Thursday, December 30, 2021

PEMBAGIAN DAN SUMBER ILMU AKHLAK

 

PEMBAGIAN ILMU AKHLAK

Adapun pembagian akhlak berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua bagian yaitu:

  1. Akhlak Mahmudah Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau disebut pula dengan akhlak al karimah (akhlak yang mulia). Temasuk akhlak al karimah antara lain adalah ridha kepada Allah, cinta dan beriman kepada-Nya, beriman kepada malaikat, kitab Allah, Rasul Allah, hari kiamat, takdir Allah, taat beribadah, selalu menepati janji, melaksanakn amanah, berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatan, qana’ah (rela terhadap pemberian Allah), tawakkal (berserah diri),sabar, syukur, tawadhu’ (merendahkan diri), berbakti kepada kedua orang tua, dan segala perbuatan yang baik menurut pandangan atau ukuran Islam.
  2. Akhlak Madzmumah Akhlak madzmumah (akhlak tercela) atau disebut pula akhlak sayyi’ah (akhlak yang jelek). Perbuatan yang termasuk akhlak madzmumah antara lain adalah kufur, murtad, fasiq, riya’, takabbur, mengadu domba, dengki, iri, kikir, dendam, khianat, memutus silaturrahmi, Durhaka terhadap orang tua, putus asa dan segala perbuatan tercela menurut pandangan Islam.10 Sedangkan pembagian akhlak berdasarkan objeknya dibedakan menjadi dua yaitu: a. Akhlak kepada sang Khalik. b. Akhlak kepada makhluk yang terbagi menjadi, yaitu akhlak terhadap Rasulullah, akhlak terhadap keluarga, akhlak terhadap sesama.

 

SUMBER AKHLAK

Sumber akhlak adalah wahyu (al-Qur’an dan al-Hadits). Sebagai sumber akhlak wahyu menjelaskan bagaimana berbuat baik. al-Qur’an bukanlah hasil renungan manusia, melainkan firman Allah SWT yang Maha pandai dam Maha bijaksana. Oleh sebab itu, setiap muslim berkeyakinan bahwa isi al-Qur’an tidak dapat dibuat dan ditandingi oleh bikinan manusia. Sumber akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan, ketetapan dan tingkah laku Rasulullah SAW.

Dasar akhlak yang dijelaskan dalam al-Qur’an yaitu:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا

Artinya :”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S.al-Ahzab : 21)

Dasar akhlak dari hadits yang secara eksplisit menyinggung akhlak tersebut yaitu sabda Nabi:

اِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقَ

Artinya : “Bahwasanya aku (Rasulullah) diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak”.

Jadi telah jelas bahwa al-Qur’an dan hadits adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive