Wednesday, December 29, 2021

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENCAP DENGAN METODE DEMONSTRASI

 

2.1 Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini

            Anak usia dini tumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan tersebut berhasil distimulus dengan baik maka akan mencapai tahap perkembangan yang optimal. Bimbingan dan pengarahan dari pendidik memiliki peran penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

2.1.1 Pengertian Motorik Halus

Sujiono dkk. (2009: 1.14) berpendapat bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.

 

2.1.2 Tahap-tahap Perkembangan Motorik Halus

            Fiits dan Postner (dalam Sumantri 2005: 101) menyatakan bahwa proses perkembangan belajar motorik anak usia dini terjadi dalam tiga tahap yaitu:

1.         Tahap Verbal Kogntif

Tahap ini merupakan tahap awal dalam belajar gerak, tahap ini disebut fase kognitif karena perkembangan yang menonjol terjadi pada diri anak adalah menjadi tau tentang gerakan yan dipelajari. Sedangkan penguasaan geraknya sendiri masih belum baik karena masih dalam taraf mencoba-coba gerakan. Pada tahap kognitif, proses belajar gerak diawali dengan aktif berpikir tentang gerakan yang dipelajari.

2.         Tahap Asosiatif

Tahap ini disebut juga tahap menengah. Tahap ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana anak sudah mampu melakukan gerakan-gerakan dalam bentuk rangkaian yang tidak tersendat-sendat pelaksanaannya. Pada tahap ini anak usia dini sedang memasuki masa pemahaman dari gerakan-gerakan yang sedang dipelajari.

3.         Tahap Otomatis

Pada tahap ini dikatakan sebagai fase akhir dalam belajar gerak. Tahap ini ditandai dengan tingkat penguasaan gerakan dimana anak mampu melakukan gerakan keterampilan secara otomatis. Tahap ini dikatakan sebagai tahap otonom karena anak mampu melakukan gerakan keterampilan tanpa terpengaruh walaupun pada saat melakukan gerakan itu anak harus memperhatikan hal-hal lain selai gerakan yang dilakukan. Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan gerakan dengan benar dan baik.

 

2.1.3 Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik Halus

            Saputra dan Rudyanto (2005: 114) menyatakan bahwa prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya. Perkembangan motorik sangan dipengaruhi oleh gizi, status kesehatan, dan perlakuan motorik yang sesuai dengan masa perkembangannya. B.E.F Mountolalu sebagaimana dinyatakan dalam Saputra dan Rudyanto (2005: 114) berpendapat bahwa terdapat lima prinsip utama perkembangan motorik yaitu:

1.      Kematangan

2.      Urutan

3.      Motivasi

4.      Pengalaman

5.      Praktek

 

2.1.4        Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik Halus

A.                Tujuan Perkembangan Motorik Halus

Sumantri (2005: 145) berpendapat bahwa aktivitas pengembangan keterampilan motorik halus anak usia TK bertujuan untuk melatihkan kemampuan koordinasi motorik anak. Koordinasi antara tangan dan mata dapat dikembangkan melalui kegiatan permainan membentuk atau memanipulasi dari tanah liat/ lilin/ adonan, memalu, menggambar, mewarnai, menempel dan menggunting, memotong merangkai benda dengan benda (meronce) ataupun menganyam.

 

B.                 Fungsi Perkembangan Motorik Halus

Suyanto (2005: 51) menyatakan bahwa motorik halus berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai, mengancingkan baju, menali sepatu dan menggunting. Berbagai kegiatan pembelajaran seperti melipat, mengelem, menggunting kertas melatih motorik halus pada anak. Demikian pula kegiatan mencap yang berupaya mengembangkan otot-otot halus pada jari tangan. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk melatih jari anak agar bisa memegang pensil dan belajar menulis kelak.

2.2 Pengertian Mencap

Mencap adalah suatu kegiatan dimana anak berkreasi menggunakan media seperti stempel. Dalam kegiatan mencap ini,anak akan berkreativitas dengan menggunakan bahan-bahan seperti belimbing, tangkai pisang, wortel, pensil, spons, botol dengan media cat air. Kegiatan mencap bertujuan untuk :

a.              Mengembangkan ekspresi melalui media gambar

b.             Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan

c.              Memupuk perasaan keindahan

d.             Melatih ketelitian dan kerapihan

 

2.2 Pengertian Mencap

Mencap adalah suatu kegiatan dimana anak berkreasi menggunakan media seperti stempel. Dalam kegiatan mencap ini,anak akan berkreativitas dengan menggunakan bahan-bahan seperti belimbing, tangkai pisang, wortel, pensil, spons, botol dengan media cat air. Kegiatan mencap bertujuan untuk :

a.              Mengembangkan ekspresi melalui media gambar

b.             Memupuk perasaan terhadap gerakan tangan

c.              Memupuk perasaan keindahan

d.             Melatih ketelitian dan kerapihan

2.2.1 Kegiatan Mencap dengan Jari

Dalam kamus bahasa Indonesia (Santoso, 2008: 106) mencap berasal dari kata dasar cap yang artinya adalah alat untuk membubuhkan stempel dan sebagainya. Menurut Sumantri (2005: 54) mencap adalah satu kegiatan dalam seni rupa untuk memperbanyak gambar dengan alat, acuan, atau klise dengan cara menggores atau menempelkan alat pada media.

Berdasarkan pengertian mencap diatas maka mencap dengan jari adalah kegiatan yang dilakukan dengan membubuhkan tanda jari pada media yang ditentukan. Melalui kegiatan mencap dengan jari anak diminta untuk dapat menggerakan jari dengan menempelkannya pada tinta, dan menempelkan pada media yang disediakan.

 

2.3 Pengertian Media Cat Air

Cat air atau populer dengan sebutanaquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen denganpelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan. Cat air seringkali dipandang sebagai media lukis anak-anak.

 

2.4 Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Menurut Syaiful BahriDjamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Metode demonstrasi merupakan suatu sumber metode mengajar dimana seorang guru, orang luar atau manusia sumber yang sengaja diminta atau anak menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana membuat peta timbul, bagaimana cara menggunakan kamera dengan hasil yang baik dan sebagainya.

 

2.4.1. Manfaat Metode demonstrasi

Menurut (Muis, 2010) tentang manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum adalah :

a.     Perhatian anak dapat lebih dipusatkan

b.     Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelahari.

c.     Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak.

2.4.2 Langkah-langkah Metode Demonstrasi

            Secara umum, persiapan yang perlu dilakukan guru dalam merancang kegiatan demonstrasi adalah dimulai dari menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi yaitu memberikan pengelaman melalui penglihatan dan pendengaran, menetapkan bentuk demonstrasi yang dipilih yaitu menjelaskan bentuk demonstrasi contohnya melalui kegiatan mencap atau dengan cara yang lain, menetapkan bahan dan alat yang diperlukan oleh guru dan anak, menetapkan langkah kegiatan demonstrasi langkah-langkah ini bersifat fleksibel tergantung jenis kegiatan, terakhir menetapkan penilaian kegiatan demonstrasi (Suryani, 2010)

 

2.4.3 Tujuan Metode Demonstrasi

Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas. Metode demonstrasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekekurangan diantaranya :

1.    Kelebihan Metode Demonstrasi

a.    Perhatian anak dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian anak pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainya.

b.    Dapat membimbing anak ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

c.    Ekonmis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.

d.   Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena anak mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

e.    Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

f.     Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

 

2.    Kekurangan Metode Demonstrasi

a.    Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.

b.    Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.

c.    Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan leh peserta didik.

d.   Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas.

e.    Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.

f.     Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.

g.    Agar demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketekitian dan kesabaran.

 

2.4.4 Fungsi Metode Demonstrasi

Disamping manfaat metode demonstrasi juga memiliki fungsi, yaitu sebagai berikut (Suryani, 2010) :

a.       Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada anak. Bagi anak, meliat langsung bagaimana sesuatu peristiwa terjadi akan lebih menarik, merangsang perhatian dan lebih menantang dari pada hanya mendengar peristiwa guru.

b.      Membantu meningkatkan daya pikir anak usia dini terutama daya pikir anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat, berpikir kovergen dan berpikir evaluatif, pengembangan daya pikir yang dimulai sejak usia dini akan sangat membantu anak dalam memperoleh pengalaman belajar dibidang sains dan sosial.

 

No comments:

Post a Comment

Deskripsi Tinta Printer

 Deskripsi Umum Tinta Printer Tinta printer adalah cairan berwarna (atau hitam) yang digunakan dalam printer untuk membuat gambar atau teks ...

Blog Archive