1.
Pengertian Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran berbasis penemuan.
Menurut Hosnan (2014: 282) Discovery
Learning adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan
dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat
mencari jalan pemecahan secara individu ataupun kelompok sehingga hasil yang
diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.
Model Discovery
Learning berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah,
murid ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam model Discovery Learning adalah pembimbing belajar
dan fasilitator belajar.. Menurut Budiningsih (2015:43) model Discovery
Learning
adalah
memahami
konsep,
arti,
dan
hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan.
Menurut Sani (2015: 97), menyatakan bahwa
pembelajaran Discovery Learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang
menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta
didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Dalam model pembelajara Discovery Learning bahan ajar tidak
disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa
menemukan suatu konsep yang belum diketahui sebelumnya dengan cara melakukan
suatu pengamatan dan penelitian dari masalah yang diberikan oleh guru yang
bertujuan agar siswa berperan sebagai subjek belajar terlibat
secara aktif dalam pembelajaran di kelas.
2.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Discovery Learning
Model Discovery
Learning membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan belajar dan
tercapinya suatu tujuan belajar sehingga nantinya siswa dapat mencapai hasil
belajar yang baik dan dapat digunakan untuk kelangsungan kehidupannyya.
Terdapat langkah-langkah penerapan model Discovery
Learning yang harus diperhatikan agar pembelajaran sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Kurniasih & Sani (2014 : 68-71) langkah-langkah model Discovery
Learning yakni :
1)
Menentukan
tujuan pembelajaran
2)
Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
3)
Memilih
materi pelajaran.
4)
Menentukan
topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
5)
Mengembangkan
bahan-bahan belajar yang berupa contoh- contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya
untuk dipelajari siswa
Sedangkan dalam mengaplikasikan Discovery Learning di kelas, ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum
sebagai berikut:
1.
Stimulasi/Pemberian
rangsangan
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu
guru dapat memulai kegiatan KBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
2.
Pernyataan/Identifikasi masalah
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya
adalah guru member kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
3.
Pengumpulan Data
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini
berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Dengan demikian anak didik diberi kesempatan
untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
4.
Pengolahan Data
Semua informai hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu.
5.
Pembuktian
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil proses data.
6.
Menarik
kesimpulan/Generalisasi
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah
proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi (Kurniasih & Sani,
2014 : 68-71).
Menurut Orlich (dalam Amri,
2010:45)
bahwa pembelajaran dengan model
discovery learning dapat digunakan oleh semua umur, namun yang paling tepat adalah untuk
anak SD. Dalam proses belajar yang menggunakan pembelajaran penemuan, siswa
aktif melakukan eksplorasi, investigasi atas bimbingan guru.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan
model Discovery Learning yang
digunakan dalam penelitian ini yakni (1) memberikan stimulus kepada siswa (2)
mengidentifikasi permasalahan yang relevan dengan bahan pelajaran, merumuskan masalah kemudian menentukan jawaban
sementara (hipotesis), (3) Membagi siswa untuk kegiatan berdiskusi, (4)
Memfasilitasi siswa dalam kegiatan pengumpulan data dan mengolah hipotesisnya,
(5) mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan
berdasarkan hasil diskusi, (6) Mengarahkan
siswa untuk mengkomunikasikan hasil temuannya (Amri, 2010:45).
No comments:
Post a Comment