Sunday, December 26, 2021

Biografi Muhammad Roem

 

Muhammad Roem merupakan Tokoh Nasional Indonesia yang dikenal gigih dalam perundingan Roem-Royen. Ia pernah mengalami tempaan masa muda di Pekalongan. Roem lahir di Temanggung pada tanggal 16 Mei 1908, dari putra ke enam seorang Lurah Klewongan bernama Djulkarnain Djojosasmito di daerah Parakan, Temanggung. Ia menamatkan pendidikannya di HIS Pekalongan (Sekarang SMP Negeri 01).

 

Roem pindah ke Pekalongan saat berusia 11 tahun. Saat itu wabah korela, influenza, dan pest melanda desanya. Roem dan adiknya yang bernama Siti Chadijah ikut tinggal bersama kakaknya Mut’iah yang dinikahi oleh seorang Tokoh PSII Pekalongan, yaitu Ranuwiharjo.

 

Mulanya Roem tinggal sementara bersama keluarga Ranuwiharjo didaerah Dherpowangsan (salah satu pendukuhan di Kelurahan Sugiwaras atau tepatnya di gang depan Pasar Banjarsari). Ketika Ayah Roem meninggal, ia kemudian menetap di Pekalongan sampai menyelesaikan sekolah di HIS Negeri Pekalongan.

 

Ranuwiharjo semula seorang guru di Parakan, yang kemudian menjadi pegawai pegadaian saat di Pekalongan. Ia juga seorang anggota Sarekat Pekerdja Pegadaian yang pimpinan pusatnya diketuai oleh Suryopranoto, HOS Cokroaminoto, dan H. Agus Salim. Melalui Sarekat Pekerdja Pegadaian, Ranuwiharjo semakin tertarik oleh perjuangan memperbaiki kaum pekerja dengan saluran politik di PSII. Pada akhirnya, Ranuwiharjo sempat mendapat kesempatan menjabat sekretaris cabang PSII Cabang Pekalongan.

 

Semangat perjuangan Muhammad Roem mulai bersemi sejak di HIS di Pekalongan. Kisahnya bermula pada saat seorang gurunya yang berkebangsaan Belanda menghardik Roem, “Zeg, Inlander!” Dasar Pribumi!, begitu kira – kira artinya. Roem sangat tersinggung dihardik demikian. Sebagai seorang Pribumi ia merasa dirinya dihina dan dilecehkan. Ia kemudian teringat sejumlah papan larangan di gedung bioskop kapitol, di rumah – rumah makan, dan lain – lain tempat yang melarang orang pribumi masuk.

 

Penghinaan itu belum selesai. Pada waktu istirahat ada seorang murid Belanda yang mendorongnya sambil mengolok – olok, “Inlander! Inlander!”. Akibat dorongan itu Roem jatuh terjerembab. Roem segera bangkit lalu dikejarnya anak Belanda itu. Setelah tertangkap ditinjunya perut si anak Belanda itu hingga ia muntah – muntah.

 

Roem juga seringkali mengikuti berbagai kegiatan ormas yang dilakukan oleh Ranuwiharjo. Bahkan Roem sering diajak mengikuti kegiatan pengajian maupun kegiatan organisasi PSII. Karena sering mengikuti kegiatan itu, Roem kemudian  mengidolakan tokoh – tokoh nasional yang sering berkunjung ke Pekalongan. Roem mengaku sangat terpukau, ketika mendengarkan Pidato Haji Oemar Said Cokroaminoto dan K.H. Ahmad Dahlan yang digelar pengajian di gedung pertemuan Irama (Eks. Bioskop Irama) Sampangan.

 

“ Saya masih ingat ketika ikut pengajian umum bersama kakak saya di sebuah gedung bioskop di Pekalongan. Pada waktu itu Pak Cokro berpidato politik dengan berapi – api. Demikian juga Kyai Ahmad Dahlan yang berbicara tentang keagamaan dengan tenang tetapi mampu memikat yang mendengarkan,” ungkap Roem.

 

Roem juga sering melihat tokoh – tokoh pergerakan mengalang dana untuk perjuangan di Pekalongan. Masa muda Roem benar – benar ditempa oleh tokoh – tokoh pergerakan yang datang ke Pekalongan.

 

Roem menamatkan sekolah HIS (Holland Indische School) di Pekalongan pada tahun 1924. Adapun keinginannya besar untuk menuntut ilmu lebih tinggi, memaksa Muhammad Roem meninggalkan Pekalongan menuju Batavia. Hal itu ia lakukan demi melanjutkan sekolah di STOVIA sebelumnya akhirnya pindah ke AMS. Di Batavia ketika masih berstaus sebagai pelajar,  Roem menjadi anggota Jong Jawa. Jong Java merupakan kumpulan dari sekelompok pemuda Jawa yang semula bernama Tri Darmo Kondo. Hal ini sebagai salah satu inspirasi dari aktivitas yang dilakukan oleh kakak iparnya Ranuwiharo di Organisasi PSII di Pekalongan.

 

Peristiwa penghinaan di HIS itu sangat membekas pada diri Roem. Ia kemudian bertekad untuk memerdekakan bangsanya agar tak lagi dihina bangsa asing. Untuk mewujudkan niatnya itu sambil bersekolah, Roem kemudian bergabung dengan Organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).

 

Pada 1930 Roem tamat dari Algemene Middlebare School (AMS) atau Sekolah Menengah Atas. Roem melanjutkan ke Rechts Hoge Scholl (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum. Pada 1939 dia pun akhirnya meraih gelar Mester in de Rechten (Mr) atau Sarjana Hukum. Roem kemudian membuka Kantor Pengacara di Jakarta.

 

Mr. Roem meninggal di usia 75 tahun di Jakarta pada 24 September 1983. Roem telah membuat nama negeri ini harum. Siapapun yang belajar sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pasti tak akan lupa menyebut namanya. Roem juga pernah diajukan salah satu nama untuk menjadi Residen Pekalongan menggantikan Mr. Besar. Namun, Presiden Soekarno masih membutuhkannya untuk kepentingan diplomasi Indonesia. Bung Karno lalu menunjuk Wali Al Fatah sebagai Residen Pekalongan.

 

Jabatan pernah diamanatkan kepada Roem, antara lain :

Menteri Dalam Negeri Kabinet Sjahrir III (1946 – 1947) ;

Menteri Dalam Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin II (1947 – 1948) ;

Menteri Negara Kabinet RIS (1949 – 1950) ;

Menteri Luar Negeri Kabinet Natsir (1950 – 1951) ;

Menteri Dalam Negeri Kabinet Wilopo (1952 – 1953) ;

Wakil Perdana Menteri I Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956) .

Mr. Mohammad Roem diamanahi oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai ketua tim juru runding dalam perundingan dengan Belanda. Tim juru runding dari Belanda diketuai Van Royen. Akhirnya perundingan yang berlangsung pada tanggal 14 April 1949 itu diberi nama “Perundingan Roem Royen”.

 

Gelar pahlawan tidak serta merta diberikan pada Roem. Kerja keras dan jasa – jasanyalah yang membuatnya dikenang sebagai pahlawan. Roem yang pernah ditempa di Pekalongan ini kemudian menjadi nama sebuah jalan di Kota Pekalongan. Hal ini bertujuan agar kita dapat selalu mengingat jasa dan perjuangan mereka. Selain itu, keteladanannya dapat dijadikan motivasi setiap orang untuk mengetahui dan belajar apa yang sudah dilakukannya untuk tanah kelahirannya.

 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive