BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam pola
dasar pembangunan Nasional negara kita telah dinyatakan bahwa pembangunan
Nasional pada hakikatnya adalah Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia. Hal ini juga tertuang dalam pembukaan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 pada alinea keempat. “…..Kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,….”
Dari pernyataan ini kita dapat
mengetahui bahwa di dalam pembangunan yang tengah digalakkan pemerintah kita
dewasa ini terkandung dua makna yang sangat penting.
Makna pertama berkaitan dengan peran
masyarakat Indonesia sebagai subjek pembangunan, artinya pelaksana yang
melaksanakan pembangunan itu secara bertanggung jawab. Sebagai subjek pembangunan,
masyarakat Indonesia harus memiliki kemampuan yang dapat diandalkan demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional baik itu tujuan jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
|
Sementara makna yang
kedua bahwa masyarakat itu menjadi objek pembangunan yang tengah dilaksanakan
dewasa ini, artinya masyarakat itu merupakan orang yang menikmati atau
merasakan hasil-hasil pembangunan. Sebagai objek pembangunan setiap masyarakat
Indonesia harus menikmati hasil pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah
secara adil dan merata dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia
dari Sabang sampai Merauke.
Kita telah mengetahui bahwa di dalam
pembangunan, masyarakat itu menjadi atau merupakan subjek sekaligus objek
pembangunan tersebut.
Masyarakat sebagai objek pembangunan
yang menikmati hasil-hasil pembangunan tidak akan dapat atau tidak akan
berhasil merasakan hasil pembangunan tersebut apabila tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik sebagai subjek pelaksana pembangunan itu.
Dengan kata lain, masyarakat akan
dapat merasakan hasil pembangunan itu bilamana dapat melaksanakan fungsinya. Sebagai subjek pelaksana yang baik di
dalam pembangunan tersebut. Di dalam melaksanakan pembangunan nasional kita
tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang melimpah seperti yang dimiliki
negara kita.
Keberhasilan itu ternyata perlu pula
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bahkan tidak sedikit kita
temui suatu negara dengan sumber daya alamnya yang minim mampu melaksanakan
pemnbangunan dengan berhasil. Singapura yang luas wilayah lebih kecil dari
Pulau Jawa tetapi mempunyai pendapatan per kapita lebih tinggi dibandingkan
Indonesia. Brunei Darussalam yang wilayahnya hanya sebagian kecil dari Pulau
Kalimantan tetapi tercatat sebagai negara terkaya di dunia.
Hal ini tidak lain karena
pembangunannya didukung oleh faktor sumber daya manusia yang berkualitas, yang
menjadi tenaga kerja berkualitas melaksanakan pembangunan.
Pada uraian di atas ini baru saja
kita bicarakan soal sumber daya manusia, khususnya yang menyangkut sumber daya
manusia yang berkualitas.
Seperti sudah disinggung juga dalam
uraian di atas itu, bahwa sumber daya manusia yang berkualitas tergantung
kepada pendidikan, sektor pendidikan mempunyai peranan penting.
Pendidikan
pada hakekatnya adalah perubahan pribadi manusia yang meliputi pengetahuan,
sikap dan perilaku. Pendidikan secara langsung berkaitan dengan nilai.
Pendidikan harus terlebih dahulu menentukan nilai mana yang akan dianut sebelum
menentukan kegiatannya. Hal ini berarti bahwa nilai terletak dalam tujuan.
Nilai-nilai pendidikan terletak di dalam rumusan dan uraian tentang tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan dari suatu masyarakat pada hakikatnya merupakan
perwujudan dari cita-cita ideal suatu masyarakat tersebut.
Di Indonesia, pendidikan yang baik
merupakan persyaratan mutlak bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional dan
perjuangan bangsa. Proses pembangunan akan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber
daya manusia yang berkualitas akan tercipta apabila melalui proses pendidikan
yang berkualitas yang tepat sasaran.
Olahraga atau pendidikan jasmani
merupakan salah satu dari kebutuhan manusia yang menuntut kodratnya bersumber
atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, yang hakekatnya merupakan salah satu aspek
dan unsur penting dalam tercapainya pembangunan dan terwujudnya manusia
Indonesia yang berkualitas.
Pendidikan
Jasmani merupakan salah satu aspek atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan
dan mewujudkan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas dan bermental
tinggi. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
secara keseluruhan yang memberi kontribusi kepada perkembangan individu melalui
media alamiah yaitu aktivitas fisik dan gerak termasuk olahraga. Tujuan
pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan individu secara keseluruhan,
maksudnya bukan hanya mengembangkan aspek jasmani, namun juga mengembangkan
aspek mental, intelektual, sosial, serta moral, spiritual dan estetika.
Proses pembelajaran
pendidikan jasmani wajib diikuti oleh semua siswa/siswi dari tingkat taman
kanak-kanak sampai dengan tingkat sekolah menengah umum. Pendidikan jasmani
juga dapat dikatakan sabagai proses belajar gerak dan belajar melalui aktifitas
gerak. Artinya bahwa pendidikan jasmani dituangkan dalam bentuk aktifitas fisik
baik itu permainan ataupun olahraga.
Dengan sering mengikuti
aktifitas diharapkan siswa mampu belajar dan mengembangkan semua aspek yang
terdapat dalam dirinya. Tujuan ideal dari program pendidikan jasmani itu
bersifat menyeluruh, sebab bukan hanya mencangkup aspek fisik saja tetapi
meliputi aspek lainnya yang mencakup aspek intelektual, emosional, sosial, dan
moral. Dengan memperhatikan pengertian serta tujuan pendidikan jasmani yang
hendak dicapai, maka melihat fungsi dan faedahnya pendidikan jasmani memiliki
banyak manfaat bagi perkembangan kemampuan siswa, diantaranya siswa menjadi
seorang anak yang percaya diri, disiplin, sehat dan bugar.
Beranjak
dari permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk membuat makalah dengan
judul “Pengaruh Pendidikan Jasmani terhadapa Keseimbangan mental”.
Karena
penulis beranggapan bahwa dengan mental yang baik pembangunan akan terwujud
pula dengan baik. Pembangunan nasional akan berjalan baik jika setiap warga
negara sebagai penopang/pilar pembangunan serta sebagai subjek sekaligus objek
pembangunan memiliki mental yang baik.
B. Rumusan Masalah
Dengan acuan pada uraian latar
belakang di atas sebagai permasalahan pokok pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
Sampai sejauh mana
pengaruh olahraga terhadap keseimbangan mental.
C. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang
diungkapkan pada makalah ini, tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memberikan informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam melaksanakan pembangunan nasional melalui pendidikan
jasmani.
2.
Untuk mengetahui sejauh mana peranan olahraga atau
pendidikan jasmani terhadap keseimbangan mental dalam upaya ikut serta dalam
pembanguan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan secara langsung
berkaitan dengan nilai. Pendidikan harus terlebih dahulu menentukan nilai mana
yang akan dianut sebelum menentukan kegiatannya. Hal ini berarti bahwa nilai
terletak dalam tujuan. Nilai-nilai pendidikan terletak di dalam rumusan dan
uraian tentang tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dari suatu masyarakat pada
hakikatnya merupakan perwujudan dari cita-cita ideal suatu masyarakat tersebut.
Nilai-nilai ideal tersebut akan
dimanifestasikan dalam perilaku kehidupan setiap warga dari masyarakat.
Perilaku setiap orang dari suatu masyarakat merupakan gambaran atau cerminan
dari nilai-nilai ideal tersebut yang telah menyatu dalam setiap diri pribadi
seseorang sebagai suatu hasil proses pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional pada
hakikatnya merupakan perwujudan cita-cita ideal bangsa Indonesia. Yang tidak
lain adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai
dasar negara yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan bernegara dan berbangsa
bagi seluruh bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan bagian dari kehidupan
manusia, dengan sendirinya harus menjadi dasar dari pelaksanaan pendidikan
secara nasional di Indonesia.
