Bab III Pertumbuhan Ekonomi dan Perubahan Struktur Ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan
salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun bukan suatu indikator yang
bagus, tingkat kesejahteraan masyarakat dilihat dari aspek ekonominya dapat
diukur dengan pendapatan nasional (PN) per kapita. Untuk dapat meningkatkan PN,
pertumbuhan ekonomi diukur dengan pertumbuhan PDB
A. Pertumbuhan Ekonomi
1.
Konsep dan Cara Penghitungan
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi
kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Jumlah penduduk
bertambah setiap tahun, sehingga dengan sendirinya kebutuhan konsumsi
sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibuatlah penambahan setiap
tahun.
Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan
kesempatan kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan output
agregat atau PDB yang terus menerus. Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan
ekonomi adalah penambahan PDB, yang berarti peningkatan PN. Ada dua arti PN
yaitu PN itu sendiri dan PN yang merujuk ke PDB atau produk nasional bruto
(PNB), atau ke produk nasional netto (PNN). Sesuai metode yang standar,
penghitungan PN diawali dengan penghitungan PDB. Hubungan antara PDB dan PN
dapat dijelaskan persamaan berikut :
PNB =
PDB + F
PNN =
PNB – D
PN =
PNN – Td
Dimana :
F =
pendapatan netto atas faktor luar negeri
D =
penyusutan, dan
Td =
pajak tak langsung netto
Jika tiga persamaan di atas digabungkan,
akan mendapatkan persamaan berikut :
PDB = PN + Td + D – F
PN = PDB +
F – D – Td
2.
Sumber-Sumber Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi bisa
bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat atau pertumbuhan penawaran
agregat. Dari sisi permintaan agregat, peningkatannya bisa terjadi karena PN
yang terdiri atas permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan dan pemerintah
meningkat. Sisi permintaan agregat di dalam suatu ekonomi bisa digambarkan
dalam suatu model ekonomi makro sederhana sebagai berikut :
Y = C + I + G + X – M
C = cY + Ca
I = -ir + Ia
G = Ga
X = Xa
M = mY + Ma
Dari sisi penawaran agregat,
pertumbuhan output bisa disebabkan oleh peningkatan volume dari faktor-faktor
produksi yang digunakan, seperti tenaga kerja, modal (capital), tanah.
Pertumbuhan output juga bisa didorong oleh peningkatan produktivitas dari
faktor-faktor tersebut. Jadi relasi antara output dengan faktor-faktor produksi
dapat ditulis dalam suatu fungsi sederhana sebagai berikut.
Q = f (X1, X2, X3,……,Xn)
Dimana Q mewakili volume output
dan X1, X2, X3,……,Xn adalah volume
dari faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
Tanda-tanda positif di bawah setiap X, menandakan hubungan antara setiap faktor
produksi tersebut dengan output adalah positif, jika jumlah X1
meningkat, output juga meningkat.
3.
Analisis Empiris
Indonesia termasuk Negara dengan
pendapatan menengah sehingga mengalami kejenuhan yakni Indonesia tetap di
kelompok tersebut, tidak bisa meningkat ke kelompok Negara-negara berpendapatan
tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya rendahnya tingkat
produktivitas. Laju pertumbuhan PDB di atas 5% rata-rata pertahun sejak tahun
2004 yang dinikmati Indonesia bukan karena tingkat produktivitas meningkat
secara signifikan, namun lebih karena pemakaian faktor-faktor produksi
bertambah, seperti jumlah tenaga kerja.
B. Perubahan Struktur Ekonomi
Pembangunan ekonomi jangka
panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam
struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor
utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non-primer,
khususnya industri manufaktur.
Perubahan struktur ekonomi pada
umumnya disebabkan transformasi struktural dan dapat didefinisikan sebagai
suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam
komposisi permintaan agregat dan perdagangan luar negeri, penawaran agregat.
1.
Sumber-sumber Perubahan
Perubahan struktur ekonomi
berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total pertumbuhan nilai
tambah bruto (NTB) dari semua sektor ekonomi. Perubahan struktur ekonomi atau
proses transformasi ekonomi, berbarengan dengan peningkatan pendapatan nasional
rata-rata per kapita yang selanjutnya merubah selera masyarakat/konsumen, yang
didorong oleh kemajuan teknologi dna peningkatan kualitas SDM, kontribusi
sector-sektor primer terhadap pembentukan PDB secara relatif berkurang
sedangkan kontribusi sector-sektor sekunder dan tersier meningkat terus.
2.
Analisis Empiris
Jika dilihat pada perkembangan
jangka panjang sejak tahun 1995 hingga tahun 2012, dari jumlah orang yang
bekerja di sektor pertanian dibandingkan dengan di sektor industri pengolahan,
tren dari sektor pertama tersebut tidak menunjukkan menurun, terkecuali ada
kecenderungan sejak awal tahun 2000-an. Namun dari sektor industri pengolahan,
perkembangan jumlah pekerjanya menunjukkan tren yang cenderung meningkat secara
konsisten.
Barang-barang manufaktur memiliki
elastisitas pendapatan dari permintaan positif dan lebih besar dari satu (1),
sedangkan banyak komoditas pertanian memiliki elastisitas dengan nilai lebih
kecil dari satu atau bahkan mendekati nol. Ini artinya bahwa jika seseorang
semakin kaya ia akan membeli lebih banyak barang-barang mewah, seperti mobil,
rumah atau barang-barang elektronik daripada menambah pembelian daging, nasi
atau sayuran.
No comments:
Post a Comment