Nyamuk
Aedes Aegypti betina merupakan serangga yang mampu menularkan beberapa penyakit
seperti dengue (demam berdarah), chikungunya, demam zika, dan demam kuning. Kenapa
nyamuk yang betina berbahaya? Karena semua jenis nyamuk yang berjenis kelamin
betina membutuhkan darah (binatang lain dan manusia) untuk bertelur. Oleh sebab
itu, kehadiran nyamuk jenis yang satu ini harus sangat diwaspadai.
Mengenali
nyamuk Aedes Aegypti tidaklah sulit. Nyamuk ini berukuran kecil dan ramping,
berwarna hitam dengan belang dan bercak putih di sekujur tubuhnya hingga di
jari-jari kakinya. Nyamuk Aedes Aegypti secara alami tinggal di daerah lembab
dan teduh seperti kebun dan rerumputan. Namun nyamuk ini juga bisa bersarang di
dalam rumah dan bersembunyi di tempat yang lembab dan kurang mendapatkan sinar.
Nyamuk Aedes Aegypti akan bertelur di air yang jernih seperti di bak mandi,
penampungan air yang tak tertutup, atau di genangan air sekitar rumah dan
kebun.
Nyamuk
Aedes Aegypti jantan hanya menghisap air di dedaunan dan sari bunga untuk
bertahan hidup. Sementara yang betina membutuhkan darah agar bisa memproduksi
telur. Jadwal makan nyamuk Aedes Aegypti betina ini adalah pagi hari dan sore
hari, namun ada kalanya nyamuk ini akan tetap mencari mangsa hingga malam hari
jika di pagi dan sore hari belum menghisap darah.
Umumnya,
nyamuk Aedes Aegypti akan berusia 2-3 minggu saja. Namun nyamuk ini juga bisa
bertahan hidup hingga dua bulan lamanya. Nyamuk betina yang tak menghisap darah
tak akan menghasilkan telur dan mereka masih tetap bisa bertahan hidup seperti
nyamuk jantan dengan menghisap air dan sari bunga.
Bila
kita pada pagi atau sore hari beraktivitas di kebun yang lembab dan tiba-tiba
ada serombongan nyamuk belang putih menyerang, bisa dipastikan nyamuk-nyamuk
tersebut merupakan nyamuk Aedes Aegypti betina yang sedang menunggu mangsa.
Kadang
kala sangat susah untuk mendeteksi kedatangan nyamuk ini karena ketika nyamuk
Aedes Aegypti menggigit kulit manusia, gigitan tersebut tidak akan terasa dan
akan menjadi gatal beberapa menit setelah gigitan. Bekas gigitan nyamuk
tersebut adalah bentolan kecil yang disusul dengan bintik merah di kulit yang
tidak akan lekas hilang dalam beberapa jam (bahkan hari).
Jika
nyamuk Aedes Aegypti yang menggigit manusia membawa virus penyakit, maka bekas
gigitan tersebut tidak akan hilang sebelum tubuh manusia melakukan perlawanan
terhadap virus tersebut.
Jika
daya tahan tubuh manusia sedang dalam kondisi buruk, maka sangat mungkin tubuh
tersebut akan mengalami demam seperti dengue, demam kuning, chikungunya, dan
demam zika (tergantung jenis virus yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk
tersebut).
No comments:
Post a Comment