Tujuan pendidikan nasional yaitu
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat
kebangsaan, cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan yang
bertanggung jawab sebagai masyarakat Pancasila.
|
Pendidikan
jasmani adalah suatu poses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, melalui berbagai
kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh penigkatan kemampuan, keterampilan
jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pertumbuhan watak.
Pendidikan jasmani
termasuk bagian yang integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.proses
pembelajaran pendidikan jasmani wajib diikuti oleh semua siswa/siswi dari
tingkat taman kanak-kanak sampai dengan tingkat sekolah menengah umum.
Pendidikan jasmani juga dapat dikatakan sabagai proses belajar gerak dan
belajar melalui aktifitas gerak. Artinya bahwa pendidikan jasmani dituangkan
dalam bentuk aktifitas fisik baik itu permainan ataupun olahraga.
Dengan
sering mengikuti aktifitas diharapkan siswa mampu belajar dan mengembangkan
semua aspek yang terdapat dalam dirinya. Tujuan ideal dari program pendidikan
jasmani itu bersifat menyeluruh, sebab bukan hanya mencangkup aspek fisik saja
tetapi meliputi aspek lainnya yang mencakup aspek intelektual, emosional,
sosial, dan moral. Dengan memperhatikan pengertian serta tujuan pendidikan
jasmani yang hendak dicapai, maka melihat fungsi dan faedahnya pendidikan
jasmani memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kemampuan siswa, diantaranya
siswa menjadi seorang anak yang percaya diri, disiplin, sehat dan bugar.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan jasmani, guru pendidikan
jasmani memegang peranan yang sangat penting, karena di tangan gurulah sukses
tidaknya suatu proses pembelajaran serta sukses tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan yang sudah direncanakan. Tujuan belajar pada dasarnya adalah
mendorong siswa agar belajar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, oleh
karena itu seluruh aktifitas yang berlangsung dalam proses belajar mengajar
semuanya dipusatkan untuk memacu siswa untuk belajar. Pengajaran disebut sukses
apabila mampu membangkitkan proses belajar, belajar itu akan berlangsung lancar
dalam lingkungan yang tertib, yang dapat memberikan rasa aman dan kesempatan
bagi setiap siswa untuk merasa mampu atau berkompeten dalam melaksanakan tugas
ajar.
B. Hubungan Pendidikan Jasmani dengan
Keseimbangan Mental
Sebelum menguraikan tentang hubungan
pendidikan jasmani dengan keseimbangan mental, terlebih dahulu perlu diketahui
apa yang dimaksud dengan kesiembangan mental itu.
Yang dimaksud dengan keseimbangan
mental adalah keseimbangan jiwa atau keseimbangan rohani. Jadi seseorang dapat
dikatakan memiliki keseimbangan mental yang baik apabila pada diri orang itu
tidak terdapat hal-hal yang berat sebelah. Hal ini tercermin dalam kemampuan
seseorang dalam mengendalikan atau menjaga kestabilan emosi ketika berhadapan
dengan suatu kejadian dalam kehidupannya. Ketidakstabilan emosi seseorang akan
menyebabkan dirinya akan mudah marah, tersinggung dan akan melakukan tindakan
yang negatif sebagai respon terhadap keadaan yang melingkari dirinya.
Kestabilan emosi yang dimiliki seseorang akan menyebabkan dirinya akan mudah
menyikapi kondisi keadaan sekitarnya dengan respon yang positif.
Keadaan ini hanya dapat dicapai
apabila semua kegiatan atau kebutuhan dapat terpenuhi secara memuaskan.
Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, sehingga pranata sosial yang
mendukungnyapun beraneka ragam. Misalnya, manusia mempunyai kebutuhan untuk
berkembang biak atau mengembangkan keturunan. Oleh karena itu, manusia itu
membentuk pranata keluarga.
Manusia juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhannya, maka
lahirlah pranata agama. Kebutuhan manusia lainnnya misalnya di bidang
pendidikan, maka melahirkan pranata pendidikan. Kebutuhan manusia untuk
mendapatkan & mendistribusikan barang merupakan dasar lahirnya pranata
ekonomi. Kebutuhan di bidang politik akan melahirkan pranata politik. Oleh karena
itu semakin banyak kebutuhannya, maka semakin banyak pula pranata sosialnya.
Untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, setiap individu memiliki ketergantungan dengan individu lainnya.
Seorang individu akan melakukan hubungan dengan individu yang lain sehingga
terbentuklah suatu proses sosial budaya sebagai suatu bentuk interaksi sosial
antar individu. Bentuk-bentuk yang terjadi beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan dan kegiatan setiap individu dalam lingkungan masyarakat tempat ia
tinggal.
Bentuk-bentuk proses-proses sosial budaya
tersebut akan terbentuk menjadi sebuah pranata-pranata yang dengan sendiri akan
berkembang sejalan dengan proses sosial budaya yang dilakukan oleh anggota
masyarakat. Proses-proses ini tidak akan berhenti dan akan terus berkembang
sejalan dengan semakin berkembangnya kebudaaan manusia yang dipengaruhi oleh
ilmu pengetahuan, teknologi dan perubahan alam tempat individu itu tinggal. Akan tetapi untuk memenuhi semua
kebutuhan tersebut dibatasi oleh ketersediaan kemampuan seseorang maupun
dibatasi oleh keterbatasan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya
lainnya.
Kita semua menyadari bahwa
kebutuhan jasmaniah saja sudah sekian banyaknya, belum lagi kebutuhan-kebutuhan
yang lainnya. Kebutuhan
manusia sangat beraneka ragam, sehingga pranata sosial yang mendukungnyapun
beraneka ragam. Misalnya, manusia mempunyai kebutuhan untuk berkembang biak
atau mengembangkan keturunan.
Misalnya kita akan selalu tumbuh dan
berkembang yang juga diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan yang baru sehingga kita
dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut pemecahannya. Masalah tersebut
muncul dikarenakan semakin terbatasnya sumber daya alam yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu juga dengan semakin meningkatnya jumlah
populasi manusia yang mengakibatkan jumlah kebutuhan akan meningkat sedangkan
sumber daya alam tidak bertambah malah semakin berkurang seiring dengan
eksplorasi dan eksploitasi oleh manusia untuk memenuhi seluruh kebutuhannya.
Bila hal ini tidak dapat dipecahkan
akan timbul gangguan terhadap keseimbangan, akan tetapi bila seseorang
mempunyai kesadaran untuk menyesuaikan diri dengan keadaan akan mudah untuk
menanggulangi gangguan keseimbangan mental tersebut.
Keberhasilan untuk dapat
mempertahankan keseimbangan mental itu sangat bergantung kepada diri sendiri.
Sejauh mana kemampuan kita untuk menjaga keseimbangan itu sangat dipengaruhi
oleh pola hidup dan lingkungan sekitar. Keteraturan pola hidup dipengaruhi
tingkat dan kualitas pendidikan yang diperoleh selama menjalani masa pendidikan
baik dari pendidikan dasar, menengah, atas sampai perguruan tinggi. Pola
pendidikan yang tepat akan mengembangkan dan menciptakan keseimbangan mental
yang diharapkan. Pendidikan tidak hanya di dapat melalui pendidikan formal
saja, akan tetapi juga dapat diperoleh melalui pendidikan informal maupun non
formal. Dengan melalui seluruh aspek pendidikan tersebut diharapkan akan
tercipta kestabilan emosi yang menunjang keseimbangan mental dalam diri.
Oleh karena itu perlu juga adanya
kestabilan emosi yang tinggi yang harus dimiliki oleh setiap orang sehingga
tidak mudah tergoyahkan oleh keadaan yang selalu berubah-ubah itu. Jadi
jelasnya bahwa kestabilan emosi itu memegang peranan yang sangat penting dalam
memelihara keseimbangan mental.
Keseimbangan mental itu dapat
diusahakan dengan melalui peningkatan kestabilan emosi. Kestabilan emosi sangat
ditentukan oleh keadaan psikis seseorang dan sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan sekitarnya. Daya dukung lingkungan yang positif akan membangun dan
menjaga kestabilan emosi sedangkan daya dukung lingkungan yang negatif akan
berlaku sebaliknya.
Untuk hal ini dapat dilaksanakan
dengan jalan melalui kegiatan-kegiatan yang terarah. Berdasarkan uraian
tersebut di atas, sekarang bagaimanakah peranan pendidikan jasmani terhadap
kestabilan emosi.
Pendidikan jasmani dengan melalui
program kegiatannya sangat baik untuk dapat dimanfaatkan kegunaannya sebagai
sarana dalam memupuk kestabilan emosi dan keseimbangan mental.
Hal ini dapat disebabkan oleh karena
adanya kejadian yang sering terjadi di dalam kegiatan olahraga atau pendidikan
jasmani.
Kejadian-kejadian tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Keakraban guru-guru pendidikan jasmani dengan para siswanya
sehingga selalu adanya hubungan baik di lapangan, di kolam renang dan
sebagainya.
2.
Dalam suasana bebas dan terpimpin di tempat-tempat
melaksanakan kegiatan olah raga, segala kekurangan dapat segera diketahui.
3.
Suasana keakraban dalam kegiatan olahraga itu dapat
menyebabkan hubungan guru dengan para siswa akan dapat terjadi secara tidak
formal sehingga memudahkan bagi guru olahraga untuk mengadakan bimbingan ke
arah kepribadiannya secara lebih berdaya guna (efektif).
4.
Di tempat – tempat melakukan kegiatan olahraga tidak akan
ada atau kecil selisih antara emosi dengan tindakan kenyataan karena di
lapangan atau tempat-tempat melakukan kegiatan olahraga tidak ada tempat bagi
para siswa untuk sekedar hanya berfantasi saja disertai dengan tindakan yang
nyata.
Semua
kegiatan olahraga yang dilakukan dapat merupakan sebagai pelindung bagi
bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, yang disebabkan oleh emosinya yang
tertekan, misalnya saja kemarahan, ketakutan.
5.
Melalui program kegiatan olahraga pendidikan dapat
diberikan bekal terhadap kepercayaan diri bagi setiap anak
Apabila
kepercayaan terhadap kemampuan diri pada setiap anak telah tertanam dengan baik
dan tumbuh serta berkembang, lama kelamaan sifat ketergantungan kepada orang
lainpun akan berkurang.
Apalagi
dengan dimilikinya kemampuan jasmaniahnya seperti kekuatan, kecepatan,
kelentukan daya tahan koordinasi gerak dan sebagainya dapat menambah keberanian
sehingga berani pula untuk menghadapi hidup dengan segala tantangannya.
6.
Pada waktu melakukan pertandingan ataupun
perlombaan-perlombaan anak-anak akan lebh banyak dilatih untuk mengendalikan
emosi.
Sorakan-sorakan
penonton baik yang memberikan semangat maupun yang bersifat mengejek pada
lawan, atau tindakan-tindakan wasit yang kadang-kadang berat sebelah serta hal
–hal lain yang dapat memancing timbulnya kegelisahan, kemarahan merupakan
sesuatu sarana yang baik untuk melatih pengendalian emosi.
Dari
sinilah anak-anak dengan secara nyata mengadakan pemantapan terhadap dirinya.
Mereka
harus berhasil mengendalikan emosi, mereka harus selalu berusaha agar dapat
berpikir dengan jernih dan terarah daripada harus bertindak yang dikemudikan
oleh emosi saja.
Jadi
dalam hal ini terdapat juga suatu latihan untuk dapat menyesuaikan kemampuan
diri dengan situasi belajar selalu mau mengerti dan mau menerima keadaan yang
bagaimanapun. Hal ini merupakan kejadian-kejadian yang selalu dan banyak
dijumpai dalam pertandingan ataupun perlombaan olahraga yang kesemuanya itu
akan banyak mempengaruhi emosi. Jadi pendidikan mengenai pengendalian emosi
dalam berolahraga benar-benar akan dapat berjalan dengan lancar dan berdaya
guna.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan jasmani termasuk bagian
yang integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan.proses pembelajaran
pendidikan jasmani wajib diikuti oleh semua siswa/siswi dari tingkat taman kanak-kanak
sampai dengan tingkat sekolah menengah umum. Pendidikan jasmani juga dapat
dikatakan sabagai proses belajar gerak dan belajar melalui aktifitas gerak.
Artinya bahwa pendidikan jasmani dituangkan dalam bentuk aktifitas fisik baik
itu permainan ataupun olahraga.
Dengan
sering mengikuti aktifitas diharapkan siswa mampu belajar dan mengembangkan
semua aspek yang terdapat dalam dirinya. Tujuan ideal dari program pendidikan
jasmani itu bersifat menyeluruh, sebab bukan hanya mencangkup aspek fisik saja
tetapi meliputi aspek lainnya yang mencakup aspek intelektual, emosional,
sosial, dan moral. Dengan memperhatikan pengertian serta tujuan pendidikan
jasmani yang hendak dicapai, maka melihat fungsi dan faedahnya pendidikan
jasmani memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kemampuan siswa, diantaranya
siswa menjadi seorang anak yang percaya diri, disiplin, sehat dan bugar.
Berdasarkan
uraian tersebut di atas peranan pendidikan jasmani terhadap pengembangan
kestabilan emosi dengan melalui program kegiatannya sangat baik untuk dapat
dimanfaatkan kegunaannya sebagai sarana dalam memupuk kestabilan emosi dan
keseimbangan mental. Hal ini disebabkan oleh adanya kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam kegiatan olah raga.
Diantaranya adalah terciptanya suasana
keakraban dalam kegiatan olahraga itu dapat menyebabkan hubungan guru dengan
para siswa akan dapat terjadi secara tidak normal sehingga memudahkan bagi para
guru olahraga untuk mengadakan bimbingan ke arah kepribadiannya secara efektif.
|
Keberhasilan untuk
dapat mempertahankan keseimbangan mental sangat bergantung kepada diri pribadi
individu itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan juga kestabilan emosi sendiri.
Oleh karena itu diperlukan juga kestabilan emosi yang tinggi yang harus
dimiliki oleh setiap orang sehingga tidak mudah tergoyahkan oleh keadaan yang
selalu berubah-ubah.
Jadi jelaslah kestabilan emosi itu
memegang peranan yang sangat penting dalam memelihara keseimbangan mental.
Keseimbangan mental itu dapat
diusahakan melalui peningkatan kestabilan emosi, untuk hal ini dapat
dilaksanakan dengan jalan antara lain melalui kegiatan-kegiatan pendidikan
jasmani yang terarah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, (1998). Pengantar
Pendidikan. Bandung. Program Pengembangan Kurikulum IKIP Bandung.
Harsono. (1991). Fungsi dan Profesionalisasi
Pendidikan Jasmani di Sekolah serta Sumbangsihnya dalam Membentuk Manusia
Seutuhnya. IKIP. Bandung.
Lutan, Rusli. (1998). Perencanaan dan Strategi
Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Lutan, Rusli, (2002). Asas – asas Pendidikan
Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Nadisah, (1991). Pengembangan Kurukulum Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Pembinaan Tenaga Kependidikan. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Bandung. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Supardi, (1991). Strategi Belajar Mengajar.
FPOK IKIP. Bandung.
No comments:
Post a Comment