Saturday, December 25, 2021

Konsep Belajar Mengajar


            Belajar adalah sebuah proses perubahan yang terjadi pada diri manusia dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak pandai menjadi pandai, dari tidak tahu menjadi tahu. Proses perubahan itu memerlukan waktu yang berbeda pada diri seseorang atau individu.

Menurut  Slameto (2010:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

 

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

            H.C. Witherington (1986:2&5) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan dalam diri seseorang. Orang yang belajar tidak sama keadaannya dengan sebelum ia melakukan perbuatan belajar itu. Perubahan ini dapat meliputi macam dirinya, atau pengetahuannya, atau apa yang dapat dilakukannya.

Menurut  Slameto (2010:3-4) ada beberapa ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu:

1.    Perubahan terjadi secara sadar

2.    Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

3.    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4.    Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5.    Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

 

Masih menurut Slameto (2010:5) jenis-jenis belajar, penulis hanya mengambil 4 dari 11 jenis-jenis belajar, yaitu:

  1. Belajar Global/keseluruhan (global whole learning)

Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya; lawan dari belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.

  1. Belajar laten (latent learning)

Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten. Selanjutnya eksperimen yang dilakukan terhadap binatang mengenai belajar laten, menimbulkan pembicaraan yang hangat di kalangan penganut (reinforcement) dalam belajar. Rupanya penguat dianggap oleh penganut behafiorisme ini bukan faktor atau kondisi yang harus ada dalam belajar. Dalam penelitian mengenai ingatan, belajar laten ini diakui memang ada yaitu dalam bentuk belajar insidental.

  1. Belajar mental (mental learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. Sehingga perumusan operasional juga menjadi sangat berbeda. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain dan lain-lain.

  1. Belajar Prodektif (productive learning)

R. Bergius (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu menstransfer prinsip menyelesaikan satu personal dalam satu situasi ke situasi lain.

            Dari beberapa pendapat di atas, bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan menyeluruh, gurulah sebagai pemeran utama. Belajar dan mengajar yang efektif yaitu perlunya bimbingan, kondisi dan strategi belajar, dan metode belajar. Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses belajar, sedangkan belajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula.

 Dalam belajar siswa menghendaki hasil belajar yang efektif bagi dirinya. Sedangkan mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Menurut Slameto (2010:92) guru memiliki tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab dalam perkembangan siswanya.

Corey (dalam Sagala, 2003:61) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Menurut Dimyati dan Moelyono (dalam Sagala, 2003:62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Lebih lanjut, UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi penegetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive