Wednesday, December 29, 2021

Kerangka Dasar Pemikiran "Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Jasa "Bank Emok” "

 

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat dipenuhi dengan harta sendiri, maka manusia dapat memenuhi kebutuhannya tersebut dengan cara meminjham atau berhutang, baik meminjam kepada bank, meminjam kepada koperasi atau meminjam kepada sesamanya. Karena dalam melakukan peminjaman ini agama Islam sudah mengakui keabsahannya.

Hukum hutang-piutang fleksibel tergantung situasi kondisi dan toleransi. Pada umumnya hutang-piutang hukumnya sunah bila dalam keadaan normal, hukumnya haram apabila meminjam uang untuk membeli miras, narkoba, berbuat kejahatan, dan sebagainya. Hukumnya wajib jika memberikan kepada orang yang sangat membutuhkan seperti tetangga yang anaknya sedang sakit keras.

Moh. Hatta dalam memandang tentang riba dan status bunga Bank, lebih menekankan pinjaman itu digunakan untuk apa dan melihat riba yang terjadi di jaman jahiliah. Di mana pada waktu itu orang yang meminjam uang biasanya untuk keperluan hidupnya, dan pinjaman inilah yang disebut pinjaman konsumtif.

Moh. Hatta menghukumi riba pada pinjaman konsumtif, karena beliau melihat bahwa dari segi ekonomi cara riba merupakan jalan usaha yang tidak sehat, sebab keuntungan yang diambil dari kreditur bukan dari usaha yang produktif. Dari sosial masyarakat tidak dapat mengambilkan keuntungan sedikitpun dari praktek riba. Sebab riba tidak akan pernah menambah kekayaan sesuatupun pada masyarakat atau kemampuan mengangkat ekonomi, bahkan sebaliknya riba hanya akan menambah penderitaan yang parah. Untuk menguatkan pandangannya bahwa pinjaman konsumtif merupakan riba, beliau juga melihat bahwa pinjaman inilah yang terjadi pada zaman dahulu, dan tidak ada fakta yang menunjukkan bahwa itu untuk berusaha.[1]

Manajer pemasaran yang mempelajari perilaku masyarakat selaku konsumen (perilaku konsumen) akan mengetahui kegiatan pemasaran yang telah ada maupun kesempatan yang yang belum terpenuhi kebutuhannya serta dapat mengidentifikasikan untuk mengadakan segmentasi pasar. Perilaku konsumen yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya perlu dipelajari sehingga perusahaan dapat menentukan harga, mengembangkan produk, menentukan distribusi dan sarana promosi yang tepat. Perilaku konsumen yang berbeda-beda itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kultural, sosial, pribadi, dan psikologis.[2]

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Yang termasuk faktor eksternal adalah budaya, sosial, dan pemasaran.

1. Faktor Budaya

Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budaya tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat. Faktor budaya terdiri dari budaya meliputi, sub budaya dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku konsumen.

a. Budaya

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

b. Sub Budaya

Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Sub-Budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.

c. Kelas Sosial

Adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku serupa.[3]

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial, antara lain :

a. Kelompok Acuan

Perilaku konsumen umumnya dipengaruhi oleh individu lainnya, individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya ; keluarga, teman dan tetangga, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh.

b. Keluarga

Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan ataupun adopsi dan tinggal bersama. Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap individu, keluarga mempunyai peran penting dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi.

c. Peran dan Status

Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian.[4]

3. Faktor Pemasaran

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengertian produk secara umum juga dikemukakan oleh beberapa para ahli. Menurut Philip Kotler produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b. Pemasaran

Pemasaran adalah keinginan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat rencana, menentukan harga, promosi, serta mendistribusikan barang dan jasa.

c. Promosi

Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan konsumen atas produk yang ditawarkan produsen atau penjual. Tujuan promosi adalah :

(1)      Memodifikasi tingkah laku konsumen,

(2)      Memberitahukan/menginformasikan produk kepada konsumen,

(3)      Membujuk dan memotivasi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan, dan

(4)      mengingatkan konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain. Promosi dalam sistem ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau sarana dan metode yang digunakan harus sesuai dengan pinsip syariah.[5]

Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan internal yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen terdiri dari :

1. Faktor Pribadi

Dalam perilaku pembelian, faktor pribadi juga memengaruhi seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari:

a. Usia

Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Dengan berjalannya usia maka terjadi perubahan pola konsumsi masing-masing usia.

b. Pekerjaan

Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalkan seorang pekerja kasar maka akan cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas.

c. Situasi Ekonomi

Dalam perilaku pembelian, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi maka biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.

d. Gaya Hidup

Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda memiliki kecenderungan berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi pekerjaan, hobi, dan yang lainnya.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen, asalkan jenis kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. Yang juga berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri seseorang. Konsep diri adalah cara pandang konsumen terhadap dirinya sendiri. Dengan mengetahui konsep diri seseorang pemasar akan mengetahui tujuan pembelian bagi konsumen.

 

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menentukan proses keputusan pembelian, sebab pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh daur hidup keluarga dan kepribadiannya. Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama:

a. Motivasi

Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku pembelian.

b. Persepsi

Setiap hari individu mempunyai motivasi untuk melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi seorang individu tersebut adalah persepsi. Persepsi merupakan rangsangan yang tereliminasi, terorganisir dan teranalisa. Sering kali seorang individu dihadapkan pada suatu pilihan, dalam pemilihan suatu barang misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat memilih sesuai dengan persepsi yang tertanam dalam dirinya.

c. Proses belajar

Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang paling mempengaruhi dari dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan.

d. Keyakinan dan sikap

Seorang pemasar biasanya memerhatikan keyakinan konsumennya akan produknya, sering kali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan individu dalam pemilihan suatu produk.[6]



[1] Moh. Hatta, Beberapa fasal Ekonomi di Jalan Ekonomi dan Bank, Cet. Ke-XIII (Djakarta: Dinas Penerbiatan Balai Pustaka, 2008) Jilid II, 32.

[2] Philip Kotler dan Gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. (Jakarta: Pren Hallindo, 2007), 222.

[3] Philip Kotler dan Gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran, 223.

[4] Philip Kotler dan gary Amstrong. Dasar-dasar Pemasaran. (Jakarta: Pren Hallindo, 2007, 226

[5] Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),  95

[6] Etta dan Sopiah, Perilaku konsumen, (Yogyakarta : Andi Offset 2013), 24-28

No comments:

Post a Comment

Deskripsi Tinta Printer

 Deskripsi Umum Tinta Printer Tinta printer adalah cairan berwarna (atau hitam) yang digunakan dalam printer untuk membuat gambar atau teks ...

Blog Archive