Friday, December 24, 2021

Discovery Learning

 


1.               Pengertian Discovery Learning

Model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran berbasis penemuan. Menurut Hosnan (2014: 282) Discovery Learning adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan secara individu ataupun kelompok sehingga hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

Model Discovery Learning berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah, murid ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam model Discovery Learning adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar.. Menurut Budiningsih (2015:43) model  Discovery  Learning  adalah  memahami  konsep,  arti,  dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Menurut Sani (2015: 97), menyatakan bahwa pembelajaran Discovery Learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Dalam model pembelajara Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa menemukan suatu konsep yang belum diketahui sebelumnya dengan cara melakukan suatu pengamatan dan penelitian dari masalah yang diberikan oleh guru yang bertujuan agar siswa berperan sebagai subjek belajar  terlibat  secara  aktif  dalam pembelajaran  di kelas.

 

2.                   Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Discovery Learning

Model Discovery Learning membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan belajar dan tercapinya suatu tujuan belajar sehingga nantinya siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik dan dapat digunakan untuk kelangsungan kehidupannyya. Terdapat langkah-langkah penerapan model Discovery Learning yang harus diperhatikan agar pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurniasih & Sani (2014 : 68-71) langkah-langkah model Discovery Learning yakni :

1)             Menentukan tujuan pembelajaran

2)             Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar,  dan sebagainya)

3)             Memilih materi pelajaran.

4)             Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)

5)             Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa

Sedangkan dalam mengaplikasikan Discovery Learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:

1.         Stimulasi/Pemberian rangsangan

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan KBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

2.             Pernyataan/Identifikasi masalah

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru member kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk  hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)

3.             Pengumpulan Data

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

Dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

4.         Pengolahan Data

Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

5.         Pembuktian

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil proses data.

6.             Menarik kesimpulan/Generalisasi

Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah  yang sama,  dengan  memperhatikan  hasil verifikasi (Kurniasih & Sani, 2014 : 68-71).

Menurut Orlich (dalam Amri, 2010:45) bahwa pembelajaran dengan model discovery learning dapat digunakan oleh semua umur, namun yang paling tepat adalah untuk anak SD. Dalam proses belajar yang menggunakan pembelajaran penemuan, siswa aktif melakukan eksplorasi, investigasi atas bimbingan guru.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model Discovery Learning yang digunakan dalam penelitian ini yakni (1) memberikan stimulus kepada siswa (2) mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan bahan pelajaran, merumuskan masalah kemudian menentukan jawaban sementara (hipotesis), (3) Membagi siswa untuk kegiatan berdiskusi, (4) Memfasilitasi siswa dalam kegiatan pengumpulan data dan mengolah hipotesisnya, (5) mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi, (6) Mengarahkan siswa untuk mengkomunikasikan hasil temuannya (Amri, 2010:45).

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive