Wednesday, December 29, 2021

Produktivitas Kerja

 

1.   Definisi Produktivitas Kerja

                    Ada beberapa definisi produktivitas kerja menurut para ahli. Berikut tabel 2.3 definisi produktivitas kerja menurut ahli diantaranya yaitu:

                                    Tabel 2.3                                                        Definisi Produktivitas Kerja dari Beberapa Ahli

No

Para Ahli

Definisi Produktivitas Kerja

1.

 

Sinungan

(Sedarmayanti,2017:341)

          Produktivitas hubungan antara hasil nyata ataupun fisik (barang dan jasa), dan masukan yang sebenarnya.

2.

 

 

Sedarmayanti

(2016:99)

          Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam ke satuan fisik, bentuk,dan nilai.

3.

 

Wibowo

(2017:93)

           Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang di perlukan.

  Sumber: Berbagai literature buku

 

                Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah hubungan antara kemampuan menghasilkan secara nyata ataupun fisik, keluaran atau hasil output per unit yang biasanya di hitung per jam, perbulan, permesin dengan masukan dibagi input atau rasio antara output dengan input. Produktivitas kerja yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap organisasi secara keseluruhan.

 

2.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas    

             Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi di bandingkan dengan input yang digunakan, seseorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat, Produktivitas kerja merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan suatu organisasi, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2017:343), yaitu:

1.      Pendidikan

2.      Keterampilan

3.      Disiplin

4.      Sikap mental dan etika kerja

5.      Motivasi

6.      Gizi dan Kesehatan

7.      Tingkat penghasilan

8.      Jaminan Sosial

9.      Lingkungan dan iklim kerja

10.  Hubungan industrial

11.  Teknologi

12.  Sarana Produksi

 

3.   Indikator Produktivitas Kerja                                                                  

Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga semua akhirnya ini sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Produktivitas yang tinggi akan sangat menguntungkan baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi pegawainya terutama untuk kesejahteraannya. Menurut Sutrisno (2017:104), untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut:

1.      Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di embannya kepada mereka.

2.      Meningkatkan hasil yang di capai

Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3.      Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu harikemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4.      Pengembangan diri

Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kepuasan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Sebab semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.

5.      Mutu

Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.

6.      Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan.

 

4.   Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja

           Menurut Siagian (Sutrisno,2017:105), upaya-paya peningkatan produktivitas kerja diantaranya yaitu:

1.      Perbaikan terus-menerus

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat dengan lebih jelas apalagi dingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun eksternal. Tambahan pula, ada ungkapan yang mengatakan bahwa satu-satunya hal yang konstan di dunia adalah perubahan. Secara internal, perubahan yang terjadi adalah perubahan strategi organisasi, perubahan pemanfaatan teknologi, perubahan kebijaksanaan, dan perubahan dalam praktik-praktik SDM sebagai akibat ditertibkan perundang-undangan baru oleh pemerintah dan berbagai faktor lain yang tertuang dalam berbagai keputusan manajemen. Adapun perubahan eksternal adalah perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu orgaisasi yang dominan peranannya di masyarakat.

2.      Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen organisasi. Padahal, mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksana tugas penunjang, dalam organisasi. Peningkatan mutu tersebut tidak hanya penting secara internal, akan tetapi juga secara eksternal karena akan tecemin dalam interaksi organisasi dengan lingkunganya yang pada gilirannya turut membentuk citra organisasi dimata berbagai pihak diluar organisasi. Jika ada organisasi yang mendapat penghargaan dalam bentuk ISO 9000, misalnya, sesi peningkatan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi yang bersangkutan.

1.      Pemberdayaan SDM

Bahwa SDM merupakan unsur yang paling strategs dalam organisasi. Karena itu, memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen dalam hierarki organisasi. Memberdayakan SDM mengandung berbagai kiat seperti mengakui harkat dan martabat manusia, perkayaan mutu kekaryaan dan penerapan gaya manajemen yang partisipatif melalui proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi

 

5.   Pengukuran Produktivitas Kerja

            Tingkat pengukuran produktivitas menurut Hasibuan (2018:94), yaitu perbandingan antara output dengan input, dimana outputnya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Deskripsi Tinta Printer

 Deskripsi Umum Tinta Printer Tinta printer adalah cairan berwarna (atau hitam) yang digunakan dalam printer untuk membuat gambar atau teks ...

Blog Archive