Gaya
Kepemimpinan Rasul Petrus:
Yesus berkata
kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Lalu [Petrus dan Andreas] segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.”
(Matius 4:19-20)
Tanpa pikir
panjang Petrus bersedia meninggalkan pekerjaannya dan mengikuti Yesus untuk
melayani-Nya. Bersama Yesus, Petrus menyaksikan banyak mukjizat yang luar
biasa. Petrus tidak hanya berkesempatan menyaksikan pelayanan Yesus, dia
bersama murid-muridnya yang
lain juga ditunjuk Yesus untuk melayani setiap kota dan tempat yang hendak
Yesus kunjungi (Lukas 10:1).
Perjalanan
bersama Yesus mengubah kepribadian Petrus secara total. Dia beserta murid-murid
Yesus yang lainnya belajar melayani saat diberi kuasa untuk menyembuhkan banyak
orang sakit dan menaklukan setan-setan (Lukas 10). Kisah Para Rasul 1-2
menonjolkan kualitas Petrus sebagai pemimpin yang melayani. Petrus
dipakai Allah secara luar biasa sehingga dia berani melayani di depan banyak
orang. Menariknya lagi, saat menjadi seorang pemimpin, Petrus tidak hanya
melayani kaumnya sendiri, dia juga merasa bebas untuk melayani orang-orang
bukan Yahudi sesuai dengan
visi Allah (Kisah 10).
Petrus memunyai
konsep “kepemimpinan yang melayani”. Menurut Eka Damaputra dalam bukunya
“Kepemimpinan dalam Perspektif Alkitab”, seseorang yang telah teruji sebagai
pelayan yang baik adalah orang yang telah terbukti mampu menguasai dan
mengendalikan diri sendiri. Hanya orang yang mampu mengendalikan dirinya
sendiri yang layak diberikan kepercayaan untuk mengendalikan, memimpin, dan
menguasai orang lain.
Dirangkum
dari : Artikel yang
berjudul Lessons from Simon Peter’s Life: Let God Use You. Penulis : Russell Betz
, Melalui situs Cerrogordocob.com
No comments:
Post a Comment