Thursday, March 21, 2019

Asal Mula Pancasila Sebagai Ideologi


Nilai Filsafat Pancasila berkembang dalam budaya dan peradaban Indonesia terutama sebagai jiwa dan asas kerokhanian bangsa dalam perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme-imperialisme 1596-1945. Nilai filsafat Pancasila baik sebagai pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung) bangsa, sekaligus sebagai jiwa bangsa (Volksgeist, jatidiri nasional) memberikan identitas dan integritas serta martabat (kepribadian) bangsa dalam budaya dan peradaban dunia modern; sekaligus sumber motivasi dan spirit perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai filsafat Pancasila secara filosofis-ideologis dan konstitusional berkembang dalam sistem kenegaraan Indonesia yang dinamakan sebagai sistem kenegaraan Pancasila yang terjabar dalam UUD 1945. Jadi, tegaknya bangsa dan NKRI sebagai bangsa merdeka, berdaulat, bersatu dan bermartabat amat ditentukan oleh tegaknya integritas sistem kenegaraan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan analisis normatif filosofis-ideologis dan konstitusional, semua komponen bangsa wajib setia dan bangga (mengikat, memaksa) kepada sistem kenegaraan Pancasila sebagaimana terjabar dalam UUD 1945, termasuk kewajiban bela negara. Sebagai bangsa dan negara modern, kita mewarisi nilai-nilai fundamental filosofis-ideologis sebagai pandangan hidup bangsa (filsafat hidup, Weltanschauung) yang telah menjiwai dan sebagai identitas bangsa (jatidiri nasional, Volksgeist) Indonesia. Nilai-nilai fundamental warisan sosio-budaya Indonesia ditegakkan dan dikembangkan dalam sistem
kenegaraan Pancasila, sebagai pembudayaan dan pewarisan bagi generasi penerus.
Kehidupan nasional sebagai bangsa merdeka dan berdaulat sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 berwujud NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem NKRI ditegakan oleh kelembagaan negara (suprastruktur) bersama semua komponen bangsa, yakni infrastruktur dan warganegara berkewajiban menegakkan asas normatif filosofis-ideologis secara konstitusional, yakni UUD 1945 seutuhnya sebagai wujud kesetiaan dan
kebanggaan nasional.
Nilai-nilai fundamental dimaksud terutama filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa yang oleh pendiri negara (PPKI) dengan jiwa hikmat kebijaksanaan dan kenegarawanan, musyawarah mufakat menetapkan dan mengesahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Berdasarkan legalitas dan otoritas PPKI sebagai pendiri negara, maka UUD 1945 sesungguhnya mengikat (imperatif) seluruh komponen bangsa untuk setia menegakkan dan membudayakannya.
Selanjutnya, asal mula terbentuknya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, dapat ditelusuri dari proses pembentukannya, berikut ini.
1) Kausa Materialis
Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada bangsa Indonesia. Artinya bangsa Indonesia sebagai kausa materialis (asal mula bahan) dari adanya Pancasila. Nilai-nilai Pancasila digali dari kekayaan bangsa Indonesia, berupa adat istiadat, budaya, dan nilai religius yang terpelihara dan berkembang sebagai pandangan hidup atau ideologi bangsa.
2) Kausa Formalis
Kausa formalis (asal mula bentuk) Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yang terkandung pada Pembukaan UUD 1945, yaitu berasal mula bentuk pada pidato Ir. Soekarno yang selanjutnya dibahas dalam sidang BPUPKI khsususnya mengenai bentuk rumusan dan nama.
3) Kausa Efisien
Kausa efisien adalah asal mula karya yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara menjadi ideologi negara adalah PPKI yang berperan sebagai pembentuk negara. Sebagai pemegang kuasa pembentuk negara, PPKI mengesahkan Pancasila menjadi ideologi negara yang sah setelah melalui pembahasan mendalam pada sidang-sidang BPUPKI.
4) Kausa Finalis

Pancasila dirumuskan dan dibahas pada sidang-sidang para pendiri negara untuk diwujudkan sebagai ideologi negara yang sah. Kausa finalis (asal mula tujuan) mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah adalah para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan. Para anggota dari badan itulah yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila ditetapkan oleh PPKI sebagai ideologi negara yang sah.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive