Wednesday, March 6, 2019

Keteraturan Sosial sebagai Hasil Interaksi Sosial


      Ketenteraman tersebut dapat terjadi apabila hubungan-hubungan sosial di antara anggota masyarakat dan sistem kemasyarakatan berlangsung secara teratur sesuai nilai dan norma yang berlaku. Dengan demikian kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Ada beberapa unsur keteraturan sosial, yakni tertib sosial, order, keajekan, dan pola.

1. Tertib Sosial
            Tertib sosial adalah gambaran tentang kondisi kehidupan suatu masyarakat yang teratur, dinamis, dan aman sebagai akibat adanya hubungan yang selaras antara tindakan, norma dan nilai sosial dalam interaksi sosial.
            Kehidupan suatu masyarakat yang tertib ditandai oleh beberapa hal, antara lain
a.       individu atau kelompok bertindak sesuai norma dan nilai yang berlaku;
b.      adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung;
c.       adanya sistem norma dan nilai sosial yang diakui dan dijujung tinggi oleh anggota masyarakat;
d.      Adanya kerja sama yang harmonis dan menyenangkan.
2. Order
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, order diartikan sebagai perintah atau pesanan untuk melakukan sesuatu. Dalam sosiologi, order adalah sistem norma dan nilai-nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
            Contoh order antara lain :
a.       perintah untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan selokan, membersihkan halaman, dan bersih desa.
b.      Perintah untuk bergotong royong seperti membangun jembatan, mendirikan bangunan SD dan memperbaiki jalan.
Order atau perintah muncul sebagai hasil perkembangan keteraturan sosial. Oleh karena itu, order sebagai bagian dari sistem nilai dan norma sosial turut mengatur tindakan setiap individu atau kelompok masyarakat tertentu dalam interaksi sosial.
3. Keajekan
            Keajekan adalah gambaran suatu kondisi keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, norma, dan nilai dalm interaksi sosial.
Contoh Keajekan, antara lain sebagai berikut.

a.       Setiap pagi para siswa pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam, mengikuti pelajaran, dan kegiatan lain di sekolah.
b.      Seorang polisi lalu lintas, berdiri di pinggir jalan  untuk mengatur kendaraan.
c.       Ayah pergi ke kantor untuk bekerja demi kesejahteraan leluarga.
Kegiatan para siswa, orang tua dan pekerja dalam contoh tersebut telah bersifat tetap menurut ketentuan atau aturan yang telah ditetapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Pola
            Pola dalam sosiologi berarti gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial.
Contoh pola, antara lain
a.       seorang siswa harus menghormati gurunya;
b.      seorang anak harus berbakti pada orang tuanya.

Terbentuknya pola dalam interaksi sosial tersebut melalui proses cukup lama dan berulang-ulang. Akhirnya, muncul menjadi model yang tetap untuk dicontoh dan ditiru oleh anggota masyarakat. Oleh karenanya, pola sistem norma pada masyarakat tertentu akan berbeda dengan pola sistem norma masyarakat lainnya. 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive