Seseorang yang tidak memiliki keutamaan akhlak mulia yang
berasal dari tabiat, bisa melakukan usaha keras untuk memperolehnya.
Allah ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ
سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari
keridhaan) Kami, maka benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka
jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik.” (Al Ankabuut: 69)
Ada beberapa usaha yang dapat ditempuh oleh seseorang untuk
mendapatkan akhak yang mulia, diantaranya:
- Mentadaburi
al-Qur’an dan sunnah (hadits-hadits) Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Hal ini dilakukan dengan mempelajari
ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menunjukkan atas pujian terhadap akhlak
mulia. Karena, seorang yang beriman apabila melihat dalil dari al-Qur’an dan
as-Sunnah yang memuji suatu akhlak atau amalan maka dia bersegera untuk
melaksanakannya.
- Berteman
dengan orang yang dikenal memiliki akhlak yang mulia.
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam telah
mengajarkan kita dengan permisalan, sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam:
مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ
المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ
تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman duduk yang shalih dan
buruk seperti penjual minyak wangi dan tukang besi. Penjual minyak wangi bisa
jadi menghadiahkan minyak wangi untukmu, atau engkau bisa membelinya, atau
paling tidak engkau mendapatkan bau yang harum darinya. Adapun tukang besi,
bisa jadi akan membakar pakaianmu, atau engkau akan dapati bau yang tidak sedap
darinya.” (HR. Bukhari no. 5534 Muslim no. 2628, shahih)
Oleh karena itu hendaknya kita berteman
dengan orang yang telah dikenal dengan akhlak yang mulia, sehingga pertemanan
itu membantu kita untuk memperoleh akhlak yang mulia.
Begitupula, wajib bagi kita untuk
menjauh dari orang yang memiliki akhlak yang buruk karena dapat menyulitkan
kita untuk memperoleh akhlak yang mulia bahkan dapat menjerumuskan kita ke
dalam akhlak yang buruk sebagai akibat dari pertemanan tersebut.
- Memperhatikan
akibat dari akhlak yang buruk.
Pemilik akhlak yang buruk akan dibenci
dan ditinggalkan oleh manusia, terlebih lagi akan dibenci oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Akhlak yang buruk disebutkan dengan sifat yang rendah, maka apabila
manusia mengetahui hal ini niscaya dia akan menjauh darinya.
- Do’a.
Berikut ini diantara do’a untuk
mendapatkan akhlak yang mulia:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي، فَأَحْسِنْ خُلُقِي
“Ya Allah Engkau
telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku.” (HR. Ahmad dalam
musnadnya no. 25221, shahih)
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ مُنْكَرَاتِ اْلأّخْلاَقِ وَاْلأَعْمَالِ وَاْلأَهْوَاءِ وَاْلأَدْوَاءِ
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung
kepada Engkau dari kemungkaran-kemungkaran akhlak, amalan-amalan, hawa nafsu,
dan penyakit-penyakit.” (Shahih Al Jami’ Ash-Shaghir wa Ziyadatuhu)
Kami memohon kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala agar
menjadikan kita termasuk orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan
as-Sunnah dan memiliki akhlak yang mulia, sesungguhnya Dia Maha Pemberi lagi
Maha Pemurah.
No comments:
Post a Comment