Friday, March 15, 2019

Teori Perkembangan Anak Usia Dini


Teori yang termasuk teori menyeluruh ( Rousseau, Stanley Hall, Havigurst ) dan teori yang termasuk khusus ( Piaget, Kohlbergt, Erikson )
A.Teori Perkembangan Menyeluruh
1. Jean Jacques Rousseau
Menurut JJ Rousseau perkembangan anak di bagi empat tahap :
a.       Masa bayi Infancy ( 0 – 2 tahun )
Pertumbuhan fisik sangat cepat sehingga anak disebut sebagai binatang melata.
b.      Masa anak / childhood ( 2 – 12 tahun )
Masa ini disebut sebagai manusia perkembangan primitive, aspek lain mulai berkembang seperti kemampuan berbicara, berfikir, moral .
c.       Masa remaja awal /  pubescence ( 12 – 15 tahun )
Masa ini ditandai dengan perkembangan pesat intelektual dan kemampuan bernalar.
d.      Masa remaja adolescence ( 15 -25 tahun )
Masa ini disebut masa hidup sebagai manusia beradad karena terjadi perkembangan pesat aspek seksual, sosial, moral dan nurani.
2. Stanley Hall
Teorinya mengatakan bahwa perubahan menuju dewasa terjadi dalam sukuen ( urutan ) yang universal, bagian dari proses evolusi, parelel dengan perkembangan psikologi dan faktor lingkungan mempengaruhi cepat lambatnya perubahan.
Stanley Hall membagi masa perkembangan menjadi empat tahap :
a.       Masa kanak-kanak  ( 0-4 tahun )
Perkembangan anak pada usia ini disamakan dengan binatang yaitu melata / berjalan
b.      Masa anak / childhood ( 4- 8 tahun )
Masa ini disebut masa berburu, anak akan berburu kemanapun mempelajari lingkungan.
c.       Masa puber ( 8- 12 tahun )
Disini anak tumbuh sebagai mahluk yang belum beradab.
d.      Masa remaja / adolescence ( 12- tahun )
Anak sudah menjadi manusia yang beradab , sudah dapat menyusaikan diri dengan lingkungannya.
3. Robert J Havigurst
Menurut Havigurst tahap-tahap perkembangan dibagi menjadi lima tahap berdasarkan problema yang harus dipecahkan dalam setiap fase , yaitu :
a.      Masa bayi ( 0- ½ tahun )
b.      Masa anak awal ( 2/3 – 5/7 tahun )
c.      Masa anak ( 5/7 – pubesen )
d.     Masa adolensense awal ( pubesen- pubertas )
e.      Masa adolescence ( pubertas – dewasa )
Ada 10 tugas perkembangan yang harus dikuasai anak pada setiap fase :
1.      Ketergantungan- kemandirian
2.      Memberi- menerima kasih saying
3.      Hubungan sosial
4.      Perkembangan kata hati
5.      Peran biososio dan psikologis
6.      Penyesuain dan perubahan badan
7.      Pengusaan perubahan badan dan motorik
8.      Memahami dan mengendalikan lingkungan fisik
9.      Pengembangan konseptual dan sistem symbol
10.  Kemampuan melihat hubungan alam semesta
B. Teori Perkembangan Khusus
1. Jean Piaget
Piaget lebih menfokuskan dalam aspek perkembangan kognitif, yang dikelompokkan dalam empat tahap :


a.      Tahap sensorimotor ( 0- 2 tahun )
Tahap ini disebut masa discriminating dan labeling, kemampuan anak terbatas pada gerak reflex, bahasa awal dan ruang waktu sekarang.
b.      Tahap pra operasional ( 2- 7 tahun )
Pada tahap ini pemikiran masih ego sentries dan sentrasi
c.      Tahap operasi kongkrit ( 7 – 11 tahun )
Pada tahap ini anak sudah mampu menyelesaikan tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi.
d.     Tahap operasi formal / masa proportional thinking ( 11- 15 tahun )
Pada masa ini anak sudah mampu berfikir tingkat tinggi seperti berfikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mampu berfikir abstrak serta mampu memecahkan berbagai masalah.
2. Lawrence Kohlberg
Menurut Lawrence perkembangan moral kognitif anak terbagi menjadi tiga tahapan :
a.       Pre convensional moral orientation
-          Orientasi kepatuhan dan hukuman
-          Orientasi minat pribadi ( apa untungnya buat saya )
b.      Konvensional moral reasoning
-          Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( sikap anak yang baik )
-          Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( moralitas hukum dan aturan)
c.       Pasca konvensional
-          Orientasi kontak sosial
-          Prinsip etika universal
3.Erick Homburger Erickson
TAHAP
USIA
KRISIS PSIKOPAL
KEMAMPUAN
I
0-1
Basic trust vs mistrust
Menerima, dan sebaliknya, memberi
II
2-3
Autonomy vs shame and doubt
Menahan atau membiarkan
III
3-6
Initiative vs guilt
Menjadikan (seperti) permainan
IV
7-12
Industry vs inferiority
Membuat atau merangkai sesuatu
V
12-18
Identity vs role confusion
Menjadi diri sendiri, berbagi konsep diri
VI
20an
Intimacy vs isolation
Melepas dan mencari jati diri
VII
20-50
Generativity vs stagnation
Membuat, memelihara
VII
>50
Ego integrity vs despair



No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive