnya. Setelah mandi dan makan Shila tertidur lelap. Saat Shila tertidur ia sedang bermimpi tentang bunga Krisan dan Mesya.
            Bulan berganti menjadi matahari. Shila yang terbangun dari tidurnya terburu-buru ke kebunnya untuk menyirami tanamannya terutama tanaman Mesya alias bunga Krisan. “Shila…” teriak bunda yang sedang mencari Shila. “Ya, bun….sebentar.” ucap Shila sambil berlari. “Shil cepat mandi setelah mandi makan!” bunda yang sedang memasak.
Di kamar…..
            “Hmmmm……ini masih jam 05.00. Bunda kenapa buru-buru ya… padahal ini kan hari libur.” Ucap Shila bingung. Shila turun dari kamarnya menuju bundanya. “Bun..ini kan hari libur kita mau kemana?” Tanya Shila kepada bundanya. “Kita akan pergi. Tapi …..terserah kamu dan mau kemana” gumam bunda. “Hah terserah Shila. Ya sudah shila ingin ke pentas bunga, Bun. Tempatnya di dekat kebun teh.”ucap Shila menjelaskan.
            Shila mengambil 3 buang kesayangannya yaitu bunga krisan, bunga mawar dan bunga tulip. “Ayah bunganya bagus gak?” Tanya Shila kepada ayah. “Bagus kook yang itu aja.” Ucap ayah. Shila pun berangkat menuju pentas bunga di dekat kebun teh.
            Sesampainya Shila mengambil ketiga bunga tersebut dan langsung mendaftarkan diri. Shila menaruh bunganya di atas meja, lalu dihiasi oleh peralatan yang Shila bawa. Shila berkeliling melihat bunga yang dibawa orang lain. “Bunda aku takut kalah. Bunga yang dibawa mereka bagus-bagus.” Shila yang ketakutan.
            “Juri akan berkeliling melihat hasil kalian yang dinilai adalah sehat, bersih dan cantiknya, terima kasih.” Pengumuman itu membuat Shila semakin ketakutan.
            Pengumuman juara yang ditunggu-tunggu Shila. “Pengumuman Juara!!! Harap berkumpul!” Shila, bunda dan ayah  tak sabar mendengar hasil kejuaraannya. “Dimulai dari juara 3 diraih oleh….Khilya, Juara 2 diraih oleh …Mesya dan Juara 1 diraih oleh….Shila.” Pengumuman kejuaraan membuat Shila kaget. “Apa! Ada Mesya…” Shila yang terkejut.
            “Hai Mesya apa kabar” Tanya Shila yang sangat kangen Mesya. “Hai juga, aku kangen banget sama kamu.” Mesya mengeluarkan satu tetes air mata. Mereka berpelukan dengan sangat erat. “Mey aku jaga bunga dari kamu dengan baik. Oh iya aku juga punya bunga buat kamu.” Shila memberikan bunganya. “Bunga tulip kan bunga kesayanganmu. Ini gak apa-apa buat aku Shil?” “Iya gak apa-apa” jawab Shila. Shila berjalan menuju bundanya dengan murung karena bertemu dengan Mesya di kejuaraan.
            “Nak, kamu kenapa?” Tanya bunda. “Tadi aku bertemu Mesya, Bun” Shila yang terlihat murung. “Ya udah anak bunda gak boleh nangis, ya. Nanti kamu pasti dapat teman baru lagi.” Ucap bunda
            Sesampainya di rumah Shila mengirim surat kepada Mesya.

            Hai Mesya apa kabar? Aku suka banget sama bunga dari kamu. Aku rawat sampai sekarang. Hmmm kamu suka sama bunga tulipku? Kamu rawat baik-baik ya Mey. Semoga  kamu suka sama bunga aku.

                                                                                                            Shila Tamara Jelita      

Setelah beberapa hari kemudian Meysa menjawab suratku.

            Hai juga, kabarku baik-baik saja. Makasih ya sudah mau merawat bungaku. Aku suka banget sama bunga kamu. Aku rawat dengan baik di sini.

                                                                                                Mayshara Wanda Khilya

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive