1.
Definisi Produktivitas Kerja
Ada beberapa definisi
produktivitas kerja menurut para ahli. Berikut tabel 2.3 definisi produktivitas
kerja menurut ahli diantaranya yaitu:
Tabel 2.3 Definisi
Produktivitas Kerja dari Beberapa Ahli
|
No |
Para
Ahli |
Definisi
Produktivitas Kerja |
|
1. |
Sinungan (Sedarmayanti,2017:341) |
Produktivitas hubungan antara hasil nyata
ataupun fisik (barang dan jasa), dan masukan yang sebenarnya. |
|
2. |
Sedarmayanti (2016:99) |
Produktivitas adalah ukuran
efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.
Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
ke satuan fisik, bentuk,dan nilai. |
|
3. |
Wibowo (2017:93) |
Secara konseptual, produktivitas
adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang di
perlukan. |
Sumber: Berbagai literature buku
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah hubungan antara kemampuan
menghasilkan secara nyata ataupun fisik, keluaran atau hasil output per unit
yang biasanya di hitung per jam, perbulan, permesin dengan masukan dibagi input
atau rasio antara output dengan input. Produktivitas kerja yang baik dapat
memberikan dampak positif terhadap organisasi secara keseluruhan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas
Produktivitas
kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi di bandingkan dengan input
yang digunakan, seseorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang
singkat atau tepat, Produktivitas kerja merupakan faktor yang sangat penting
bagi keberhasilan suatu organisasi, berikut beberapa faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2017:343), yaitu:
1.
Pendidikan
2.
Keterampilan
3.
Disiplin
4.
Sikap mental dan etika kerja
5.
Motivasi
6.
Gizi dan Kesehatan
7.
Tingkat penghasilan
8.
Jaminan Sosial
9.
Lingkungan dan iklim kerja
10.
Hubungan industrial
11.
Teknologi
12.
Sarana Produksi
3. Indikator Produktivitas Kerja
Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara
efisien dan efektif, sehingga semua akhirnya ini sangat diperlukan dalam
pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Produktivitas yang tinggi akan sangat
menguntungkan baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi pegawainya terutama
untuk kesejahteraannya.
Menurut
Sutrisno (2017:104), untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu
indikator, sebagai berikut:
1.
Kemampuan
Mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan tugas. Kemampuan seorang karyawan sangat
bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam
bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di embannya
kepada mereka.
2.
Meningkatkan hasil yang di capai
Berusaha
untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan
baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.
Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang
terlibat dalam suatu pekerjaan.
3.
Semangat kerja
Ini
merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu harikemudian dibandingkan
dengan hari sebelumnya.
4.
Pengembangan diri
Senantiasa
mengembangkan diri untuk meningkatkan kepuasan kerja. Pengembangan diri dapat
dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.
Sebab semakin kuat tantangannya, pengembangan diri mutlak dilakukan. Begitu
juga harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan sangat berdampak
pada keinginan karyawan untuk meningkatkan kemampuan.
5.
Mutu
Selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu. Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja seorang pegawai.
Jadi, meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik yang pada
gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
6.
Efisiensi
Perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.
Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh
yang cukup signifikan bagi karyawan.
4. Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja
Menurut Siagian
(Sutrisno,2017:105), upaya-paya peningkatan produktivitas kerja diantaranya
yaitu:
1.
Perbaikan terus-menerus
Dalam
upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasinya ialah bahwa
seluruh komponen organisasi harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu etos kerja yang penting sebagai
bagian dari filsafat manajemen mutakhir. Pentingnya etos kerja ini terlihat
dengan lebih jelas apalagi dingat bahwa suatu organisasi selalu dihadapkan
kepada tuntutan yang terus-menerus berubah, baik secara internal maupun
eksternal. Tambahan pula, ada ungkapan yang mengatakan bahwa satu-satunya hal
yang konstan di dunia adalah perubahan. Secara internal, perubahan yang terjadi
adalah perubahan strategi organisasi, perubahan pemanfaatan teknologi,
perubahan kebijaksanaan, dan perubahan dalam praktik-praktik SDM sebagai akibat
ditertibkan perundang-undangan baru oleh pemerintah dan berbagai faktor lain
yang tertuang dalam berbagai keputusan manajemen. Adapun perubahan eksternal
adalah perubahan yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu
orgaisasi yang dominan peranannya di masyarakat.
2.
Peningkatan mutu hasil pekerjaan
Berkaitan
erat dengan upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus ialah peningkatan
mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala komponen organisasi. Padahal,
mutu tidak hanya berkaitan dengan produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik
berupa barang maupun jasa, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana
organisasi terlibat. Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatan yang
diselenggarakan oleh semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun
pelaksana tugas penunjang, dalam organisasi. Peningkatan mutu tersebut tidak
hanya penting secara internal, akan tetapi juga secara eksternal karena akan
tecemin dalam interaksi organisasi dengan lingkunganya yang pada gilirannya
turut membentuk citra organisasi dimata berbagai pihak diluar organisasi. Jika
ada organisasi yang mendapat penghargaan dalam bentuk ISO 9000, misalnya, sesi
peningkatan mutu semua jenis pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi
yang bersangkutan.
1.
Pemberdayaan SDM
Bahwa
SDM merupakan unsur yang paling strategs dalam organisasi. Karena itu,
memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus dipegang
teguh oleh semua eselon manajemen dalam hierarki organisasi. Memberdayakan SDM
mengandung berbagai kiat seperti mengakui harkat dan martabat manusia,
perkayaan mutu kekaryaan dan penerapan gaya manajemen yang partisipatif melalui
proses demokratisasi dalam kehidupan berorganisasi
5. Pengukuran Produktivitas Kerja
Tingkat pengukuran produktivitas
menurut Hasibuan (2018:94), yaitu perbandingan antara output dengan input,
dimana outputnya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang
lebih baik.
No comments:
Post a Comment