Monday, December 27, 2021

Jenis Tari Berdasarkan bentuk penyajiannya

 

Jenis Tari 

 

Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari tersebut ditampilkan.

 

1. Jenis-Jenis Tari Berdasarkan Pembagiannya

 

Tari tradisional

Pengertian tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat suatu daerah yang sudah turun-temurun dan telah menjadi budaya masyarakat setempat.

 

Tari tradisional dibedakan menjadi 3 jenis tari, yaitu:

1.      Tari Klasik

2.      Tari Kerakyatan / folklasik

3.      Tari Kreasi Baru

Contoh tari tradisional:

1.      Tari Saman dari Aceh

2.      Tari Baluse dari Sumatera Utara

3.      Tari Piring dari Sumatera Barat

4.      Tari Makan Sirih dari Riau

5.      Tari Jaipong dari Jawa Barat

 

Tari Kreasi

Pengertian tari kreasi yaitu jenis tarian tradisional yang sudah mengalami modifikasi yang inovatif dengan cara menyesuaikan gerakan-gerakan yang ada, alat pengiring yang digunakan atau pun property pelengkap tari. Tujuan tari kreasi sendiri adalah agar tari tradisional bisa diterima lebih baik utamanya sebab telah menyesuaikan diri dengan zaman.

 

Secara umum Tari Kreasi ini dibagi ke dalam dua kelompok umum antara lain sebagai berikut:

 

·         Tari Kreasi berpola tradisi, yakni tari kreasi yang penggarapannya berpijak pada kaidah tradisi.

·         Tari Kreasi Baru non tradisi, yakni jenis tari kreasi yang lepas dari kaidah-kaidah tradisi sehingga disebut sebagai kreasi yang baru.

 

Contoh-contoh tari kreasi di berbagai daerah Indonesia :

1. Tari Nguri, Sumbawa

2. Tari Merak, Jawa Barat

3. Tari Rara Ngigel, Yogyakarta

4. Tari Oleg Tambulingan, Bali

5. Tari Kupu-kupu, Bali

6. Tari Manipuren, Jawa Tengah

7. Tari Yapong, Jakarta

8. Tari Garuda Nusantara

9. Tari Tari Banjar Kemuning, Jawa Timur

10. Tari Manuk Rawa, Bali

 

 

 

Tari Kontemporer

Tari kontemporer adalah tarian yang terpengaruh dampak modernisasi serta bersifat bebas dan tak terikat oleh pakem-pakem gerak sebagaimana pada tarian tradisional.

 

Beberapa contoh tarian kontemporer, antara lain:

1. Tari Yapong

2. Tari Cak Rina

3. Tari Barong-barongan

4. Tari Setan Becanda

5. Tari Urib Urub

 

Jenis-Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajiannya

Tari yang ditampilkan seorang penari, tentu saja kita sebut sebagai tari tunggal. Kalian tahu kan tari wayang Gatotkaca, tari topeng Cirebon yang selalu ditampilkan secara perorangan? Tari Gatotkaca menarikan seorang tokoh pewayangan. Tari Klana dalam topeng Cirebon menarikan tokoh Klana dalam cerita Panji. Lalu bagaimana menurutmu, apabila tari Gatotkaca atau tari topeng Klana yang berkonsep tari tunggal tersebut ditampilkan oleh banyak penari? Benar sekali, tari tersebut tetap disebut tari tunggal.

 

·         Tari tunggal (Solo), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek (Jawa Tengah).

·         Tari berpasangan (duet/pas de duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).

·         Tari kelompok (Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

·         Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.

 

6. Konsep Tari Tradisional 

1. Konsep tari tradisional klasik 

Konsep tari tradisional dalam tari tradisional klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 

·         Tari yang hidup di lingkungan keraton. Gerak-gerak tarinya memiliki pakem (aturan) tertentu mengikuti aturan yang berada di keraton. 

·         Memiliki keindahan mengikuti aturan keraton. 

·         Ruang, tenaga dan waktu memiliki standar keraton. 

·         Diketahui penciptanya 

Contoh tari tradisional klasik: 

·         Tari Serimpi, 

·         Tari Bedhaya, 

·         Tari Beksan Lawung, 

·         Tari Pakarena, 

·         Tari Legong Kraton, 

·         dll. 

 

 

 

 

2. Konsep tari tradisional kerakyatan

·         Tari yang hidup di lingkungan rakyat yang sifatnya komunal 

·         Memiliki nilai yang berpijak pada tradisi setempat 

·         Ruang, tenaga dan waktu mengikuti standar tradisi setempat. 

·         Terkadang memiliki kekuatan magis ritus tertentu 

·         Diselenggarakan sebagai pengikat solidaritas masyarakat dalam upacara komunal. 

·         Tidak diketahui penciptanya 

 

Contoh tari tradisional kerakyatan: 

·         Sintren,

·         Sisingaan, 

·         Ronggeng Gunung,

·         Ronggeng Ketuk,

·         Seblang 

·         dll.

 

6.  Nilai Estetis Dalam Gerak Tari


Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu.

Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu sebab adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada sebab proses hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran orang yang mengamati.

Masing-masing gerak setiap daerah mempunyai keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu daerah juga mempunyai pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari. Jenis tari berdasar penyajiannya terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. Mengapa pada tari Bali mempunyai ciri khas pada mata yang melotot ( dalam istilah Balinya adalah Nuding) sedangkan pada tari Jawa gerak mata mengarah kebawah. Begitu pula pada tari saman dari Aceh yang mempunyai ciri khas kecepatan dalam menggerakkan tangan sedangkan pada tari pakarena dari Sulawesi gerak tangannya sangat lembut dan mengalir.


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive