Kinesilogi berasal dari kata
Kinesis - logos. Kinesis adalah gerak, logos adalah ilmu. Kinesiologi merupakan
suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman.
Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik
(teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi (tenaga) yang
efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar
dari cedera dalam melakukan gerakan (aman). Misalnya seorang pemain bola basket
dalam memasukkan bola ke ring basket dengan pola-pola gerak(teknik) yang
menggunakan energi seminim mungkin (efesien) dengan hasil bola masuk ke ring
basket (efektif), serta selama melakukan pola-pola gerak tidak terjadi cedera
(aman). Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan
dengan analisis tulang dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari
gerakan manusia, dan asas- asas hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan
manusia (mekanika). Pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan
mekanika) dapat memberi jawaban yang tepat bagaimana gerak yang efesien,
efektif dan aman (teknik yang baik), mangapa teknik ini terjadi, dan seberapa
tingkat kejadiaannya. Seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang tak pernah berdiri
sendiri. Kinesiologi ini untuk mempelajarinya dibutuhkan bantuan ilmu-ilmu
lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi adalah gabungan antara ilmu anatomi,
fisiologi dan mekanika.
Dari uraian di
atas dapat disuimpulkan bahwan kinesiology adalah ilmu yang mempelajari gerak
yang efesien, efektif dan aman didekati dari analisis rangka, otot dan hukum
mekanika. Geak terjadi disebabkan karena beberapa factor diantaranya; 1) Faktor
internal yaitu titik perkenaan gaya pada obyek sehubungan dengan titik
berat obyek dan tahan disekitar lintasan gerak dan 2) Faktor eksternal yaitu
gesekan, tahan udara dan tahan air. Sebagai dasar terjadinya gerak, gaya
dapat menghasilkan gerak, menghentikan gerak dan menghambat gerak.
Gaya bekerja
didasarkan pada; 1) Gaya internal adalah gaya yang di hasilkanoleh badan yang
dikenakan pada benda atau badan lainnya (misalnya: gaya otot), dan 2) Gaya
eksternal adalah gaya dari luar badan (gaya berat atau gaya gravitasi, gesekan,
tahan udara dan air). Sedangkan gaya sangat menentukan objek yang didasarkan berdasarka;
1) besarnya gaya, 2) titik perkenaan gaya yang tepat pada obyek dan 3) Arah
gaya. Kualitas gerak seseorang ditentukan oleh tingkat keseimbangan. Keseimbangan
merupakan; (1) Titik berat tubuh disebut titik
keseimbangan. Obyek tidak berubah (diam) Pada sikap berdiri normal manusia
dewasa umumnya, titik berat terletak setinggi veterbrae saktalis ketiga atau
setinggi oss sacrum sebelah atas. Seorang wanita agak lebih rendah sedikit
karena panggul dan paha relatif lebih berat dan tungkai lebih pendek, 2)
Stabilitas adalah tingkat keseimbangan.
Ruang lingkup
ilmu kinesiologi pada hakikatnya hampir sama dengan model pendidikan gerak
dalam orientasi nilainya, tetapi menggunakan kegiatan gerak untuk mempelajari
dasar-dasar disiplin gerak manusia (misalnya fisiologi latihan, biomekanika,
dan kinesiologi). Karena itu, model inipun disebut juga sebagai pendidikan
disiplin keilmuan olahraga. Penekanan pembelajaran model ini adalah pada
pengembangan keterampilan memecahkan masalah, khususnya dengan menggunakan kombinasi
antara pembelajaran konsep dan prakteknya di lapangan. Tujuan utamanya adalah
menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman kognitif tentang bagaimana dan mengapa
suatu keterampilan gerak berlangsung demikian. Model ini didasari dua
pendekatan yang khas dalam studi kinesiologi, yaitu pendekatan pertama, isi
atau materi diatur dalam sebuah unit-unit kegiatan, dan konsep-konsep disiplin
utama diintegrasikan dengan pengajaran keterampilan; pendekatan kedua,
unit-unit kegiatan diatur di sekitar konsep-konsep khusus yang menjadi
prioritas di atas pengajaran keterampilan.
Dalam wilayah
ini anak akan berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan daya (force),
menyerap tenaga, mengatur keseimbangan, mengatur jarak, kecepatan, serta aliran
gerak.
Praktek dalam
kinesiologi adalah gerakan penilaian, kinerja, dan fungsi; dan rehabilitasi,
pencegahan, dan manajemen gangguan untuk memelihara, merehabilitasi, dan
meningkatkan gerakan, kinerja, dan fungsi di bidang olahraga, rekreasi,
bekerja, olahraga, dan kegiatan umum kehidupan sehari-hari.
2.
