Monday, March 4, 2019

Kaitan Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

1.    Koneksi Matematik
Koneksi berasal dari kata  connection yang dalam bahasa Inggris diartikan sebagai hubungan. Koneksi dalam kaitannya dengan matematika disebut dengan  koneksi matematika. Menurut Ruspiani (Gantinah, 2014) kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan mengaitkan konsep-konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri maupun mengaitkan konsep matematika dengan konsep dalam bidang lainnya.
Menurut Sumarmo (Widayaningsih, 2014: 421) indikator koneksi matematik adalah sebagai berikut:
1.    Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
2.    Memahami hubungan antar topik matematika.
3.    Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari- hari.
4.    Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama.
5.    Mencari koneksi satu prosedur ke prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.
6.    Menggunakan koneksi antar topik matematika dan antar topik matematika dengan topik lain.

2.    Pendekatan Konstruktivisme
Menurut Sutan (Hamid, 2011: 17) konstruktivisme artinya “kehidupan merancang atau membangun”. Asal kata konstruktivisme yaitu “to constructí” yang berarti “membentuk”. Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat yang mempunyai pandangan bahwa pengetahuan yang kita miliki adalah hasil konstruksi atau bentukan diri kita sendiri.
Menurut Hudoyo (Pradanawati, 2015: 14) ada tiga ciri yang harus dimunculkan dalam proses pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme, yaitu sebagai berikut :
1.    Pembelajaran harus terlibat aktif dalam belajarnya.
2.    Informasi baru harus diikutsertakan dengan informasi lama sehingga menyatukan dengan skemata (struktur kognitif) yang dimiliki siswa.
3.    Orientasi pembelajarannya berdasarkan pemecahan masalah.

3.    Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Model CIRC menjadi model pembelajaran yang khusus digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Namun sebenarnya model CIRC bisa juga diterapkan dalam pembelajaran matematika. Langkah CIRC dalam matematika tidak hanya sekedar membaca dan menulis ikhtisar dari suatu bacaan akan tetapi perlu menemukan penyelesaian yang melibatkan perhitungan.
Menurut Suyatno (2009: 68) sintak dalam pembelajaran CIRC sebagai berikut:
1.    Membentuk kelompok heterogen 4-5 orang.
2.    Guru memberikan wacana sesuai dengan materi bahan ajar.
3.    Siswa bekerja sama saling membacakan, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan terhadap wacana kemudian menuliskan dalam lembar kertas.
4.    Presentasi hasil kelompok.
5.    Refleksi.

4.    Kaitan Pendekatan Konstruktivisme dengan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme. Konstruktivisme menempatkan siswa pada peranan utama dalam proses pembelajaran (student centered). Konstruktivisme mengharuskan siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan mengaitkan apa yang mereka alami di dunia nyata. Sedangkan CIRC sendiri merupakan model pembelajaran kooperatif yang dimaksud sebagai ajakan kepada siswa untuk bekerjasama dan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok. Penggunaan model pembelajaran CIRC ini diharapkan siswa bisa bergairah dalam belajar dan memperkaya proses interaksi antar potensi siswa yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, pendekatan konstruktivise apabila digabung dengan model pembelajaran CIRC bisa saling mendukung satu sama lain karena mempunyai inti tujuan yang sama.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive