PENDAHULUAN
Persaingan yang ketat antar bank menuntut untuk meningkatkan pelayanan melalui
penerapan teknologi informasi canggih yang lebih efektif, aman dan terkendali
dalam proses transaksi sehari-hari. Penerapan sistem sentralisasi dan desentraliasi
akan dipakai sebagai alat pengendali pada operasional perbankan tergantung dari
situasi sistem yang akan diterapkan. Persaingan yang ketat maka perbankan harus
mempunyai visi dan misi yang bisa diterjemahkan ke dalam arsitektur sistem
teknologi yang akan diterapkan.
Nasabah bank menginginkan satu kebutuhan dasar yakni pelayanan yang mudah,
cepat dan aman. Kepuasan atas pelayanan adalah faktor utama untuk diperhatikan
untuk bisnis jasa. Perbankan perlu melakukan praktek cyberbaking yakni
pelayanan kepada para nasabah melalui internet. Setiap transaksi nasabah dapat
melalui internet tanpa harus datang ke kantor bank. Cyberbanking akan menghubungkan
pada sistem EFT (electronic funds transfer) jika nasabah memanfaatkan jasa
layanan internet sehingga transfer elektronik dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat. Keberadaan cyberbaking akan memotivasi dunia perbankan maupun dunia
teknologi informasi untuk melakukan pengembangan dan inovasi untuk tujuan
kepuasan pelanggan.
Teknologi informasi terdiri dari dua perangkat elektronik yang
mempunyai fungsi berbeda. Fungsi pertama yakni seperangkat elektronik yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan fungsi kedua dapat digunakan untuk
menghitung, menulis serta menyimpan (komputer). Teknologi informasi merupakan
dua fungsi perangkat alat elektronik yang dapat menyatu menjadi satu perangkat
elektronik yang dapat digunakan untuk komunikasi, menghitung, menulis dan
menyimpan.
Kecanggihan teknologi informasi ditentukan dari kecepatan, kemampuan
data base dan tambahan teknologi pendukung lainnya. Manajer bank sebagai
pengelola lembaga perbankan disamping memiliki kemampuan dalam hal pengambilan
keputusan sesuai dengan bidang keahliannya juga membutuhkan sebuah perangkat
alat elektronik guna berkomunikasi, menulis dan menghitung.
Semakin canggih perangkat elektronik yang digunakan maka akan membantu
mempermudah pekerjaannya. Semakin mudah pekerjaan yang dikerjakan maka semakin cepat
pula proses pengambilan keputusannya. Kecepatan pengambilan keputusan harus
diikuti dengan ketepatan prinsip efektif dan efisisen hingga maksud tujuan
bisnis tercapai.
Manajer sukses adalah manajer yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
organisasi bisnisnya tanpa menimbulkan efek negatif. Kecepatan dan
keakuratan hasil
keputusan manajer sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi bisnisnya
sehingga dituntut kemampuan manajer untuk menggunakan teknologi informasi
sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Penggunaan Teknologi Informasi yang
tepat dapat membantu manajer melakukan efisiensi dan proses pengambilan
keputusan.
Manajer yang memanfaatkan teknologi informasi disamping memudahkan pekerjaan
juga membantu karier dalam organisasi serta membantu perkembangan organisasinya.
Kunci sukses bagi manajer yang paham terhadap kemampuan teknologi informasi
dalam upaya menjalankan aktivitas bisnisnya yakni (1) memiliki latar belakang
pengetahuan yang cukup tentang teknologi komputer, teknologi komunikasi serta
pengetahuan tentang sistem informasi manajemen. (2) Mengerti dengan baik
tentang penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen untuk
kebutuhan pada masa sekarang dan dapat meramalkan penerapan teknologi informasi
pada masa yang akan datang serta mengikuti perkembangan teknologi informasi
yang ada. (3) Menyadari pentingnya terhadap sistem dokumentasi, testing,
maintenance dan pengamanan sistem.
3
Perkembangan teknologi
informasi yang pesat mengarahkan manusia pada era kemajuan dalam berkomunikasi.
Penggunaan komputer menjamur dimana-mana dan sudah menjadi kebutuhan alat
kehidupan manusia sehari-hari.Komputer sebagai sarana penyedia informasi juga
sebagai alat bantu modern. Komputer dipakai untuk memenuhi kebutuhan bisnis
terutama akses internet akan lebih mudah untuk memperoleh informasi guna
pengambilan keputusan bisnis dan fasilitas transaksi bisnis.
Internet di dalam suatu bank merupakan salah satu teknologi penting
yang bisa mengarahkan suatu formasi dari suatu integrated. Konsep integrated
dengan menggunakan internet, siap dimanifestasikan di dalam network antar
konsumen dengan bank, bank dengan pertokoan, kantor-kantor dan unit bisnis
dengan unit bisnis lainnya atau konsumen bank dengan konsumen lainnya. Bank
sebagai provider yang menyediakan blok/situs pada internet.
Ad hoc network
Beberapa dekade terakhir ini teknologi jaringan komunikasi berkembang
sangat cepat. Ini dibuktikan dengan adanya teknologi ad hoc network. Ad hoc
network adalah jaringan komunikasi menggunakan wireless atau bluethoot
yang memiliki mobilitas yang tinggi. Manfaat dari teknologi ini adalah memiliki
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan
infrastruktur. Teknologi ad hoc network banyak dikembangkan oleh perusahaan
otomotif yang bertujuan untuk memberikan keamanan/kenyamanan bagi pengendara di
jalan raya.
Di negara maju seperti Jepang Intelligent Transportation System (ITS)
telah membahas masalah-masalah yang sering terjadi dalam berlalu lintas seperti
kecelakaan, kemacetan di jalan raya dan lain-lain. Adapun solusi yang diberikan
untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan mobil yang disebut
dengan node sebagai router di dalam jaringan/lintasan.
Setiap node akan saling bertukar informasi situasi lalu lintas dengan
node lainnya di dalam jaringan komunikasi sehingga informasi situasi lalu
lintas bisa tersebar secara menyeluruh.
Teknologi ini dikenal dengan Vehicular ad Hoc Networks (VANETs). VANETs
sendiri adalah bagian dari Mobile ad Hoc Network (MANETs) yang menggunakan perangkat
komunikasi wireless communication untuk setiap nodenya.
Sedangkan MANETs memanfatkan mobilephone atau node lain sebagai jalur
komunikasi antar node dengan menggunakan perangkat komunikasi bluetooth atau
wireless communication.
Pengiriman informasi/paket data antar node dalam VANETs dapat terjadi
melalui dua skenario:
1.
Vehicle-to-Vehicle (V2V) [2] yaitu komunikasi yang terjadi antara satu node dengan
node lainnya di dalam jaringan komunikasi. Gambar 1 dibawah menjelaskan V2V
communication.
2. Infrastructure-to-Vehicle (IVC) yaitu komunikasi yang terjadi antara node dengan
infrastruktur yang berada di jalan raya.
Dalam implementasinya, VANETs
memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk setiap nodenya.
Teknologi GPS bisa memberikan informasi arah dan tujuan dari setiap node yang
berada di dalam jaringan komunikasi. Node broadcasting hello message untuk
menginformasikan keberadaanya terhadap node lain dan mengirimkan informasi penting
yang ada pada hello messages berupa nodeID, arah dan tujuan node tersebut.
Proses pengiriman paket data
dari source node ke destination node dalam VANETs membutuhkan teknik yang
tepat, mengingat paket data yang diberikan harus dapat diterima oleh
destination node tepat waktu dan sempurna. Untuk itu perlu dipertimbangkan
beberapa teknik penting dalam pengiriman paket data dari source node ke
destination node seperti:
Broadcasting time, Routing Protocol, Message
Dissemination, Delay Tolerant Network/DTN dan lain-lain. Dalam penelitian ini
akan dibahas teknik-teknik yang dimaksud.
Broadcasting
Dalal, A dkk membahas tentang
teknik broadcasting pada VANETs. Dalal menjelaskan perlunya prioritas dalam
mengirimkan pesan ke node lain di dalam jaringan komunikasi. Hal ini bertujuan
untuk menghemat bandwith dan mengurangi delay time.
Ozan, T dkk membahas tentang
broadcasting untuk multi-hop komunikasi. Dalam simulasi, Ozan membagi situasi
lalu lintas kedalam tiga kondisi: 1) saat lalu lintas dalam
keadaan padat, 2) saat lalu lintas dalam
keadaan jarang dan 3) saat lalu lintas dalam keadaan normal. Pengelompokan
kondisi lalu lintas ini berdasarkan situasi lalu lintas disaat jam-jam tertentu.
Dalam penelitian ini setiap node mengirimkan hello message secara periodic dilintasan.
Dari hasil penelitian proposal yang diusulkan mampu menyampaikan informasi lebih
baik dengan cara one-hope melalui pesan hello message secara periodik.
Routing
Protocol
Kitani, T dkk telah membahas
teknik message ferrying dalam pengiriman pesan dengan VANETs. Dengan
memanfaatkan bus sebagai router dalam penyebaran informasi pada jaringan ad
hoc. Berdasarkan simulasi yang dilakukan dengan simulator NETSTREAM metode ini
mampu menyebarkan informasi 50% lebih efektif ketika situasi mobil lalu lintas jarang
dibandingkan dengan metode lain
Arifin dkk membahas tentang
performansi dari protocol Adhoc On demand Distance Vector (AODV). Dari simulasi
yang dilakukan jumlah node dan kecepatan masing node akan mempengaruhi
penyebaran informasi. Dan AODV mampu menghasilkan PDF (Probability Density
Function) dan throughput yang lebih besar, serta delay yang lebih kecil
dibandingkan dengan DSDV dan DSR routing protocol.
Al-Doori, M.M dkk mengusulkan protokol routing yang dikenal
dengan Vehicle Second Heading Direction (VSHD) Routing Protocol. Hasil uji coba
yang dilakukan menggunakan konsep Calculus of Context-aware Ambients (CCA)
untuk menganalisis kinerja protocol ini. Uji coba dilakukan dengan dua teknik:
- Source node mendeteksi ID tujuan dan dapat
mengirimkan paket secara langsung ke destination node.
- Source node menggunakan Second Hand
Direction (SHD) atau kendaraan yang berada berlawanan arah sebagai bagian untuk
menyebarkan paket ke destination node
.
KESIMPULAN
Teknologi ad hoc network adalah
teknologi yang didukung dengan perangkat wireless communication. Setiap node
yang ada dalam jaringan komunikasi ad hoc memiliki mobilitas yang tinggi, arah
dan tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu pengiriman paket data dengan
teknologi ini memerlukan teknik yang tepat, sehingga paket data dapat sampai di
tujuan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Adapun masalah-masalah dalam
pengiriman paket data antar node dalam jaringan komunikasi antara lain adanya
density, node stack, low network communication. Sebagai solusi dari
masalah-masalah tersebut diperlukannya pemilihan routing protocol yang tepat
sesuai dengan kondisi jaringan yang ada, teknik broadcasting dan pengiriman
pesan ke node tetangga itu sendiri. Pada penelitian ini telah dibahas
teknik-teknik komunikasi data pada ad hoc network yaitu 1) teknik dalam broadcasting
2) teknik routing protocol, 3) message dissemination dan 4) Delay Tolerant Network/DTN.
Adapun usulan yang perlu di
implementasikan untuk penelitian-penelitian yang telah dibahas adalah penerapan
metode duplicate message oleh source node yang ingin mengirimkan paket data ke
destination node.
Dalam proses duplicate message,
source node mengirimkan paket data ke 2 (dua) atau 3 (tiga) neighbor nodes yang
memiliki prioritas menuju/lebih cepat sampai di destination node. Source nodes
mengirimkan duplicate message untuk 3 (ketiga) neighbor nodes yang ada dalam
range nya. Duplicate message ini perlu dilakukan untuk menjaga agar jangan
terjadinya lost data dalam jaringan komunikasi sehingga destination node tetap
bisa menerima data secara utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Doori, M.
M., Siewe, F., and Al-Bayatti, A. A.:"Routing Management for DTN Networks
in VANET," International Journal of Machine Learning and Computing, Vol.
1, No. 5, December 2011.
Arifin,
Hadi, M. Z. S, Amran, H. & Putra R. N. 2011. Analisis Performansi Routing AODV
pada Jaringan VANet. The Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
(EEPIS) 2011.
Berbers,
K.P.Y., and Martinovic, J.B.G.:VVID: A Delay Tolerant Data Dissemination
Architecture for VANETs Using V2V and V2I Communication.
Dalal, A.
& Menaria, S. 2012. A Review on Broadcasting Schemes for Emergency Messages
in VANET. International Journal Computer Technology & Applications,Vol 3
(6), 2022-2026.
Hadi, M. Z.
S, Adi S. N, Taufiqurrahman. Sistem Monitoring Kecelakaan Mobil Pada Jaringan
VANET Menggunakan Sistem Komunikasi Multi-Hop.
Kitani, T.
Shinkawa, T. Shibata, N. Yasumoto, K. Ito, M & Higashino, T. 2008.
Nakamura,
M., Kitani, T,. Sun, W,. Shibata, N., Yasumoto, K., and Ito, M.: A Method for
Improving Data Delivery Efficiency in Delay Tolerant VANET with Scheduled
Routes of Cars, CCNC'10 Proceedings of the 7th IEEE conference on Consumer
communications and networking conference pp.1009-1013. 2010.
Ozan Tonguz,
O. Wisitpongphan, N. Bai, F. Mudalige, P. & Sadekar, V. 2012. Broadcasting
in VANET. The IEEE INFOCOM 2008 proceedings.
Wu, H.,
Fujimoto, R., Guensler, R., and Hunter, M.:MDDV: a mobility centric data dissemination
algorithm for vehicular networks, In Proc. of the 1
No comments:
Post a Comment