Hukum Gerak dalam PJOK
a. Konsep Hukum Gerak Newton
Gerak adalah proses perubahan
tempat atau posisi dari suatu obyek ditinjau dari titik pandang tertentu. Hukum
gerak dalam olahraga dikenal dengan hukum Newton. Hukum Newton terdiri dari 3
yang disebut dengan hokum Newton I, II, III tentang Gerak dan Penerapannya.
Hukum Newton Pertama
Hukum
Pertama Newton tentang
gerak sering pula disebut hukum kelembaman, kelembaman adalah sifat dasar dari
sebuah benda. Yaitu benda akan mempertahankan kedaannya. Hukum pertama Newton
berbunyi” sebuah benda yang diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus
beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan selama tidak ada resultan gaya
yang bekerja padanya” atau bisa juga kalimatnya dibalik menjadi “ selama
resultan gaya yang bekerja pada sebuah partikel sama dengan nol maka benda diam
akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan tetap akan bergerak dengan
kecepatan tetap” atau jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja
pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan.
· Sebuah
benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak nol
bekerja padanya.
Sebuah benda yang sedang bergerak,
tidak akan berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol
bekerja padanya.
Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia
yang sudah pernah dideskripsikan oleh Galileo. Dalam bukunya Newton memberikan
penghargaan pada Galileo untuk hukum ini. Aristoteles berpendapat bahwa setiap
benda memilik tempat asal di alam semesta: benda berat seperti batu akan berada
di atas tanah dan benda ringan seperti asap berada di langit. Bintang-bintang
akan tetap berada di surga. Ia mengira bahwa sebuah benda sedang berada pada kondisi
alamiahnya jika tidak bergerak, dan untuk satu benda bergerak pada garis lurus
dengan kecepatan konstan diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus
mendorongnya, kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi Galileo
menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut
(percepatan), tapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya. Sama
dengan hukum pertama Newton : Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan, maka
benda berada pada kecepatan konstan. Contoh nyata untuk konsep hukum kelembaman
dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan kamu sedang naik kendaraan(mobil) yang bergerak atau
melaju cepat tiba-tiba di rem mendadak. Apa yang terjadi dengan badan kamu?
Pasti badan kamu akan terdorong kedepan. Atau contoh kedua ketika kamu sedang
naik angkutan kota dengan laju tetap tiba-tiba angkutan kota digas atau
kecepatnnya ditambah maka badan kamu akan terdorong ke belakang. Dari contoh
pertama dan kedua memperlihatkan bahwa benda dalam hal ini cenderung akan mempertahankan
keaadaannya. Jadi yang sedang bergerak akan tetap bergerak atau yang diam akan
tetap diam bila tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya.
Hukum pertama
Newton menyatakan keadaan keseimbangan sebuah partikel yaitu sebagai prasarat
sebuah partikel berada dalam keadaan keseimbangan, yaitu sebuah partikel
dikatakan seimbang bila ΣF = 0. Blogger disini menyebutnya sebagai partikel
sebab kalau untuk benda ada syarat tersendiri yang akan dibahas terpisah dalam
posting keseimbangan benda
Hukum Newton Kedua
Hukum ke-2 Newton tentang gerak sebagai dasar untuk mempelajari dinamika
gerak lurus yaitu, ilmu yang mempelajari gerak dengan memperhitungkan
penyebabnya. Sebelum dinamika gerak lurus adalah Kinematika gerak lurus yaitu
yaitu: ilmu yang mempelajari gerak tanpa memperhitungkan penyebabnya. Hukum
ke-2 Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan yang diberikan oleh
resultan gaya yang bekerja pada sauatu benda adalah sebanding dengan resultan
gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda.
Satuan untuk gaya adalah kgm/s2 atau diganti
dengan nama Newton seperti yang sudah dibahas dalam posting hukum pertama
Newton. Satuan Newton “N” harus ditulis dengan huruf kapital karena Newton
menunjukan nama orang. Untuk contoh konsep percepatan dan gaya misalnya pada
saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun,
maka sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya gerak kamu yang
memakai sepatu roda mengalami penambahan kecepatan.
Gaya yang
mengakibatkan benda jatuh di permukaan bumi atau sifat benda yang akan bergerak
menuju kepermukaan bumi adalah gaya berat. Gaya berat adalah massa benda kali
percepatan grafitasi
persamaan:
W = m.a
Keterangan:
W = weight
m = massa
a=
percepatan grafitasi bumi
Hukum Newton Ketiga
Hukum Newton ke-3 tentang gerak
mengatakan bahwa: Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka
benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan
arah berlawanan. Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini memperlihatkan bahwa gaya
ini akan ada bila ada dua benda yang saling berinteraksi. Pada hukum ke-3 Newton ini gaya-gaya selalu
berpasangan. Jika benda P mengerjakan gaya pada benda Q, maka benda Q akan
mengerjakangaya pula pada benda P. Yang besarnya sama tapi arah berlawanan.
Hukum Newton
ke-3 tentang gerak ini dinamakan juga dengan hukum aksi-reaksi.
Faksi = Freaksi
Penjelasannya
adalah bila benda P mengerjakan gaya pada benda Q dinamakan sebagai gaya
aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada benda P dinamakan
dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi arah
berlawanan.
Konsep fisika
dari aksi reaksi adalah sebagai berikut:
Pasangan
aksi reaksi ada bila dua benda berinteraksi
Aksi
reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda
Aksi reaksi sama besar tetapi
berlawanan arah
contoh
pasangan gaya aksi reaksi adalah:
seorang
anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak tersebut
mendorong tembok (Faksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan besar
gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi) sehingga anak tersebut
terdorong ke belakang.
Saat
palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung paku (Faksi)
maka paku akan memberikan gaya pada palu (Freaksi)
Ketika kaki atlit renang menolak
dinding tembok kolam renang (Faksi) maka tembok kolam renang kan
mengerjakan gaya pada kaki perenang (Freaksi) sehingga perenang
terdorong ke depan
Terdapat
kesalahan pemahaman diantara para siswa dalam mempelajari aksi reaksi diantaranya.
Pasangan gaya berat dan gaya normal sering dikatakan sebagai aksi reaksi.
Kenyataannya berdasarkan konsep bahwa gaya berat dengan gaya normal bukan
bekerja pada dua benda yang berbeda tapi bekerja pada satu benda yang sama jadi
pasangan gaya berat dan gaya normal bukan aksi reaksi. Yang merupakan
pasanganaksi -reaksi untuk sebuah benda yang di letakkan di atas meja adalah
gaya berat atau gaya grafitasi benda yang ditarik bumi sebagai aksi maka benda
pun akan menarik bumi sebagai gaya reaksi.
Gaya Normal (N) adalah gaya
kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus dengan bidang sentuh jika dua benda
bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di letakkan di atas meja maka permukaan
meja akan mengerjakan gaya pada kotak. Contoh lain jalan akan memberikan gaya
pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan. Pasangan gaya tarik gravitasi
antar planet dan matahari juga termasuk pasangan gaya aksi reaksi.
b. Penerapan Hukum-Hukum
Newton tentang gerak dalam Kehidupan
Hukum-hukum Newton tentang
gerak dapat menjelaskan beberapa peristiwa gerak dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, alasan mengapa pengendara mobil dianjurkan untuk menggunakan
sabuk pengaman. Menurut Hukum I Newton suatu benda akan cenderung
mempertahankan kedudukannya. Jika benda diam, cenderung tetap diam, dan jika
benda bergerak cenderung terus bergerak. Ketika naik mobil ada dua kemungkinan
yang terjadi, yaitu mobil diam tiba-tiba bergerak dan ketika melaju kencang
tiba-tiba mobil direm mendadak. Pada kemungkinan pertama (mobil diam tiba-tiba
bergerak), tidak terlalu berbahaya karena tubuh akan tertahan oleh jok mobil,
tetapi pada kemungkinan kedua (mobil tiba-tiba di rem) sangat berbahaya karena
tubuh akan cenderung bergerak dan jika tidak menggunakan sabuk pengaman tubuh
bisa terhenyak pada dashboard mobil. Seseorang akan mengalami gaya tekan
dasboard mobil sebesar 10 kali berat badannya jika dihentikan mendadak pada
kelajuan 70 km/jam.
Dengan
menggunakan sabuk pengaman kecelakaan semacam itu dapat diminimalisiasi.
Mobil-mobil terbaru selain dilengkapi sabuk pengaman, juga ditambah dengan
balon udara yang akan menggembung jika terjadi tabrakan. Sabuk Pengaman Mengapa
mobil perlu terus-menerus diinjak pedal gasnya agar kelajuan sepeda motor
konstan? Selain gaya dorong mesin, mobil juga mengalami gaya-gaya gesekan baik
dari mesin maupun udara. Menurut Hukum I Newton, agar benda bergerak dengan
kelajuan konstan, resultan gaya harus sama dengan nol. Karena itu gaya gesekan
ini harus diimbangi Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum
Newton dalam Gerak 6 - 7 dengan gaya tarik/dorong mesin sepeda motor dengan
cara digas. Ketika mobil bergerak dengan kelajuan konstan, gaya dorong mesin
sama dengan gaya gesek.
No comments:
Post a Comment